[Newjeans lokal AU, bbangsaz & daerin area]
.
Cerita keseharian anak-anak penghuni kosan "Biru" yang terdiri dari Michelle si tertua yang selalu bisa diandalkan, Hanin si mungil yang ekspresif, Diana si pemilik senyum secerah matahari, Hera si gadis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
= Don't be Blue! =
Pagi-pagi sekali Michelle mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya dari luar. Gadis pemilik kosan itu mendengus kesal, lalu segera beranjak menuju pintu kamarnya. Ah, ayolah— ini hari Minggu, Michelle hanya ingin bergelung di dalam selimutnya sepanjang hari. Namun, suara ketukan pintu itu berhasil merusak mimpi indahnya.
Dengan rasa kesal Michelle pun membuka pintu itu, lalu mendapati Hera dan Diana yang masih dengan piyama mereka.
"Kenapa?" Tanya Michelle, gadis itu memejamkan kedua matanya— nyawa nya belum terkumpul sepenuhnya.
Diana tertawa renyah ketika melihat Michelle yang tampak seperti beruang. "Hari Minggu, kak. Jangan hibernasi."
Hera yang berdiri di samping Diana pun tampak menahan kantuknya, gadis bermata kucing itu kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Diana dengan nyaman.
"Ini masih terlalu pagi, Diana..." Michelle menggeram kesal, lalu gadis itu menunjuk Hera yang sepertinya terlelap dalam posisi berdiri itu. "Tuh, liat— anak kucing Lo aja masih ngantuk."
Perdebatan mereka terhenti ketika pintu kamar Hanin yang letaknya berseberangan dengan kamar Michelle itu terbuka, menampakkan Hanin yang sudah rapi. Sontak saja kedua mata Michelle langsung terbuka lebar melihat gadis mungil itu.
Kesadaran Michelle terkumpul sepenuhnya karena Hanin.
"Loh kok pada ngumpul di kamarnya Michi?" Tanya Hanin sehabis gadis itu mengunci pintu kamarnya. "Sarapannya jangan di lupa dimakan, ya."
Diana menoleh kebelakang, masih dengan Hera yang sekarang malah memeluk satu lengannya dari samping. "Mau kemana kak?"
Hanin tersenyum seraya menyandang totebag nya, lalu berkata. "Mau jadi orang yang paling produktif di hari Minggu yang cerah ini!" Balasnya dengan penuh semangat, sampai-sampai Hera pun terbangun karena suara Hanin.
Diana mengangguk paham, lalu kembali menarik kepala Hera untuk bersandar dipundaknya. Sang gadis kucing pun menurut, lalu terlelap dalam sekejap.
