Perasaan Aneh

29 3 0
                                        

Mari kita lanjuttt
Hehehehe

Setelah kegiatan di sekolah telah selesai, alvaro berinisiatif mengajak kedua temannya untuk pulang bersama.

Saat sedang melangkah keluar dari aula sekolah bersama kedua temannya sembari mengobrol biasa, menjadi hari tersial bagi temannya yaitu raga.

Ia tidak sengaja melihat seseorang yang hampir diajak ributnya tadi di kantin untuk kedua kalinya, orang tersebut menoleh kearahnya dan seperti memberi senyuman kepadanya.

"Ih anjirlah, harus banget gua ketemu tuh orang gila lagi" ucapnya yang berhasil menarik perhatian kedua temannya yang sedang asik mengobrol.

"Kenapa ga, lu ngatain siapa?" tanya narel kepadanya, dan raga hanya menunjuk jarinya kearah orang tersebut.

Narel dan alvaro pun melihat kearah jari yang ditunjuk oleh temannya itu, dan langsung mengerti apa yang dikatan temannya.

"Ohh.. si cowok tadi yang hampir lu ajak ribut ya, cie ketemu lagi nih ye" ujar varo sembari mendorong bahu temannya itu yang nampak jengkel padanya.

"Ih.. udah gausah dibahas lagi gua males sama orangnya" balas raga yang nampak kesal, namun kedua temannya hanya terkekeh melihat tingkah nya.

"Kita jadi pulang apa mau ngeliat tuh cowok sih, kalo ga mau pulang yaudah gua duluan nih" ucap raga yang langsung pergi meninggalkan kedua temannya itu duluan, dan disusul oleh kedua temannya dari belakang.

"Lah.. ngambek bocahnya, salting kali ya" ujar narel sembari menyusul dari belakang bersama alvaro, mereka pun sepanjang perjalanan hanya ketawa-ketawa seperti orang gila melihat ekspresi temannya yang menahan malu tadi.

Sesampainya di rumah....
(Raga POV)

Raga tidak langsung mengganti seragam sekolah nya, dan lebih memilih untuk merebahkan badannya di kasur sembari bermain ponsel.

"Ahh.. akhirnya badan gua bisa istirahat dengan tenang, duhh kenapa tadi mereka bilang begitu sih sama gua" ucapnya sembari menatap langit-langit di kamarnya.

"Lagian aneh juga sih, tadi kenapa dia natap gua lama banget ya? Apa ada yang salah sama seragam gua" ucapnya yang nampak memikirkan senyuman aneh dari cowok tersebut.


"Ih anjir.. kenapa gua jadi mikirin dia sih, aneh banget cowok begitu di pikirin.. dia jefri nikol bukan, ngapain gua pikirin." Ujarnya yang tersadar dengan apa yang diucapkannya tadi sembari mengusap-usap wajahnya.


Ia pun bangun dari kasurnya dan bergegas untuk mandi sore, dibanding memikirkan cowok tersebut lebih lama.  Cowok itu juga tidak memikirkan nya kan?


"Mending gua mandi habis tu skincare an dibanding mikirin cowok jamet kayak tadi, hiih.. nyebut nama nya aja gua merinding" ucapnya sembari keluar dari kamar menuju kearah kamar mandi.


Saat sedang menuruni anak tangga, ia mendengar suara pintu rumahnya terbuka oleh seseorang yang nampak tak asing baginya.


Ia mulai mengamati orang tersebut yang melangkah masuk ke dalam rumahnya, dia membawa koper dan barang2 lainnya "itu orang siapa sih makin penasaran gua" akhirnya ia menghampiri orang tersebut.


Ternyata itu adalah ayah nya yang baru balik dari luar kota membawa banyak oleh-oleh untuknya, pria itu melihat kearah anaknya yang menghampiri kearahnya sembari memasang wajah penasaran.


Mereka pun berpelukan selama beberapa menit, dan pria tersebut menyadari bahwa anaknya belum mandi dari aroma badannya.


"Dek, kok badan mu bau matahari banget, udah mandi belum?" Tanya pria itu sembari menyudahi pelukan mereka.

Raga hanya bisa tersenyum malu saat ayahnya tau bahwa dia belum mandi, dan langsung berpamitan untuk pergi mandi terlebih dahulu lalu baru kembali mengobrol.

"Ternyata kamu dari dulu belum pernah berubah ya ga, bahkan mandi juga sering lupa" ucap pria tua itu saat melihat anaknya berlari menuju kamar mandi, bahkan seragamnya belum dilepas.

Pria tua itu pun melangkah maju dan masuk kedalam kamarnya sembari membawa barang-barangnya untuk dirapihkan.

(

End of Raga POV)

OKEYY SAMPE SEGINI DULU YAA BABAYYY.. (JANGAN LUPA VOTE WOI)

Sunshine And KindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang