= Don't be Blue! =
We could drive around town
Somewhere we can't be found
I could say that it's a date
Or we could just fool around
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Helen tidak pernah tahu, jika jatuh cinta pada seseorang yang tepat rasanya akan sangat indah layaknya ia jatuh cinta kepada Laura, sang pemilik hati yang berhasil meruntuhkan tembok pertahanan nya.
Ada begitu banyak rintangan yang harus Laura lewati supaya bisa meluluhkan hati Helen, yang dikala itu tengah menutup hatinya rapat-rapat, tidak ingin lagi jika ia menaruh rasa pada orang yang salah dan berujung menelan rasa kecewa layaknya waktu itu.
Baiklah, mungkin di special chapter kali ini, saya selaku penulis akan menceritakan dan mengajak para pembaca untuk melihat lika-liku perjuangan Laura untuk mendapatkan hati Helen.
Laura benar-benar membuktikan bahwa perasaan nya pada Helen waktu itu tidak main-main. Sudah banyak cara yang Laura lakukan untuk membuktikan jika ia benar-benar mencintai Helen. Akan tetapi, Helen tak kunjung luluh juga.
Perjuangan pertama Laura dimulai dari gadis itu yang selalu mengekori Helen kemanapun gadis jangkung itu melangkah. Laura selalu mengajak gadis itu untuk berbicara, tak ingin membiarkan Helen yang tidak mempunyai satu orangpun teman disisi nya itu kesepian.
Tentu saja aksinya itu hanya dianggap sebagai angin lalu oleh Helen. Gadis jangkung itu malah menyumpal kedua telinganya dengan earphone, tak ingin jika suara lembut milik Laura mengisi kekosongan di dalam pikiran serta hatinya.
Penolakan pertama, dan Laura masih belum menyerah.
Perjuangan kedua Laura berlanjut- gadis itu selalu bertingkah konyol, berusaha mendapatkan atensi Helen. Ia pernah berpura-pura terjatuh di hadapan Helen supaya gadis jangkung itu mau menolong dirinya. Namun, sayang- ekspektasi tidak seindah realita. Helen malah menatap Laura dengan ekspresi julid, lalu segera pergi begitu saja meninggalkan Laura yang masih terbaring itu.
Laura juga pernah berpura-pura sakit ketika upacara Senin pagi tengah berlangsung agar dirinya bisa menarik atensi Helen, dan berakhir dirinya malah diusir dari UKS lantaran penjaga ruangan itu tahu jika itu hanyalah akal-akalan Laura saja.
Masih banyak lagi tingkah konyol yang Laura lakukan guna mencari perhatian Helen, dan berakhir dirinya malah dicap sebagai anak aneh oleh seluruh warga disekolah itu.
"Please Helena, aku harus ngapain lagi sih?" Pekik Laura setengah frustasi.
Gadis itu mencibir, benar-benar kehabisan akalnya.
Astaga, tidak- ia tidak boleh menyerah begitu saja. Bagaimanapun caranya, Laura harus berhasil membuat Helen luluh.
"Atau aku harus jadi superhero dulu kali ya?" Gumamnya. "Ish, nanti dia ilfeel!" Pekiknya kemudian, tak sadar jika tingkah lakunya akhir-akhir ini saja sudah berhasil membuat Helen memandangi dirinya dengan tatapan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be Blue! | newjeans
Rastgele[Newjeans lokal AU, bbangsaz & daerin area] . Cerita keseharian anak-anak penghuni kosan "Biru" yang terdiri dari Michelle si tertua yang selalu bisa diandalkan, Hanin si mungil yang ekspresif, Diana si pemilik senyum secerah matahari, Hera si gadis...