Epilog

16.2K 1.2K 121
                                    

Selesai.

Semuanya sudah berakhir sekarang. Livi akhirnya bisa membuat akhir yang bahagia untuk dirinya sendiri dan orang lain. Walau dengan bantuan Hellicore dan Avelon. Haha...

"Kau baik-baik saja?" tanya Vrenderick yang terlihat begitu khawatir.

Livi tersenyum. Kepalanya mengangguk.

"Aku baik-baik saja, Erick."

Semua orang bertepuk tangan dengan tatapan mata yang tertuju pada Livi. Bibir mereka terangkat dengan begitu lebar.

Aneh. Kenapa mereka semua bertepuk tangan pada Livi? Memangnya apa yang Livi lakukan? Membunuh Zenticore kan adalah perbuatan Hellicore. Dan, membunuh sisa jiwa Zenticore sekaligus Arrandele memang Livi. Tapi, itu juga bagian dari kekuatan Hellicore. Terlebih, bukannya mereka semua berubah jadi transparan dan tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi? Jadi, mengapa mereka bertepuk tangan seolah Livi baru saja melakukan hal yang hebat?

"Anda sangat pemberani, Yang Mulia Ratu!"

"Terima kasih banyak karena sudah menyelamatkan kami!"

"Semoga berkah dewa dan dewi selalu menyertai anda!"

Semua orang terus melemparkan kalimat pujian pada Livi sampai gadis itu bingung harus menjawab apa. Semua ini terjadi terlalu tiba-tiba sampai Livi tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Tidakkah semua orang bertanya-tanya mengapa aula pesta ini hancur berkeping-keping? Apa mereka tidak penasaran mengapa ada bekas gigitan di setiap hidangan yang masih belum sempat disentuh ini?

"Sihirnya bekerja dengan baik." kata Avelon yang bersembunyi di atas langit-langit aula pesta dalam wujud ngengat.

Iya, Avelon tidak benar-benar pergi meski dia sudah berpamitan dengan Livi. Kadal kesayangan kalian ini hanya bersembunyi dan mengubah wujudnya saja. Avelon sengaja melakukan ini untuk mengubah ingatan orang-orang.

Semua orang yang masih berada di aula pesta akan mengingat Livi sebagai orang yang membunuh Arrandele.

Cerita lebih lengkapnya adalah seperti ini...

Arrandele berubah menjadi penyihir hitam yang kemudian menghancurkan aula pesta. Arrandele juga menyerang dengan menggunakan kelelawar hitam yang bisa mengubah makanan jadi bom kecil. Dari sanalah bekas gigitan pada makanan itu berasal.

"Akan aku hancurkan kalian semua!"

Vrenderick dan Zetora yang memiliki kekuatan sihir dengan kompak melindungi orang-orang dari puing aula pesta yang hancur. Sementara, Nemora menuntun orang-orang untuk melarikan diri. Ketika Arrandele membuat sebuah bola hitam raksasa yang akan dia gunakan untuk membunuh para tamu yang masih tersisa, Livi berdiri dengan gagah berani untuk melindungi mereka.

Dan yang terjadi selanjutnya adalah...

Keberanian Livi memantulkan bola hitam itu. Akibatnya, Arrandele mati karena senjata yang dia buat dengan tangannya sendiri.

Lalu, tamat.

Itu mungkin memang terdengar tidak masuk akal. Tapi, tidak masalah. Karena para bangsawan itu tetap akan percaya pada ingatan palsu dalam kepala mereka.

Sekarang, Avelon hanya tinggal menyihir seseorang lagi sebelum pergi untuk mengurus masalah terakhirnya.

Iya, Avelon akan menyihir Livi. Aduh! Avelon hanya akan mengubah sedikit ingatannya. Bukan mengubah Livi menjadi katak. Walau sebenarnya Avelon ingin sekali melakukannya.

Kekuatan Hellicore yang ada dalam tubuh Livi memang membuat gadis ini jadi setengah dewi. Tapi, jumlah kekuatan dewi yang ada dalam tubuh Livi hanya setengahnya saja. Jadi, Livi tidak akan bisa mendeteksi makhluk dengan kekuatan yang lebih besar darinya. Makanya Avelon tidak ketahuan. Livi juga tetap bisa disihir karena sebagian tubuhnya masih berupa manusia. Asalkan sihir itu lebih kuat dari kekuatannya saat ini.

I'm The Villain's And Hero's Mom✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang