EL 2 - Undecided

9.1K 382 5
                                    

Author POV

"Jadi Fey, lo masuknya setelah kata-kata itu ya," Anna - sahabat Fey sejak awal SMA - menyodorkan teks drama yang akan mereka tampilkan saat prom night nanti. Tapi Fey tidak bergeming.

"Fey? Lo kenapa?" Tetap tak ada jawaban. Anna tahu, kalau Feydilla sering melamun, pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Jadi Anna pun memberi kode ke teman-teman kelas mereka untuk break sebentar, yang segera di jawab dengan sorak sorai, karena mereka sudah latihan satu jam lebih.

"Fey, are you okay?" tanya Anna cemas saat ia dan Fey sudah duduk di bangku taman di belakang perpustakaan. Sentuhan tangan Anna di bahu Fey menyadarkannya.

"Gue bakalan nikah, Na." Suara Fey begitu lirih. Tapi masih bisa di dengar oleh Anna.

"Iya dong, Fey. Gue juga bakal nikah nanti. Sama kayak lo."

"Lo di jodohin juga?" Fey bertanya kaget sembari menghadap ke Anna dengan cepat.

"Heeh??! Maksud lo? Ya ... kita 'kan bakal nikah Fey kalau udah saatnya nanti."

"Ih ... elo, Na ... kalau soal curhat sama gue aja loadingnya lama."

"Hehee ... maap deh maap. Jadi lo kenapa?"

"Gue dijodohin, Na." Fey menyandarkan kepalanya ke pundak Anna.

"Ha?! Sumpeh lo? Kok bisa? Dijodohin sama siapa lo?" seru Anna kaget.

Yaelah Anna, dari tadi Fey bilang mau nikah, nah dia malah baru kaget sekarang.

Fey mengangguk di bahu Anna, "Gue dijodohin sama Samudra, Na."

"Loh? Ya bagus dong. Bukannya lo ...."

"Na, please. Jangan bikin gue ingat itu lagi," Fey memotong.

"Maaf. Jadi?"

"Kami bakal nikah setelah kelulusan nanti, Na."

"Ha? Secepat itu? Trus kuliah kalian gimana?"

"Kita tetep dibolehin terusin kuliah."

"Oh ... Ya bagus dong. Setidaknya cita-cita lo masih bisa dikejar kan?"

"Anna ... lo nih nggak ngertiin gue apa gimana sih?"

"Gue salah ngomong lagi ya, Fey? Maap deh ... hehe ...."

"Ya salah dong. Lo tahu 'kan kita masih muda banget, gimana mau bangun rumah tangga, Na. Apalagi kita nggak saling mencintai. Ahh ... salah, tepatnya ... dia yang tidak mencintaiku."

"Iya sih, Fey. Tapi ya mungkin Tuhan udah takdirin kalian buat bersama. Emang gimana sih ceritanya sampe lo bisa dijodohin gitu?"

Mengalirlah cerita dari bibir Feydilla. Mulai dari masa kecilnya bersama Sam, perpisahan mereka, pertemuan kembali orang tua mereka, sampai makan malam yang memberi kejutan akan permohonan Oma mereka itu.

"Hmmm ... menurut gue ya, Fey. Lo pikirin baik-baik aja. Gue pasti dukung pilihan yang lo ambil, asal itu jangan bebanin lo. Dan kalau gue bilang, lo nerima aja, toh Samudra juga udah mau nerima 'kan. Lo juga masih ada rasa 'kan sama dia. Mungkin ini cara Tuhan menyatukan kalian. Tapi seperti kata gue tadi, Fey, semua kembali ke pilihan yang lo ambil."

"Gue takut pernikahan kami gagal karena usia kami yang belum cukup, Na. Apalagi kalau semuanya tidak didasari dengan cinta. Semuanya pasti akan berat dijalani, Na."

"Kalau memang kalian jadi, buatlah dia mencintai lo, Fey."

"Tapi, Na, bukannya dia dan Nissa masih?" tanya Fey memastikan.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang