3. Masalah lagi?

88 44 24
                                    

"Jawab pertanyaan gue, alasan lo masuk sini karena apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jawab pertanyaan gue, alasan lo masuk sini karena apa?"

"Karena sekolah ini dikenal karena kepintaran siswanya, bukannya lulusan sekolah ini yang paling dicari sama kampus-kampus diluaran sana?"

"Ya itu bener sih, tapi masa sih lo pindah ke sini cuman karena pendidikan doang? Ah gak seru, padahal lo keliatan anak nakal. Cocok banget kalo gabung sama geng kita,"

"Chel..."

Panggilan dari Leon membuat Chelsea tak melanjutkan perkataannya.

"Apa lo mau gabung masuk geng kita?" Leon masih tetap berdiri dihadapan Acha.

"Jadi kalian ngajak gue ke sini, cuman buat nawarin hal itu doang?"

"Ya lo pikir?"

"Gak berminat." balas Acha dan pergi.

Leon menarik tangan Acha, memandangnya dengan tatapan yang menurut Acha sulit diartikan. Entah apa yang cowok itu pikirkan, namun pergelangan tangan Acha sedikit sakit karena Leon menahannya cukup kencang.

"Lepas."

"Lo yakin segampang itu nolak penawaran dari kita?" tanya Leon kembali.

"Iya. Masih punya telinga kan lo?"

"Gak ada satu pun siswa di sekolah ini yang berani nolak apa yang kita minta," ujar Grisel.

"Tapi sayangnya gue beda sama yang lain,"

"Gue bilang lepas. Lo nyakitin tangan gue ngerti?"

Acha mencoba melepaskan tangan Leon yang masih memegangnya erat.

"Lepas Leon!" suara Acha ia tinggikan, semua siswa menatap ke arah mereka.

Tapi masih saja Leon tetap memegang Acha.

"Lepasin dia,"

Suara dari arah berlawanan, kembali membuat seisi kantin menjadi sepi terdiam.

Acha menatap ke belakang, siswa berseragam rapi dengan kedua temannya yang menemani. Lencana gold yang Acha lihat, serta nametag bertulis Barra Aldevin Marviori.

"Aturan pertama. Anak IPA gak ada urusan sama anak IPS," ucap Leon.

"Tapi dia kesakitan,"

"Tapi dia bukan urusan lo,"

"Dia urusan gue sekarang,"

Barra memegang tangan Acha yang lain, dan dia melepaskan tangan Leon disana. Menarik Acha untuk pergi menjauh dari geng reswara.

"Lo berani sama gue?"

"Gak usah cari ribut buat hari ini."

Geng reswara hanya menatap kepergian Barra dan Acha, sedangkan Leon kesal akan perilaku Barra tadi. Ingin sekali rasanya menarik dia kembali, namun mengingat bahwa dia anak kepala sekolah membuat niatnya diurungkan.

Achavella's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang