13. Not bully not happy

42 8 5
                                    

Hari dimana Acha harus membully salah satu siswi SIS tiba, saat ini dia dan anak-anak reswara yang lain sedang menuju kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari dimana Acha harus membully salah satu siswi SIS tiba, saat ini dia dan anak-anak reswara yang lain sedang menuju kantin.

"Apa gue bener-bener harus lakuin ini? Tapi hanya dengan cara ini yang bisa bantu gue buat cari informasi lain tentang Ilona,"

"Cha, lo jangan sampe berubah pikiran lagi ya. Lo bisa lakuin apapun ke dia di kantin nanti," ujar Chelsea.

"Iya Chel, lo udah bilang gitu lima kali dari pagi. Gak bosen?"

"Enggak sih," balas Chelsea.

Mereka semua memasuki kantin bersama, terduduk di tempat biasa. Yang dulunya hanya ada lima kursi, kini bertambah satu karena adanya Acha.

Acha melirik ke sembarang arah, siswi kemarin yang berada di gudang kini datang masuk ke dalam kantin seorang diri.

"Let's go hunny," Chelsea menyenggol siku Acha.

Acha yang sudah mengerti pun langsung berdiri, mendekat ke arah siswi itu. Seisi kantin memang masih ramai, mereka pun masih sibuk dengan makanannya masing-masing.

"Permisi kak," dia mencoba untuk melewati Acha, namun sayangnya Acha tak membiarkan hal itu.

"Lo yang kemarin di gudang kan?"

"I-iya," balasnya masih menunduk.

"Jongkok,"

"Gue bilang jongkok, gak denger lo?"

Dia menurut, Acha kini memulai aksinya pada kenyataannya sebenarnya dia tidak ingin melakukan ini.

"Bersihin sepatu gue," suruh Acha disana.

"Bersihin?"

"Iya. Dibawah sepatu kayaknya ada permen karet, ambil dan kunyah,"

Dia masih tetap diam, namun kini beberapa orang disekitar memperhatikan ke arah Acha. Mereka berbisik, dan memanggil yang lain untuk menonton.

Siswi itu mengangkat pelan kaki Acha, lalu mengambil permen karet yang menempel di salah satu sepatu Acha.

"Kunyah,"

"Tapi ini kotor Kak,"

"Dia bilang kunyah ya kunyah!" bentak Chelsea menghampiri.

Hampir semua siswa yang berada di kantin kini benar-benar terfokuskan pada tempat Acha berada. Geng reswara yang lain, juga datang mendekat.

Acha ikut berjongkok, melihat ke arah siswi itu. "Vina. Lebih pilih kunyah permen karet, atau kunyah sepatu?"

Yang lain tertawa mendengarnya.

"Turutin aja kek, lo mau di suruh Acha kunyah sepatu!" seru siswa lain.

"Lo lakuin apa sih sampe geng reswara bully lo haha,"

Achavella's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang