'Cepat atau lambat ini akan berakhir. Namun, apakah ini akan mengungkapkan semuanya?'
Bel sudah berbunyi, waktu istirahat sudah tiba. Semua siswa ricuh berburu makanan di kantin. Hanya beberapa orang saja yang tinggal di kelas. Seperti Renata, ia masih terbayang kejadian tadi pagi yang hampir merenggut nyawanya.
Ashel mencoba mendekatinya, "Ren, kita ada salah sama kamu? Kok kamu diemin kita terus, Bara udah cerita tentang kejadian di atas tadi. Aku harap kamu secepatnya cerita sama kita."
Renata menghembuskan nafasnya, ia lelah mendengar ocehan Ashel dari pagi yang terus menanyainya. Kemudian Renata menuis sebuah kalimat di kertas.
'Kita bicara di luar sekolah saja. Saat ini kita di awasi'
Ashel membaca kalimat tersebut dan langsung kembali ke bangkunya. Nadia mengajak Ashel untuk pergi ke kantin, tapi Ashel menolak sebab ia sudah mendapat bekal makan siang dari Mamanya Selena.
Rafa dan Bara sudah pergi ke kantin, pilihan terakhir Nadia yaitu mengajak Selena yang sedang membaca buku di bangkunya. Karena merasa tak enak harus mengganggu waktu membaca Selena akhirnya ia memutuskan untuk ke kantin sendirian.
Nadia sudah membeli jus mangga dan semangkuk baso, ia mencari keberadaan Rafa dan Bara di kantin. Akhirnya setelah matanya menemukan sosok yang ia cari, dengan segera ia menghampirinya.
"Nanti kalian kalau kemana-mana itu ajak aku dong," ucap Nadia.
"Loh, Ashel, Selena sama Renata mana?" tanya Bara.
"Ashel bawa bekal, dia makan di kelas. Kalau Selena dia lagi puasa katanya. Renata lagi mode gak mau di tanya," ucap Nadia.
"Oalah, yaudah cepetan makannya, bentar lagi bel."
Setelah Nadia menghambiskan satu mangkok basonya ia segera menyambar jus mangga yang sangat menggoda. Saat sedang meminumnya tiba-tiba Clara melewat mejanya dan dengan sengaja menyenggol Nadia hingga jus mangganya sedikit tumpah. Nadia menatap Clara dengan tatapan kesal.
"Clara, sengaja ya senggol aku?" ucap Nadia sambil mengambil tisu dan membersihkan noda jus di seragamnya. Jus miliknya sementara ia simpan di meja.
"Sorry gak sengaja, eh sekalian aja deh," ucap Clara sambil mengambil jus milik Nadia dan menyiramkannya di kepala Nadia. Nadia sontak kaget dan tiba-tiba setiap orang yang berada di kantin pandangannya menuju Nadia. Rafa dan Bara tak kalah kaget melihat kejadian itu berlangsung dengan cepat di samping mereka sendiri.
"Makanya jangan berani sama aku dasar seleb gadungan," bisik Clara di telinga Nadia.
Nadia terdiam, ia tak berani membalas dan dengan cepat Rafa membawa Nadia untuk berdiri dan membawanya jauh dari Clara. Clara yang tak suka melihat kedekatan Rafa dan Nadia langsung pergi sambil menghentak-hentakan kakinya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Teen Fiction'Dunia yang kejam ini tidak akan pernah bisa menghentikan kita' -SEVEN [END]