Semakin Aneh?

24 4 0
                                    

Haloo aku balikk mwahaha
Well I know it's been a loongg timeee
(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Masih dengan Alvaro yang kembali ke kamarnya dan berniat mengganti seragam sekolah nya itu dengan kaos oblong dan celana pendek.

***

Ia berniat ingin tidur dan mengerjakan tugas sekolah nya yang belum kelar tadi di kelas, namun aksinya terhenti ketika mendapat pesan masuk ke dalam ponselnya. "Ah siapa sih yang chat jam segini ganggu aja" gerutunya sembari membuka ponsel tersebut.


Alvaro sontak kaget dengan pesan yang masuk ke dalam ponselnya, disitu tertera nama Bagas yang mengiriminya lebih dari satu pesan. Ia langsung membaca pesan dari seorang Bagas yang mengganggu waktu malas-malasan nya.


Kak Bagas

Kak Bagas:
"Var, lagi apa?"

Kak Bagas:
"Gw mau kasih tau sesuatu"

Varo:
"Ngga sibuk, napa kak?"

Kak Bagas:
"Anak2 Senin depan mau kumpul"

Kak Bagas:
"Lu mau ikut ga?"


Alvaro mengernyit heran, apa yang dimaksud anak-anak oleh Bagas? Ia pun membalas kembali pesan dari seorang yang dinamakan "Kak Bagas" di kontaknya.

Kak Bagas
Last seen 17.49

Varo:
"Anak2 yang ikut siapa aja?"


Ia pun menunggu balasan dari Bagas sembari kembali mematikan ponselnya. Barus aja ingin merebahkan badan di kasur, Alvaro dipanggil sang ayah untuk turun ke bawah. "Baru aja rebahan aelah" ucapnya dan kembali bangun berjalan menuju kebawah.

****

Sesampainya di bawah ia melihat sang ayah yang sedang terduduk di sofa sembari menyeruput secangkir kopi. Ia pun mendekat ke sang ayah yang masih asik menyeruput kopi nya.


"Kenapa yah? Tumben manggil kebawah" tanya nya sembari duduk di samping dengan kaki tak sopan, sang ayah yang melihat hal tersebut langsung menepis pelan kaki anak laki nya tersebut.
Dan varo yang mendapat tepisan tersebut hanya bisa meringis sambil mengusap-usap kakinya.
"A-akh... Sakit tau yah" ucapnya yang masih mengusap pelan kakinya, dan mendapatkan tatapan tak senang dari sang ayah.


"Baru gitu aja udah ngeluh sakit, apalagi ayah tumpahin kopi.. lebay kamu var" ujar sang ayah kembali menyeruput kopi nya. Dan sang ayah kembali menanyakan hal kepada alvaro. "Oiya gimana sekolah kamu? Selama ga ada ayah kamu ga nakal kan var?" Tanya sang ayah.


"Aman-aman aja sih yah, aku kan anak ganteng nan baik hati mana mungkin nakal" jawab Alvaro sembari tersenyum bangga kepada dirinya sendiri, dan mendapat tatapan julid dari sang ayah.


"Haduh.. terserah anak ayah aja deh, yang penting kamu ga nakal ayah udah seneng kok var" jawab sang ayah dan menepuk-nepuk pundak Alvaro dengan senyuman, ia yang mendengar ucapan sang ayah merasa senang dan tersenyum balik kepada sang ayah.


"Ayah gimana tugasnya diluar kota? Aman kan yah?" Tanya Alvaro kembali, dan hanya mendapatkan anggukan dari sang ayah.


Melihat hal itu Alvaro pun bertanya kembali "yaudah yah, aku mau balik keatas lagi ya?" Tanpa ba-bi-bu ia langsung berdiri dan lari ke lantai atas, sang ayah yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

***


Sesampainya di lantai atas, ia langsung membuka pintu kamarnya dan menghampiri kasur lalu merebahkan tubuhnya dengan tidak santai. "Ahh... Akhirnya gue bisa tiduran" ia tak langsung memejamkan matanya, Alvaro mengambil ponselnya yang terletak di nakas. Ia menggeser aplikasi yang ada di ponsel tersebut, sembari melihat pesan yang masuk sedari tadi.


Kak Bagas

Kak Bagas:
"Oh, itu ada kawanan lu juga"

Kak Bagas:
"Si narel sama raga."



Alvaro mengernyit kan dahi nya ketika membaca pesan terakhir, 'narel dan raga ngapain ikut juga dah?' Batin varo. Ia merasa heran padahal kedua temannya tidak terlalu akrab dengan Bagas, bagaimana bisa mereka berdua ikut?

Ga pengen ambil pusing varo akan menanyakan kepada dua sohibnya itu pada saat masuk sekolah nanti. Ia tak membalas pesan dari Bagas, melainkan mematikan ponselnya dan melemparnya asal.
Ia masih terasa heran namun matanya terlalu ngantuk.. sehingga ia memilih untuk tertidur.

Segini dulu mungkin ya?
(Jangan lupa vote hehe)

Sunshine And KindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang