•
•
•
•
•"Uhmn! R-ruan..! " Penampilan Rian saat ini sangat kacau karena Druuan sedari tadi mengobrak-abrik lubang milik Rian dengan jari miliknya.
*Flashback on
"A-anda minum itu sendirian sedari tadi..?" Druuan menelan ludah kasar melihat pemandangan berantakan di depannya.
"Ugh... Ini panas.." Rian mulai mericaukan kata-kata tidak jelas, Rian terus menggeliat kan tubuhnya ke kanan dan ke kiri karena merasakan sesak. Rian mulai memajukan tubuhnya dan menarik Druuan untuk berbaring di kasur.
Druuan terkejut bukan main, jantungnya terasa berdebar dengan cepat. Mata sayu itu.. Lalu bibir Rian yang nampak menarik untuk di cicip- tidak itu bukan saatnya memikirkan hal itu! Druuan harus segera bangun dan membuat Rian sadar dari mabuknya.
Chup...
Satu kecupan berhasil datang dari bibir Rian sendiri, Druuan gemetar tidak percaya dengan semua ini.. Apakah ini rasanya saat akan berhubungan intim dengan pasangannya?Lantas Druuan langsung merobohkan pertahanan nya untuk tidak menyentuh Rian tanpa izin darinya dan langsung meraup bibir Rian dengan rakus.
Kini mulut Druuan berpindah tempat ke leher Rian dan menggigit nya hingga meninggalkan bekas gigitan, erangan dari Rian terdengar seperti musik untuk Druuan.
"Panas... " Rian tampak sangat kacau, penampilan nya berantakan. Rian hanya dapat
"Anda merasa sangat panas? " Mulut Druuan yang awalnya berada di leher kini berpindah ke telapak tangan Rian dan menciumnya.
Rian hanya dapat mengangguk lemah lantaran dirinya sudah merasa lemas dan pusing.
"Biarkan saya membantu.." Druuan menatap leher Rian yang sekali lagi, menciumnya dan menggigit nya hingga meninggalkan banyak bekas disana. Druuan merasa bangga dengan hasil karya didepannya.
Rian masih dalam keadaan tidak sadar, erangan terus keluar dari mulut Rian. Mata Rian tak sengaja menatap area bawah Druuan yang membengkak, Rian secara tak sadar menyentuhnya dengan tangannya sehingga membuat Druuan menundukkan kepalanya sambil menahan hasrat birahinya.
"Milikmu membengkak... Kenapa tidak dimasukkan..?" Pertanyaan terus terang Rian membuat muka Druuan memerah padam.
"I-itu... Kita tidak membawa minyak.. Aku takut melukaimu.." Druuan menahan nafasnya berat, hasrat birahinya hampir memuncak dia takut tidak dapat mengendalikan dirinya.
"Gunakan... Jarimu... Ruan... "
*Flasback off
"Ahh... Ku mohon pelan!" Rian merasa sangat berantakan saat ini, lubangnya terus menerus diobrak-abrik oleh tiga jari milik Druuan.
"Di dalam.. Sangat basah.. " Jari Druuan masih terus menelusuri bagian terdalam Rian .Jari-jari yang sedari tadi bergerak di dalam diri Rian, sekarang semakin meliar saat menemukan spot milik Rian. Setiap gerakan berhasil membuat pria itu tersentak dan mendesah dalam kungkungan Druuan. Druuan menghela nafas kasar hingga saat dia mulai mengeluarkan penis miliknya.
Rian menatap ukuran milik Druuan yang cukup besar. Rian bisa membayangkan bagaimana rasanya saat benda berukuran besar itu masuk ke dalam lubang miliknya.
"Bolehkah saya memasukkan nya?" Rian menatap sayu pada Druuan hingga akhirnya Rian menganggukkan kepalanya pelan sebagai tanda persetujuan.
Druuan yang mendapatkan lampu hijau dari Rian sontak langsung memposisikan penis miliknya ke lubang milik Rian dan masuk ke dalam. Awalnya Druuan mengalami kesulitan karena miliknya tidak bisa masuk sepenuhnya ke dalam lubang milik Rian apalagi Rian tampak kesakitan menyesuaikan penis milik Druuan di lubangnya, namun setelah beberapa waktu melihat Rian yang mulai sedikit rileks Druuan langsung memasukkan seluruh batang miliknya kedalam.
Perasaan pertama yang dirasakan Druuan adalah lega, Druuan berpikir apakah ini rasanya berhubungan seks dengan pasangannya? Rasanya.. Luar biasa..
Druuan mulai bergerak perlahan untuk melihat reaksi dari Rian. Rian awalnya kesakitan karena Druuan tiba-tiba memasukkan semua kedalam, namun perasaan sakit itu digantikan dengan rasa nikmat. Melihat Rian yang rileks, Druuan langsung bergerak maju mundur perlahan, Rian mendesah karena spot miliknya ditusuk berkali-kali.
"Lebih cepat... Ahh... " Druuan menuruti permintaan Rian, Druuan mempercepat temponya dan membuat Rian bergejolak kenikmatan.
Rian merasa kacau sekarang, lubangnya terus menerus ditusuk berulang kali secara cepat hingga tak terasa pelepasan pertama Rian datang. Rian terengah-engah berat, cairan putih miliknya mengotori pakaian milik Druuan.
Druuan memegang pinggang Rian dan terus masuk kedalam lubang Rian secara cepat. Rian yang baru saja mencapai pelepasan tidak dibiarkan untuk beristirahat sejenak.
"Nghh... Ru-ruan! " Rian terus mendesah kenikmatan, spot miliknya terus menerus di tusuk tanpa henti. Druuan mempercepat tempo nya saat menyadari bahwa Rian akan mencapai pelepasan kedua.
Druuan memegang penis milik Rian dan memijat nya tidak lupa juga mulut Druuan menjilati puting milik Rian hingga meninggalkan bekas kemerahan, Rian bergejolak nikmat saat kedua area sensitive nya di pegang oleh Druuan.
Druuan terus mempercepat temponya hingga membuat Rian mencapai pelepasan kedua kalinya, Druuan merasa penis miliknya terus menerus dipijat oleh lubang sempit milik Rian hingga akhirnya Druuan mencapai pelepasannya untuk pertama kalinya di dalam lubang sempit milik Rian.
Kedua insan itu terengah-engah, Rian merasa kakinya lemas karena terus menerus ditekan di kasur. Druuan mengeluarkan penis miliknya, cairan putih kental keluar dari lubang Rian. Druuan mencum pipi lembut Rian dan melihat Rian yang sudah tertidur pulas karena kelelahan.
"Sebenarnya aku ingin lagi... " Melihat Rian yang sudah tertidur, Druuan mengurungkan niatnya dan membersihkan Rian serta kekacauan yang dia perbuat.
•
•
•
•
•
•Nih up lagi karna udah ga up sebulan lebih😃
Aneh ya? Wkwkw aku ga bisa buat ginian😭Happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
Another One (BL+18!)
Random"Jadi apa yang kau inginkan? " Seorang Pria tinggi berambut putih bertanya dengan jiwa arwah yang sedang menangis saat ini. Dia menyilangkan kedua tangannya didadanya menunggu jawaban dari jiwa ini. "Ku mohon rubah nasibku" +18! BL