EL 3 - Prom Night

8.1K 357 6
                                    

Seminggu sudah semenjak Fey curhat ke Anna tentang perjodohannya dengan Sam. Sudah seminggu pula dua keluarga ini sering berkumpul untuk makan bersama atau sekedar saling mengunjungi. Hal itu membuat Fey tak bisa melupakan rencana itu dan menghindarinya. Fey dan Sam pun lebih sering pergi kemana-mana bersama, walaupun lebih sering diisi dengan keheningan. Seperti halnya malam ini, malam perpisahan siswa-siswi kelas XII SMA Abadi, yaitu prom night.

Sam dengan Jaguar XF hitam-nya baru saja tiba di depan rumah keluarga Harlan. Ya jangan tanya seberapa kaya keluarga Sam sehingga di usianya ini dia sudah mendapatkan Jaguar XF yang merupakan mobil sport empat pintu yang baru saja diluncurkan (ya kalian tau harganya! Untuk mendapatkannya setidaknya kalian harus menguras uang kalian minimal 1,35 M ...WOW bukan?!).

Papanya memiliki Perusahaan design interior di Indonesia sendiri maupun di beberapa negara asing. Hal inilah yang membuat keluarga mereka selalu tinggal berpindah-pindah sampai akhirnya sekarang menetap di Bandung. Meski begitu, Papanya kerap kali berpergian ke luar kota maupun luar negeri, bersama istri ataupun seorang diri. Sam memilih tinggal, karena ia tidak ingin pindah-pindah sekolah lagi.

Melihat mobil Sam, Pak Supri - satpam di rumah itu - segera membukakan pagar agar mobil Sam bisa masuk. Tak lupa Sam berterimakasih pada beliau. Pak Supri satpam yang bertanggung jawab. Beliau sudah bekerja kurang lebih 10 tahun di rumah itu. Bahkan Fey juga sudah menganggap Sari - anak Pak Supri - seperti adiknya sendiri. Sari masih kelas XI. Biaya sekolahnya juga dibantu oleh keluarga Harlan, hanya saja ia memilih sekolah yang berbeda dengan Fey dengan alasan tak ingin merepotkan keluarga Harlan yang harus membayar sekolah mahal untuknya (meskipun Pak Harlan tak pernah keberatan).

Sam yang sudah memarkirkan mobilnya disebelah Honda CR-Z putih milik Fey, segera memencet bel disamping pintu. Tak menunggu lama, Bi Ati - istri Pak Supri sekaligus pembantu rumah tangga keluarga Harlan - membukakan pintu besar itu untuk Sam.

"Eh, aden. Masuk, den," Bi Ati mempersilakan.

"Matur Nuwun, Bi," jawab Sam dengan sopan.

"Nak Sam. Sini nak! Etta masih siap-siap di atas. Maklumlah perempuan," ucap Dian tersenyum senang saat melihat Sam berjalan ke ruang keluarga. Sam tak lupa menyalami Dian.

"Iya, Sam ngerti kok, Tan. Om nggak di rumah ya, Tan?"

"Om Harlan jaga malam, nak. Padahal Ommu pengen liat putrinya malam ini di jemput sama calon menantu ke pesta prom night. Ahh Tante jadi ingat masa muda kami ... haha ...." jawab Dian semangat. Sam hanya senyum mendengar kata 'calon menantu'.

Papa Fey adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam. Beliau selalu disibukkan dengan jaga praktek malam di rumah sakit milik beliau sendiri. Rumah Sakit Charitas - begitu namanya - memiliki cabang di kota-kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, dan Semarang.

Sam dan Dian asyik mengobrol sambil menanti Fey turun.

"Maaf Sam, gue kelamaan."

***

Sam POV

Gue cuma bisa senyum saat denger Tante Dian bilang gue calon menantunya dengan begitu semangatnya. Sampai suara itu muncul dari arah belakang gue.

"Maaf Sam, gue kelamaan." Suara itu refleks membuat gue menoleh ke sumbernya dan gue berasa surprised.

"Lo cantik banget, Fey," tanpa sadar bibir gue udah ngucapin kata-kata memalukan itu. Dan yang lebih parah, gue ngeliat pipi dia merona. Aihh ... dia tambah manis. Waduh ... apa-apaan ini? Gue rasa otak gue mulai eror. Gue mendadak salah tingkah.

Veva POV

Ahh ... sialll ... sialll .... Perkataan Sam barusan buat jantung gue dag dig dug derrr. Ihh ... apaan sih ... kok gue jadi salting gini. Mana dia tampan banget lagi dengan kemeja putih tanpa dasi yang ditutup dengan jas hitamnya itu. Serasi banget sama gue yang mengenakan short dress dengan rok tutu ala swan lake and body full brokat French Cornelli warna putih.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang