[Newjeans lokal AU, bbangsaz & daerin area]
.
Cerita keseharian anak-anak penghuni kosan "Biru" yang terdiri dari Michelle si tertua yang selalu bisa diandalkan, Hanin si mungil yang ekspresif, Diana si pemilik senyum secerah matahari, Hera si gadis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
= Don't be Blue! =
Diana, Hanin, Michelle dan Juan baru saja selesai memindahkan barang-barang milik Diana dari mobil pengangkut barang. Iya, Diana pindahan hari ini— dua hari sebelum pelaksanaan kegiatan MPLS sekolah nya.
"Terimakasih, pak." Ucap Diana sesudah membayar upah kepada seorang pria paruh baya, si pemilik mobil itu.
Setelahnya, mereka bertiga + Juan pun membantu Diana menyusun barang-barang di kamar yang akan di tempati oleh gadis berambut kecoklatan itu.
Untung saja kali ini Michelle memberikan izin kepada Juan agar lelaki itu bisa ikut masuk ke dalam Kosannya. Ya lumayan lah, memang dibutuhkan tenaga cowok untuk memindahkan barang-barang yang cukup berat bagi cewek-cewek seperti mereka.
"Eh bentar, udah pada sarapan atau belum?" Tanya Hanin.
Mereka bertiga dengan kompak pun menggelengkan kepalanya, berhasil membuat Hanin tertawa kecil. "Yaudah biar gue pesenin gofood deh."
Juan dan Michelle memindahkan posisi ranjang sesuai dengan arahan dari Diana, yang meminta agar ranjangnya itu di letakkan jauh dari jendela. Sementara Hanin mengisi meja belajar milik gadis berwajah bule itu dengan pernak-pernik yang dibawanya.
"Di, perasaan daritadi posisinya tadi udah bener kok." Keluh Juan, merasa keheranan dengan Diana dikarenakan gadis itu selalu saja menyuruh Juan dan Michelle untuk menggeser posisi ranjangnya.
Michelle yang cukup sabar itu hanya bisa tersenyum pasrah ketika melihat Diana yang berancang-ancang ingin mengubah letak ranjangnya, lagi.
"Belum pas di tengah loh ini." Komen Diana, lalu mengarahkan kedua orang itu untuk kembali menggeser ranjangnya.
"Ke kanan dikit, oke— eh, agak ke kiri, dikit aja." Ujarnya.
Michelle dan Juan mengerang kesal, lalu kembali mengikuti arahan Diana yang masih saja menggerakkan tangannya ke kiri lalu ke kanan secara bergantian.
"Dikit lagi... NAH GOOD!" Pekik gadis itu, merasa cukup senang akhirnya berhasil menemukan letak ranjang yang ternyaman di matanya.
Sontak saja helaan nafas lega keluar dari bibir Juan dan Michelle, merasa sangat bersyukur karena akhirnya Diana tidak cerewet lagi mengenai posisi ranjangnya itu.
