Villain's 22

22K 2.1K 40
                                    

"Kenapa benda itu tidak ada dimana-mana?!" tanya Livi kesal.

Dia sudah memutari hutan kekaisaran selama 3 jam. Tapi, tidak ada tanda-tanda keberadaan kadal di sini. Jangankan kadal. Semut pun rasanya tidak ada. Sebenarnya, kemana perginya semua hewan yang seharusnya ada di hutan? Kenapa mereka tidak ada di tempat seharusnya mereka berada? Livi kan harus segera menemukan kadal untuk diberikan pada Zetora. Hanya tersisa 2 jam sampai pesta teh itu berlangsung. Jika Livi tidak bisa menemukan kadal sebagai hadiah untuk Zetora, lantas apa yang harus Livi berikan padanya?

Reptil lain? Tapi, apa? Ular? Terlalu berbahaya. Selain itu, Livi tidak yakin dia akan menangkap ular yang tepat. Buaya? Yang ada Zetora malah bisa jadi hidangan pembuka. Komodo? Memangnya di sini ada?

Argh! Rasanya Livi bisa mencabut gunung karena sedang marah.

Livi seharusnya menemui Vrenderick sekarang. Tapi, masa bodoh dengan pria itu. Mencari hadiah untuk Zetora jauh lebih penting. Jika Vrenderick memang membutuhkan Livi, dia akan datang dengan sendirinya. Orang yang memiliki keperluan dengannya kan adalah Vrenderick. Jadi, kenapa harus Livi yang mendatanginya?!

"Argh! Aku bisa gila!" seru Livi sembari mencabut daun dari semak tempat dia mencari kadal.

Zetora bisa saja mendapatkan hadiah selain reptil. Tapi, rasanya tidak akan adil. Nemora mendapatkan hadiah berupa pedang kayu yang cukup tajam. Dan, pedang dalah hal yang Nemora suka. Jadi, Zetora pun harus mendapatkan hal yang dia sukai. Dan, itu adalah kadal.

"Hah! Jadi seorang ibu memang hal yang sangat sulit." keluh Livi.

"Yang Mulia Ratu?" tanya Rosemary pada Livi yang masih berada di dalam semak belukar.

Kepala Livi menyembul di balik semak setinggi 1 meter itu. Dia menatap sekitar. Kosong. Tidak ada siapapun di sana. Jadi, darimana telinga Livi mendapatkan suara Rosemary yang memanggil dirinya itu?

"Saya ada di sini, Yang Mulia."

Livi memutar kepalanya. Rosemary ternyata berdiri di belakangnya.

Rosemary menatap Livi aneh. Juga senang. Bagaimana mungkin ratu yang bahkan tidak pernah menyentuh rumput malah berenang di dalam semak hanya untuk mencari kadal? Ini sih bukan hanya aneh. Tapi, sudah seperti keajaiban dunia. Meski begitu, rasanya menyenangkan karena bisa melihat gadis yang biasa menghabiskan waktu dalam kegelapan bisa seceria ini.

"Hai, Ray! Aku sudah memakan sarapan dan makan siangku. Jadi, kau tidak perlu memintaku untuk melakukannya." kata Livi sembari menatap ke bawah.

Livi masih belum menyerah untuk mencari kadal. Dia tidak akan mengalihkan pandangannya satu detik pun dari hutan ini. Karena kadal itu bisa muncul dimana dan kapan saja.

"Saya tahu jika anda sudah melakukan kedua hal itu. Tapi, apa anda tahu jika di hutan ini tidak ada satu pun hewan?" tanya Rosemary.

Kepala Livi kembali menyembul dari semak.

"Bukankah kau bilang jika aku harus mencari kadal di hutan kekaisaran? Lantas, jika ini bukan hutan kekaisaran, lalu hutan apa?" tanya Livi bingung.

Dalam ingatan Lilyana tentang letak hutan kekaisaran berada, inilah tempatnya. Mana mungkin seorang ratu seperti Lilyana tidak tahu istana tempat tinggalnya sendiri.

"Memang benar jika ini adalah hutan kekaisaran. Tapi, Yang Mulia Kaisar sudah membuat lingkaran sihir yang menahan hewan untuk masuk ke dalam hutan. Jadi_"

"Pria sialan itu!" pekik Livi kesal.

Jadi, Livi menghabiskan 3 jamnya yang berharga hanya untuk mencari kadal di hutan yang menolak kehadiran hewan?! Argh! Menyebalkan sekali! Haruskah Livi memukul kepala Vrenderick? Rasanya akan lebih bagus kalau pria itu juga bertemu dewa kematian. Toh, hidup pun hanya membuat Livi merasa kesulitan saja.

I'm The Villain's And Hero's Mom✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang