Campur Aduk

84 15 1
                                    

"Omo! Kita kedatangan tamu! Soo-A unnie, Eunki membawa teman laki-lakinya kemari!"

Teriak Bomi begitu melihat Joshua memasuki pintu indekos, dengan Eunki menuntunnya di depan.

Park Soo-A yang semula sibuk memasak di dapur, terburu-buru keluar untuk menghampiri Bomi yang mendadak heboh.

"Selamat sore, unnie," sapa Eunki yang pertama kali melihat Soo-A. Ketika matanya melihat ada penghuni lain di indekosnya, ia melotot ke arahnya. "Yeon Bomi, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku mau menumpang makan malam. Kudengar hari ini Soo-A unnie memasak daging sapi," cengir sahabat sekaligus teman seangkatan Eunki di kampus.

"Eunki-ya, dia yang waktu itu menyelamatkanmu di rumah sakit, bukan?" Soo-A yang sedari tadi bungkam, rupanya tengah mengamati satu-satunya makhluk jantan di ruangan sebesar satu are tersebut.

Joshua juga belum berbicara sepatah kata pun. Karena selain ini kali pertama ia main ke kos-an yang diisi wanita semua, ia agak bergidik melihat Soo-A menunjuk ke arahnya seraya menodongkan pisau dapur.

"Unnie benar, dia adalah Joshua Hong. Kami akan mengerjakan tugas bersama hari ini, karena besok sudah harus disetor ke dosen," Eunki memberi penjelasan sembari membuka tas selempang yang sedari tadi tersampir di bahunya, sebelum menoleh ke lelaki yang masih berdiri di belakang. "Beri salam pada Soo-A unnie. Dia teman berbagi indekos denganku."

"Oh, s-selamat sore nuna, salam kenal aku teman Eunki," Joshua membungkukkan badan dengan sopan, sementara Bomi diam-diam mencubit Eunki yang berdiri tak jauh darinya.

"Dia benar-benar menggemaskan. Tak bisakah kau lihat?" Bisiknya pada sang sahabat yang hanya memutar kedua bola matanya ke atas.

"Salam kenal juga, Shua. Aku belum sempat mengucapkan terimakasih padamu waktu itu karena telah menyelamatkan uri Eunki yang ceroboh ini," senyum lebar segera terpampang di wajah imut Soo-A yang langsung di kopi oleh Joshua.

"Ahaha, tidak masalah. Kebetulan aku memang ada di lokasi waktu itu," ia mencoba merendah sembari mengibaskan tangannya.

Eunki yang baru saja merebahkan tubuhnya yang lelah di atas satu-satunya sofa di ruangan, mendadak diomeli oleh Soo-A.

"Eunki-ya, kenapa kau tidak sopan? Tawari Joshua duduk dan buatkan dia minuman!" Ujar wanita yang usianya lebih tua dua tahun darinya itu sebelum berlalu kembali ke dapur.

"Tidak apa-apa, santai saja," Joshua terkekeh sebelum duduk di ujung sofa, cukup berjarak dari Eunki yang duduk di ujung lainnya.

"Kau mau minum apa? Biar aku yang buatkan-" Bomi sudah hendak berbaik hati menawarkan diri, namun Eunki dengan cepat memotong.

"Biar aku saja. Aku cuma ada minuman soda dan air mineral, kau mau yang mana?" Eunki sudah bangkit dari duduk.

"Minuman soda ide yang bagus," jawab Joshua sembari menyunggingkan senyum tipis.

Mendapat jawaban tersebut, Eunki kemudian melangkah ke dapur tempat kulkas mereka berada. Sementara Bomi segera duduk di dekat Joshua.

"Joshua-ya, kau disini sampai malam bukan?" Pertanyaannya mendapat anggukan dari sang lelaki. "Kalau begitu kau harus makan malam bersama kami juga. Soo-A jago memasak, loh."

"Oh, b-baiklah," Joshua mengangguk dan masih terlihat sangat canggung, bahkan ketika Eunki sudah kembali membawakan beberapa bungkus chips dan dua kaleng cola.

"Yeon Bomi, kau sebaiknya tak mengganggu kami dan lebih baik bantu unnie di dapur," perintah Eunki tegas.

"Siap bos! Laksanakan!" Bomi bangun dari tempat duduk sembari menirukan cara tentara memberi hormat, sebelum dengan segera berlalu meninggalkan dua insan tersebut di ruang tengah.

The Mutual Feeling [Joshua | Seungcheol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang