10. Who's he (?)

52 22 0
                                    

Acha membuka matanya, jantung yang masih berdetak kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acha membuka matanya, jantung yang masih berdetak kencang. Nafas yang terengah-engah, serta keringat dingin muncul.

Acha terbangun dari tempat tidur, memegang dahinya sebab mimpi yang baru saja dia alami membuatnya menjadi semakin gelisah.

Menyalakan lampu kamar, dan mengambil air minum di dekat laci tempat tidurnya. Acha mencoba menenangkan diri.

"Harusnya lampu kamar gak gue matiin, walau lampu tidur nyala. Masih buat gue ketakutan," ujar Acha setelah selesai meminum air.

Selepas kejadian tadi sore di halte, sosok misterius yang kini menghantui isi kepala Acha. Membuat dia semakin gelisah sampai terbawa mimpi.

"Gue gak akan bisa tidur lagi kalo keinget terus,"

Acha akhirnya memilih jalan untuk ke kamar pembantunya, yaitu Bi Nur. Hanya dia yang bisa membuat Acha tenang dan tidak kembali takut, karena Bundanya sudah tidak tinggal bersama. Jadi hanya Bi Nur saja di rumah ini yang dapat membuat Acha terlelap kembali disaat dirinya tidak bisa tidur.

Keluar kamar, Acha tidak membawa apapun. Berjalan menuju kamar Bi Nur, namun saat mendengar seperti suara seseorang yang masih beraktivitas membuat Acha menghentikan langkahnya.

"Suara siapa?"

"Bahkan itu bukan suara dari kamar Ayah,"

Meneliti dan memasang pendengarannya dengan jelas, suara itu berasal dari lantai bawah. Acha turun perlahan dari tangga, lalu melihat bahwa lampu dapur menyala. Serta mendengar suara seseorang yang sedang memotong.

Suara pisau pastinya.

Acha mendekat, dia memperhatikan seseorang yang saat ini masih berada di dapur di jam segini. Ternyata wajah Bi Nur yang Acha lihat, dirinya sudah tidak kaget kembali sekarang.

"Bibi??"

"Eh Non Acha, ngapain malem-malem ke dapur?" tanya Bi Nur.

"Astaga Bibi yang ngapain jam segini masih di dapur, mau masak buat siapa Bi?"

"Bibi kebangun karena laper, terus pas ke dapur liat mie instan jadi pengen. Enak tuh selesai ujan makan yang anget," jawab Bi Nur.

"Ya ampun Bibi ngangetin aja,"

"Biasanya kan Bibi emang suka kebangun jam segini kalo laper, jadinya pasti lari ke dapur. Non Acha butuh sesuatu? Biar Bibi ambilin,"

"Acha malem ini tidur di kamar Bibi ya?"

"Ada masalah Non?"

"Ada. Acha gak bisa tidur gara-gara mimpi buruk, ngerasa masih takut Bi,"

"Yaudah mau makan aja gak? Bibi buatin mie juga buat kamu ya,"

"Yaudah deh Bi, masa Acha cuman liatin Bibi makan aja,"

Alhasil Acha menunggu dan melihat Bi Nur yang masih memasak mie instan. Setelah mie jadi mereka makan berdua disana, tidak ada obrolan hanya fokus menghabiskan makanan masing-masing.

Achavella's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang