"Selamat malam," sapa Eunki begitu dirinya keluar dari dalam kamar setelah tidur siang yang panjang.
Dilihatnya Soo-ah sedang menghidangkan makan malam di ruang tengah beserta kehadiran Yeon Bomi, sahabatnya.
Nama terakhir memang sering main ke indekos mereka, untuk sekedar menghabiskan waktu ataupun makan bersama.
"Akhirnya kau sudah bangun, puteri tidur. Cepat kemari! Makan malam hari ini begitu spesial!" Bomi memanggil kawannya yang nampak sudah mandi dan berganti pakaian menggunakan piyama.
Tanpa ragu, Eunki segera mendekati meja makan berbentuk bundar tersebut. Perutnya yang sudah lapar semakin meronta karena wangi masakan Soo-ah yang begitu menggoda.
"Wah, unnie memasak daging sapi? Unnie dapat bonus ya?!" Pekik Eunki begitu melihat menu makanan yang tersaji.
"Kau salah besar," Soo-ah menggeleng seraya menarik kursi untuk diduduki. "Tadi Joshua kemari membawakan sepaket daging sapi premium ini. Katanya sebagai rasa terimakasih telah menjamunya makan tempo hari, ibunya membelikan ini untuk kita."
"Benarkah?!" Mata Eunki terbelalak kaget. "Kapan dia kemari? Dan dimana dia sekarang?"
"Tentu saja sudah kembali ke rumahnya. Aku saja tidak bertemu dengannya tadi," Bomi mewakili memberi jawaban yang diangguki oleh Soo-ah.
"Dia datang tidak lama setelah pemuda bernama Seungcheol itu mengantarmu pulang,"
"B-Benarkah?" Eunki mengerjap-ngerjapkan mata kali ini sebelum bergumam. 'Apa mungkin mereka berpapasan dibawah?'
"Bagaimana ceritanya kau bisa tertidur di dalam bus hingga Seungcheol mengantarmu kemari? Kau sengaja ya?!" Tuduh Bomi.
"J-Jangan bicara sembarangan, Yeon Bomi!" Mata Eunki mendelik. "Tadi siang aku benar-benar mengantuk saat kami duduk di bus. Apalagi selama perjalanan, di dalam bus begitu sepi dan Seungcheol asyik dengan ponselnya, sehingga tanpa sadar aku jatuh tertidur."
"Untung saja dia bersedia menggendongmu hingga kemari dan mengantarmu dengan selamat," cecar Bomi lagi sembari memasukkan sepotong daging ke mulutnya.
"Tapi bagaimana dia bisa tahu kau tinggal disini?" Tanya Soo-ah penasaran.
"Ooh, kemarin saat pulang kampus dia mengatakan akan pergi ke rumah kawannya yang kebetulan tinggal di dekat sini. Jadi, aku beritahukan alamat rumahku," Eunki menjawab.
"Suatu kebetulan yang indah. Kau tertidur di saat yang tepat dan Seungcheol membopongnu kemari seperti pasangan utama di drama-drama Korea! Ah, menggemaskan!" Pekik Bomi sembari membayangkan adegan di salah satu drama favoritenya.
Sementara Eunki tak dapat menahan diri untuk tak tersenyum malu, Soo-ah malah mengatakan kalau ia lebih setuju Eunki dengan Joshua.
"Walaupun sama-sama belum mengenal keduanya dengan baik, tapi aku merasa Joshua lebih tulus. Dia juga tidak kalah tampan dari pemuda bernama Seungcheol itu," bebernya memberi alasan.
"Unnie, tapi aku hanya menganggap Joshua teman. Tidak lebih," pungkas Eunki.
"Untuk saat ini bukan? Siapa yang tahu ke depannya akan berbeda," Soo-ah mengangkat bahu dan menyendokkan nasi ke atas piring Eunki.
"Unnie benar. Apapun bisa terjadi. Aku pun kalau terus-menerus diberi perhatian oleh lelaki baik hati seperti Joshua juga pasti akan luluh," timpal Bomi.
"Yak, Yeon Bomi! Sebenarnya kau berada di pihak siapa?!" Lagi-lagi Eunki mendelik ke arah sahabatnya.
"Aku memihak kepada pemenang," jawab Bomi cuek dengan mulut penuh makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mutual Feeling [Joshua | Seungcheol]
FanfictionJoshua Hong, seorang mahasiswa pindahan, merasakan jatuh cinta pandangan pertama pada gadis yang telah lebih dulu melabuhkan hati pada seorang mahasiswa populer, Choi Seungcheol