18. Rencana liburan

2.3K 208 30
                                    

= Don't be Blue! =[trigger warning/ content warning; kiss]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

= Don't be Blue! =
[trigger warning/ content warning; kiss]




























































































































































































"Kak, aku istirahat dulu ya." Ucap Helen sehabis mobil yang dikendarai Michelle itu sudah terparkir di halaman kosan biru.

Gadis jangkung itu merasa lelah yang teramat sangat, dikarenakan mengerahkan seluruh emosinya untuk membalas perkataan sang mama di kediaman nya tadi. Jadi, tolong biarkan Helen menyendiri untuk saat ini.

Para penghuni kosan biru pun menatapnya khawatir, lalu mempersilahkan gadis itu untuk beristirahat. "Jangan lupa mandi dulu sebelum tidur, ya?" Ucap Diana.

Helen hanya mengangguk, lalu satu-persatu para penghuni kosan biru pun keluar dari mobil- meninggalkan Michelle dan Hanin yang terdiam.

Mereka berdua saling bertukar pandang, lalu Michelle berkata lirih dengan raut wajahnya yang menyiratkan kesedihan. "Aku yakin, pasti ini pasti ada kaitannya sama nilai rapor nya Helen."

Sementara Hanin termenung, ikut menyelam di dalam lautan penuh tanya perihal permasalahan yang menimpa adik termuda di kosan biru itu- mengingat, jika akhir-akhir ini Helen terlihat memang kurang fokus.

"Kalau untuk hari ini aku yakin, jelas kalau nilai rapor yang menjadi permasalahannya- tapi, untuk hari-hari sebelumnya?" Tanya Hanin.

Suara Hanin membuat Michelle terdiam sejenak, berusaha mengumpulkan teka-teki atas apa yang sudah menimpa adik sepupunya itu. Jelas jika Michelle pun turut menyaksikan sendiri bagaimana perubahan sikap yang Helen tunjukkan.

Bagaikan menemukan kepingan puzzle yang kini telah menyatu dengan sempurna- Michelle tersadar, jika Helen tak lagi belajar bersama gebetannya sehabis pulang sekolah di perpustakaan.

Apakah mungkin, jika pendekatan yang Helen lakukan berakhir sia-sia?

"Aku inget, kalau Helen katanya lagi suka sama anak di kelasnya kan?" Suara Hanin kembali memecahkan keheningan diantara mereka. Lantas, Michelle segera menoleh kearah sang kekasih, menatap kedua manik hitam yang teduh itu.

Hanin ikut membalas tatapannya itu dengan sirat kekhawatiran. Satu tangannya pun kemudian bergerak untuk membungkus tangan Michelle yang masih setia menggenggam persneling mobil, membawa tangan besar itu menuju kehangatan yang ia miliki, seolah ingin memberitahu jika ia akan selalu berada di sisi Michelle untuk mengurus adik-adik penghuni kosan biru.

Don't be Blue! | newjeans Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang