Chapter 25

1.9K 57 0
                                    


Setelah selesai mandi dan berpakaian. Sosok tinggi itu kembali ke tempat tidur dan tersenyum kecil ketika melihat Baiboon di tempat tidurnya.

"Kau belum ngantuk, kenapa tidak tidur?" Dia bertanya.

"Aku menunggu Phi Khom," jawab pemuda itu. Khom kemudian naik dan berbaring di tempat tidur dengan menopang tubuh Baiboon. Baiboon pun segera bergerak mendekati Khom.

"Phi Khom, apakah kau tidak marah padaku lagi?" Tanya pemuda itu dengan suara rendah, Khom menatapnya dalam-dalam dan mencium kening pemuda itu dengan lembut.

"Tidak lagi, tapi seperti yangku katakan. Jangan lakukan ini lagi, ke mana pun kau pergi, kau harus menelepon ku. Kau tidak perlu takut aku akan sibuk atau tidak bisa menerima telepon," kata Khom meyakinkan. Baiboon mengangguk dengan serius.

'Aku tidak suka melihatmu dengan Phai.' kata Khom dalam hati. Baiboon mengangkat alisnya dengan bingung.

"Kenapa? Phai adalah teman pertamaku di sekolahdan dia banyak membantuku dalam segala hal," kata pemuda itu. Khom tidak terlalu senang dengan pujian Baiboon, tapi dia berusaha untuk tidak memikirkannya.

"Aku tahu, aku tidak menyuruhmu untuk menjauhi temanmu. Tapi aku tidak ingin kalian pergi berdua, mengerti?" kata Khom terus terang. Hal itu membuat Baiboon langsung merona.

"Phai hanya temanku, Phi..." kata pemuda itu dengan suara serak.

"Kalau Phai adalah teman, bagaimana denganku?" Khom pura-pura bertanya. Baiboon sedikit malu, dia tidak berani berbicara karena dia takut apa yang dia katakan salah.

"Ada apa, hm?" tanya Khom, Baiboon sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Jadi, apa aku bagi Phi Khom?" tanya Baibon. Khom menatapnya sambil tersenyum.

"Aku bertanya yang duluan, bukan? jawab pertanyaan ku dulu." Khom masih menginginkan jawaban dari mulut pemuda itu.

"Bisakah Phi Khom memberitahuku dulu?" tanya pemuda itu dengan suara memohon. Khom tersenyum lembut sebelum mencium keningnya lagi.

"Memohon padaku seperti itu, bagaimana bisa aku akan bertahan hidup? Kau adalah pacar Phi, sama seperti Khun Kim yang merupakan pasangan Khun Kamol." Khom harus merujuk pada Kim dan Kamol agar Baiboon mengerti.

"Phi Khom juga pacarku." jawabnya dengan tatapan malu, sambil bersandar di dada Khom yang kokoh. Khom terkekeh pelan melihat ekspresi lucu Baiboon.

"Tidur yang nyenyak. Besok kau harus sekolah lebih awal." kata Khom lagi sebelum mereka berdua tertidur dalam sekejap.

️***

**

*

"Kau mengerti? Aku mungkin tidak bisa pulang malam ini, tapi aku akan meminta Lop menjemputmu dan..." Khom memberikan Baiboon seluruh rencana perjalanannya saat dia memarkir mobilnya di tempat parkir sekolah.

"Dan kalau ada apa-apa, aku akan menelepon Phi Khom segera." kata pemuda itu, membuat Khom sedikit tersenyum.

"Bagus..." kata Khom sambil tersenyum. Begitu Baiboon turun dari mobil, Khom segera kembali karena dia harus membantu Kamol mengatur semua tugas.

"Baiboon..." terdengar suara memanggil Baiboon. Pria muda itu berbalik untuk menatapnya sebelum tersenyum.

"Phai, apa kau baru sampai?" Baiboon bertanya, tersenyum. Phai menatap pemuda itu dengan ekspresi normal dan menghela nafas pelan sebelum tersenyum.

"Hmm, aku baru memarkir motor dan berjalan kesini untuk menemuimu. Jadi bagaimana kemarin?" tanya Phai penasaran.

"Tidak ada apa-apa. Aku sudah bicara dengan Phi Khom. Dia tidak marah lagi." Baiboon menjawab karena dia takut Phai akan berpikir terlalu banyak.

KHOM BAIBOON STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang