Rian masih menutup matanya untuk menutupi kecurigaan para perampok. Kesalahan yang dibuat perampok ini adalah tangan dan kaki Rian yang tidak di ikat sama sekali.
"Apa yang akan anda lakukan tuan? "
"Kabur, apa lagi memangnya? "
"Tanpa rencana? Jika anda bertanya apakah anda gila maka jawaban sistem iya"
"Kau berpikir tuan mu ini seperti apa! Tentu saja aku memiliki rencana! "
"Tetapi lihat situasi tuan terlebih dulu, tubuh anda masih lemas. Bagaimana mungkin anda keluar dengan mudah, berlari? Jika anda berlari mungkin hanya sepuluh meter jauh dari sini anda langsung mencium tanah"
"Sialan! "
-Bip!
-Data misi berhasil diunduh!•
•
•Silahkan pemain memilih sebuah pilihan!
-Menerima misi-
Kabur dari sangkar perampok dalam waktu sepuluh menit!
(Perolehan Poin POM 100!)Atau
-Menolak misi-
(Perolehan sanksi: hukuman kejutan listrik tingkat rendah!)"Kenapa sistem misi menerapkan hukuman seperti ini? "
"Pembaruan sistem, mungkin karena pemberian misi dulu terlalu murah hati? "
Rian berpikir sejenak, kepalanya masih berdenyut karena perubahan sistem di otaknya saat ini. Dua pilihan dilayar kini berada didepan matanya. Hadiah yang dihasilkan sedikit dari biasanya, tapi jika menolaknya.. Rian tidak tahu lagi bagaimana bentuk tubuhnya nanti jika tersetrum listrik.
"Hah... Baiklah, Terima misi"
DING DONG!
Misi diterima!
Hitungan mundur dimulai:
10:00
↓
09:59•
•
•
•
Rian melihat layar di depannya menunjukkan waktu yang di tentukan sudah dimulai, hanya sepuluh menit untuk bisa kabur dari sini. Tapi seperti misi ini tidak mudah, ada sekitar dua orang berjaga di pintu dan satu lagi mengawasi Rian yang dia pikir masih tidak sadarkan diri.
Rian mengamati sekitar dan menemukan bahwa perampok yang mengawasinya kini sedang mabuk. Merasa ada kesempatan Rian diam-diam mengambil belati yang tergelatak sembarangan di tanah. Para dewa sedang bersama Rian, perampok kini sedang tertidur pulas akibat mabuk berat. Rian dengan sigap mengambil sebuah tali pengikat dan mengikat perampok yang sedang tidur. Rian mencari kunci yang disembunyikan perampok tadi.'Dimana kuncinya..'
Rian terus mencari disegala penjuru ruangan dan memeriksa tubuh perampok yang tertidur. Rian mulai mengecek kantong pakaian, saku celana dan akhirnya menemukan kunci yang tersangkut di pinggang perampok. Rian dengan hati-hati mencoba mengambil kunci tanpa menimbulkan suara apapun. Rian berhasil meraih kuncinya tapi soalnya kunci tersebut terjatuh dan membangunkan perampok tadi.
Waktu tersisa:
07:45Perampok itu terbangun namun masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Rian berjalan perlahan ke arah pintu tanpa di sadari oleh perampok tadi. Rian berhasil keluar dari ruangan pertama. Rian tahu bahwa ruangan perampok ini memiliki tiga pintu ruangan untuk bisa keluar dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another One (BL+18!)
Random"Jadi apa yang kau inginkan? " Seorang Pria tinggi berambut putih bertanya dengan jiwa arwah yang sedang menangis saat ini. Dia menyilangkan kedua tangannya didadanya menunggu jawaban dari jiwa ini. "Ku mohon rubah nasibku" +18! BL