Bab.9

3.3K 313 19
                                    

                   Happy reading everyone
                                   🌿



"Yeyyy cudah cecai" riang nya dengan meloncat loncat di sertai tepuk tangan dari tangan mungilnya"

"Wah wah wah anak Dady pintar sekali nyanyi nya" puji sang Dady membuat baby Lio pun malu terlihat dari pipi gembulnya yang terlihat memunculkan rona merah alami. 

"Uhh lucunya cucu Oma" ucap sang Oma sambil mencubit pipi gembul Lio.

"Dydy adek lapell" cicit Lio sembari memainkan kancing baju sang Dady.

"Uh anak Dady yang imut ini laper hum, kalo gitu biar di ambilin momy oke" ucap Dady seraya menciumi perut gembul Lio 

Sedangkan sang istri sudah menuju dapur untuk mengambil makanan sang putra karena tadi dia sudah masak untuk sang baby.

"Baiklah sekarang baby makan oke" ujar sang momy setelah kembali dari dapur sambil membawa mangkuk berisi bubur untuk sang bayi serta susu coklat di dot.

"Um um" anggukan lucu si kecil.

Setelahnya si kecil itu makan dengan tenang dengan menonton serial kartun kesukaan nya yaitu Pororo.

Selang beberapa menit bubur halus khas makanan bayi itu ludes sudah di makan sama si kecil dan sekarang si kecil itu tengah menyedot susu dalam dot yang telah di siapkan.

"Dydy Ndak ke kantol cama yang lain" tanya si kecil.

"Nanti malam Dady berangkat sama yang lain karena ada meeting jadi adek di rumah sama momy dan yang lain ya and jangan nakal oke baby" jelas sang Dady sambil memperingati Lio supaya tidak nakal.

"Oce dydy" ucap Lio seraya menatap wajah tampan sang Dady.

Setelahnya semua memfokuskan menonton tv ah tidak yang fokus menonton tv hanya baby kecil kota sedangkan yang lain menonton baby kecil mereka yang sangat menggemaskan.


                                   🌿 


Jam menunjukkan pukul 6 sore satu per satu orang yang ada di dalam mansion mulai menyibukkan diri setelah mengisi tenaga dengan tidur siang.

Sekarang kita lihat baby arwah kita sedang apa.


"Tuk tuk tuk aku cedang apa di cini, tenapa bawa uang Lio anyak anyak itu Ndak boleh tau doca" celetuk Lio. Seraya mengetuk pundak belakang si tuyul.

kala melihat sesosok mungil seperti dirinya namun berdeda karena sesosok itu berwajah seram dan wajah serta badannya berwarna putih dan jangan lupakan popoknya yang melekat pada tubuhnya .

"Ihh apa dia mandi bedak ya Tan Ndak oleh kata nenek kalo mandi bedak nanti abis bedak nya"  gitulah pikiran polos baby lio.

"Oh ini punya kamu to maaf ya kalo aku ambil " ucap tuyul itu seraya minta maaf karena mengambil uang milik makhluk imut ini karena dia juga baru liat makhluk terimut ini dalam semasa hidup nya dan semasa berkelana nya.

"Aiklah Lio maapin tapi tenapa kamu ambil ambil uang Lio" ujar Lio penasaran.

"Oh itu bos ku nyuruh buat nyari uang dari rumah ke rumah jadi ya aku ambil uang di rumah kamu" ungkap tuyul itu dengan jelas.

Sedangkan Lio dia hanya mengangguk nganggukkan kepala seolah olah dia faham namun ternyata dia tidak faham sama sekali dalam fikiran Lio tuyul itu butuh uang buat beli mainan seperti dirinya yang setiap minta uang buat beli mainan.

"Kalo begitu anan ambil uang di lumah Lio cama Abang abangnya Lio nanti Lio malah cama kamu" ucap Lio seraya mengancam tuyul itu😂

"Oke oke tapi kita temenan oke" ucap si tuyul.

"Oce kita temenan cekalang, emm gimana kalo kamu mau uang Lio kamu kelja cama Lio, Lio kan bos kata dydy" ucap si Lio seraya mempose kan jarinya pada dagunya seolah sedang berfikir bahwa itu ide berlian.

"Mau mau aku mau kerja sama kamu nanti kamu jadi bos imut aku oke" seru si tuyul. Oh ayolah dia suka yang imut imut dari pada bosnya itu udah tua banyak dosa lagi.

                                       

BABY ARWAH🦉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang