EL 20 - Welcome

8.1K 285 1
                                    

"Apa? Fey di rumah sakit? Iya aku segera ke sana."

"Rin, kamu tolong sampaikan pada Bayu, tolong gantikan aku meeting. Istriku masuk rumah sakit," ucap Sam buru-buru. Tanpa menunggu jawaban sekretarisnya itu, Sam segera berlari menuju parkiran.

Tak perlu waktu lama, Sam sudah tiba di rumah sakit yang merupakan milik Papa mertuanya itu. Dia tak perlu bertanya lagi, karena saat memasuki RS tersebut, sang resepsioner sudah langsung memberi tahu. Maklumlah, mereka sudah tahu siapa Sam -  menantu dari pemilik RS tersebut.

"Ma, Fey kenapa?" tanya Sam setelah terlebih dulu menyalami tangan Mama Dian. Mama Dian hanya tersenyum dan meminta Sam masuk ke kamar rawat Feydilla. Sam segera bergegas masuk dan meninggalkan Mama Dian yang sedang menelfon di ruang tunggu.

"Sam?" seru Fey senang saat Sam baru saja masuk. Sam tak lupa mengecup kening istrinya.

"Kamu kenapa sayang?"

"Pusing aja. Mual juga. Tapi nggak apa-apa kok."

"Kenapa gak nelfon aku aja buat anterin berobat?"

"Kamu 'kan lagi kerja, Sam. Lagian tadi Mama lagi main ke rumah."

"Apa kata dokter?"

"Dedeknya jagoan. Nendang-nendang terus. Tensi aku rendah, kecapekan. Makanya aku jadi pusing. Perutku juga agak beda rasanya."

"Tuh kan. Aku udah bilang kurangi kerjanya. Kan ada Bibi yang bisa ngurusin." Sam mengomel sementara Fey hanya tersenyum.

"Oh ya, bayi kita jagoan?" tanya Sam memastikan. Fey mengangguk senang. Sam mengelus perut istrinya lembut dan berbisik di sana.

"Halo jagoan Papa. Jangan nakal dong di sana. Kasian Mama loh. Jagoan Papa baik-baik ya."

"Dia nendang lagi, Sam."

"Iya. Aku ngerasain nih. Wahh ... jagoan kita tahu aja Papanya nyapa." Sam mencium perut istrinya sayang. Sementara Fey mengusap lembut rambut suaminya itu.

"Oh ya ... ini makanannya kenapa nggak dimakan sayang?" tanya Sam saat melihat menu makan siang Fey masih utuh tak tersentuh.

"Aku nggak selera, Sam. Kepengen makan yang lain."

"Kamu mau apa hmm?"

"Pengen bubur ayam yang biasa kamu beli."

"Kamu tunggu ya. Aku beliin dulu."

"Dua porsi ya, Sam." Sam hanya tersenyum menanggapi. Akhir-akhir ini porsi makan Fey memang meningkat.

***


Usia kandungan Fey kini sudah beranjak sembilan bulan. Ia tinggal menunggu hari kelahiran sang buah hati.

Hari ini jadwalnya check up. Tapi Sam sayangnya tidak bisa menemaninya karena ada meeting di kantornya. Fey tak mempermasalahkannya. Kali ini Gina yang kebetulan sedang libur sekolah bersedia menemani kakak iparnya itu ke rumah sakit.

"Kondisi kandungannya baik-baik saja nak Feydilla," ucap dokter kandungan Fey yang sejak awal dimintainya untuk memanggilnya nak Feydilla.

"Waktu kelahiran bayinya sekitar dua minggu lagi. Tapi bisa saja kurang atau lebih. Yang penting tetap jaga pola makan dan kesehatan ya. Biar nanti melahirkan normal."

"Iya dok. Terimakasih ya." Fey dan Gina pamit pada dokter dan segera pulang.

"Gin, kita mampir ke minimarket sebentar ya. Mba mau beli susu dulu."

"Oke, Mba," jawab Gina yang sedang mengendarai mobil.

Mereka berhenti di minimarket di luar kompleks perumahan yang menjadi tempat tinggal Sam dan Fey. Mereka membeli susu ibu hamil, beberapa cemilan, dan juga berbelanja beberapa perabotan bayi yang belum sempat di dapatkan waktu Fey berbelanja dengan Sam.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang