Chapter 11

1.3K 69 0
                                    


"Lop, besok kau yang akan mengantar Baiboon ke sekolah!!" Perintah Khom saat Baiboon meninggalkan mereka..

"Kenapa Phi tidak mengantarnya seperti biasa?" tanya Lop. Dia mengangkat gelas minuman kerasnya dan meminumnya sampai habis.

"Jangan terlalu banyak bertanya. Kau akan mengantar dan kemudian menjemputnya," katanya dengan suara yang dalam. Lop menoleh untuk melihat Kit dan Ruth. Mereka berdua menggelengkan kepala, tidak tahu apa yang terjadi.

"Bagaimana jika Baiboon bertanya padaku? Apa harus ku jawab?" dia bertanya lagi.

"Katakan padanya aku tidak ada, itu saja. Jika dia bertanya lagi, katakan kau tidak tahu." jawab Khom. Lop terdiam tanpa bertanya lagi. Itu sudah cukup bagi mereka untuk mengetahui bahwa Khom dan Baiboon pasti sedang bertengkar karena sesuatu. Keempatnya duduk untuk minum alkohol dan berbicara tentang hal-hal lain.

..

..

..

Pagi hari

Khom bangun pagi, tapi tidak bersiap untuk mengantar Baiboon, melainkan memberi makan dua harimau di kandang. Tadi malam, dia tidak bisa tidur, dan hanya membolak balikan badan di tempat tidur. Dia merasa sedikit tidak nyaman dan sedikit sakit di dadanya. Dia mengangkat telepon dan masuk ke aplikasi LINE berkali-kali. Dia menimang apakah akan mengirim pesan kepada Baiboon atau tidak, meskipun pada akhirnya, dia memutuskan untuk tidak mengirim pesan apapun karena Khom tahu bahwa Baiboon sudah tidur.

Apa yang terjadi pada Baiboon tidak ada bedanya. Dia bangun lebih lambat dari biasanya. Pemuda itu berlari untuk mandi dan bergegas bersiap ke sekolah. Baiboon bertanya-tanya mengapa Khom tidak memanggilnya di pagi hari. Dia lalu berlari ke garasi, tapi dia hanya menemukan Lop yang sedang berdiri sendiri.

"Jangan lari, nanti kau jatuh," kata Lop sambil tersenyum melihat Baiboon yang berlari dan terengah-engah.

"Hah...Hah...Hah..., Aku bangun terlambat, Phi Lop. Takutnya Phi Khom nunggunya lama. Tapi, dimana Phi Khom?" tanya Baiboon sambil mencari Khom.

"Oh, hari ini, aku yang akan mengantarmu, bukan Phi Khom," kata Lop, menyebabkan Baiboon membeku.

"Kenapa? Kemana Phi Khom?" tanyanya langsung.

"Eh...Itu... Phi Khom sibuk, jadi aku yang akan mengantar ke sekolah. Ayo, masuk ke mobil, kau akan terlambat ke sekolah." Lop dengan cepat mengalihkan topik pembicaraan. Baiboon mengangguk pelan dan masuk ke mobil, meskipun banyak yang dia pikirkan di dalam hatinya. Dia bertanya-tanya mengapa Khom tidak memberitahunya bahwa dia akan sibuk hari ini.

"Nanti sore, apakah Phi Khom akan menjemputku?" tanyanya saat Lop mengemudikan mobil ke sekolah.

"Aku tidak tahu apa nanti Phi Khom akan ada atau tidak," kata Lop, karena memang tidak tahu. Sementara, wajah Baiboon langsung memucat.

"Apakah dia marah padaku!?" tanya pemuda penasaran itu.

"Jadi, kau dan Phi Khom ada masalah kemarin?" Lop bertanya karena dia juga ingin tahu kenapa Khom menyuruhnya mengantar Baiboon.

Baiboon masih berpikir sambil perlahan menggelengkan kepalanya. karena dia tidak bisa memikirkan apapun.

"Aku masuk dulu, Phi Lop. Terima kasih banyak." Pemuda itu memberi wai dengan tangannya sebelum membuka pintu dan keluar dari mobil dengan ekspresi kesal. Bahkan Lop merasa sedikit bersalah.

Tidak lama, ponsel Lop berdering. Pria muda itu mengambilnya dan melihat nama penelepon sebelum menjawab panggilan.

"Apakah kau menelepon untuk memeriksa?" tanyanya segera setelah menjawab panggilan itu.

KHOM BAIBOON STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang