'Mereka sendiri yang akan memilih siapa yang akan mereka percaya'
Jam sudah menunjukan pukul tiga belas lebih sepuluh menit, Reyhan datang sambil membawa sebungkus tahu sumedang untuk teman-temannya. Ia melihat kondisi teman-temannya yang tengah belajar bersama itu malah heran, katanya belajar bersama tapi kelihatannya mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Nadia dan Rafa sibuk dengan kontennya. Selena sibuk membaca buku di pojok sendirian, Renata tengah sibuk dengan laptopnya sendiri dan Ashel sibuk dengan kanvas ditangannya. Reyhan melihat Bara yang tidur di kursi. Ia menghela napasnya.
"Assalamualaikum, teman-teman. Reyhan ganteng datang," ucap Reyhan mencoba memecah suasana hening ini.
Ashel yang sedang fokus dengan lukisannya langsung menatap Reyhan dengan tatapan sinisnya, "Waalaikumsalam, narsisnya nanti aja Rey gak asik orang-orang lagi pada males gara-gara sahabat kamu itu tuh, tugasnya udah kelar kok kalau mau nyontek pilih aja mau punya siapa," ucap Ashel dengan cemberut.
"Heh, kok di jawab salamnya, kamu kan Kristen Shel," ucap Reyhan.
"Gapapa, udah biasa." Ashel kembali fokus dengan lukisannya.
Reyhan membangunkan Bara yang sedang tidur. Bara membuka matanya dan melihat Reyhan disampingnya.
"Kamu ada masalah lagi sama ayah kamu?" tanya Reyhan sambil menyimpan tahu sumedang yang sejak tadi ia bawa.
"Biasalah, kamu tau sendiri." Bara mengambil tahu sumedang yang Reyhan letakan di meja tadi.
"Kamu salah Bar, jangan lampiasin amarah kamu sama temen-temen yang lain. Ayo, katanya mau belajar bareng." Reyhan berdiri dan mengajak yang lainnya juga agar fokus pada dirinya.
"Kalian, udah dong lakuin aktivitas sendiri-sendirinya. Sekarang saatnya kita belajar bareng, sini dong ngumpul aku masih ada materi yang kurang mengerti di fisika, matematika, biologi sama bahasa Indonesia."
Ketika mendengar suara Reyhan, yang lain langsung menghampirinya. Mood Bara juga sudah lumayan membaik, raut mukanya perlahan berubah dari awalnya memperlihatkan wajah kesal jadi memperlihatkan wajah yang lumayan tidak kesal.
Reyhan tersenyum kala teman-temannya mulai mendekat dan belajar bersama kali ini terasa lebih baik. Mereka semua saling memberi pendapat dan mengerjakan tugasnya dengan nyaman.
***
Sesi belajar mereka bertujuh akhirnya selesai pada pukul enam belas lebih lima belas menit. Mereka bernapas lega, tugas yang guru mereka berikan untuk dua hari sudah selesai. Rencananya besok mereka akan menyelidiki kasus di sekolah karena rasa penasaran Rafa.
"Besok kamu libur kerja kan?" tanya Rafa pada Reyhan.
Reyhan mengangguk, "Iya, aku masuk kerja lagi lusa."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Teen Fiction'Dunia yang kejam ini tidak akan pernah bisa menghentikan kita' -SEVEN [END]