delapan.

1.2K 176 31
                                    

Dua bulan setelah tragedi itu, hubungan antara Jungkook dan Taehyung sedikit terasa lebih dingin. Interaksi keduanya begitu kaku, meskipun Jungkook masih setia bekerja melayani tuan mudanya itu.

Seperti hari ini, Taehyung tengah duduk bersiap sebelum keberangkatannya ke jepang untuk melangsungkan acara pernikahan di sana.

Masih ada waktu dua minggu sebelum hari besar keluarga tuan Fujiwara di selenggarakan, persiapan besar-besaran juga tengah di lakukan oleh keluarga besarnya di negara asal.

"Hanya bawa beberapa yang perlu saja." Ucap Taehyung, kini memperhatikan Jungkook yang tengah mempersiapkan barang-barangnya.

Jungkook mengangguk, dia kembali mempersiapkan semua yang Taehyung perlukan. Jungkook tentu akan turut serta dalam acara itu, dia juga bahkan telah membuat paspor untuk yang pertama kali dalam hidupnya.

Tuan Fujiwara telah lebih dulu kembali, mereka akan berangkat bersama dengan Yon Ji sebagai calon istri Taehyung. Jungkook datang dengan satu koper, juga tas kecil berisikan dokumen pribadi Taehyung.

Semua surat penting, juga data-data yang di perlukan untuk pengesahan Taehyung menjadi ahli waris tuan Fujiwara seutuhnya. Sesuai adat tradisi, Taehyung akan mendapatkan gelar bangsawan selanjutnya setelah status pernikahannya di tetapkan.

Saat semua barang mereka telah di angkut ke dalam mobil, kini Taehyung bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului Jungkook. Yon Ji tak ada di sini, gadis itu memilih bertemu di bandara nanti.

"Jungkook?"

Pria yang tengah berjalan ke arah rombongan mobil pekerja, itu terhenti sejenak kala mendengar panggilan dari tuannya. Jungkook memutar arah, menunduk dan menunggu apa yang akan Taehyung perintahkan.

"Kau satu mobil dengan ku."

"Baik tuan."

Jungkook berjalan kembali, kini menghampiri sebuah mobil mewah yang akan membawa Taehyung menuju bandara sebelum keberangkatannya ke Jepang.

Mobil itu melaju, dengan rombongan yang juga turut serta mengiringi kepergian Taehyung. Di dalam mobil mewah tersebut, Jungkook hanya diam terduduk menatap ke arah luar.

"Tuan, sebagai pengantin pria akan banyak ritual yang anda jalani. Tolong jaga kesehatan anda, kumohon."

"Apa yang kau khawatirkan? Kau yang mengurus semuanya tentang diriku, bahkan apa yang aku makan saja sudah pasti kau lebih dulu mencobanya."

"Benar, namun setidaknya anda tidak boleh terlalu banyak beban pikiran. Itu bisa mempengaruhi pandangan orang." Jelas Jungkook kali ini.

Taehyung tak bergeming, dia hanya menatap lurus ke arah depan dengan semua nasehat yang Jungkook beri. Tampak tak minat, dia hanya membeku dan tak berniat menjawab apapun lagi.

"Tuan, apa anda dengar? Tenang lah, dan jangan banyak memikirkan apapun."

"Bagaimana jika kau lah yang menjadi beban pikiran ku, Jungkook?" Tanya Taehyung.

Jungkook melirik ke arah kaca yang ada di depan sana. Menatap raut wajah Taehyung yang kini juga tengah menatapnya, kembali membuang arah pandangannya seraya melirik ke arah supir pribadi Taehyung.

"Apa maksud anda?" Tanya Jungkook.

"Kau bukan bocah bodoh, ku rasa kalimat ku sangat mudah kau pahami."

Taehyung kini menyandarkan kepalanya, dia memejamkan mata sejenak memilih untuk tertidur hingga sampai di bandara nanti. Jungkook sudah tak punya kesempatan untuk menjawab, jika dia tetap berbicara itu sangat tak sopan dengan Taehyung yang sudah menutup mata.

冊丹己凵片凵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang