Pura-Pura Lupa?

13 2 0
                                    

HAIIII, SY KEMBALI MWEHEHE
SETELAH SERIBU PURNAMA HILANG
(Hari ini update kok).

(BEL ISTIRAHAT PUN BERBUNYI..)

Alvaro seperti biasa merapihkan buku buku diatas meja nya, dan beranjak dari kursi menuju kearah meja kedua temannya itu.
"Haii... Dua mahkluk biadap kesayangan ku, aku datangg" ujarnya sembari memberikan senyuman mematikan.

Kedua temannya yang mendengar ucapan barusan, hanya bisa memberi tatapn sinis dan menghela nafas kearah alvaro. "Astaga var... Lu bisa gak sih sehariii... Aja waras?" ujar raga sembari memasang mata malas kearahnya.

"Tau anjir, gua capek di panggil mahkluk biadap terus sama lu var" balas narel dengan ciri khas nyinyir nya.
Alvaro yang mendengar ucapan kedua temannya itu langsung memasang wajah cemberutnya, "ya maaf dihh... Kan temen gue cuman lu berdua doang dari dulu" ucapnya.

Kedua temannya itu hanya bisa geleng- geleng kepala melihat tingkah laku nya, "yaudah jadi ga nih ke kantin nya?" Tanya narel yang mencoba untuk mencairkan suasana.
Dan berhasil membuat mereka tersenyum lagi, "oiya anjirlah, sampe lupa gue mau ngajak lu ke kantin" balas alvaro, dan menarik kedua lengan temannya untuk menuju kearah kantin.

Saat sedang berjalan menuju kearah kantin, narel ber-inisiatif untuk bertanya apakah temannya itu sudah menanyakan ketua kelas mereka atau belum.
"Eh var, lu udah tanya belum tadi ke ketua kelas, tugas lu ngapain aja?" Alvaro yang mendengar pertanyaan tersebut, sontak langkah kaki nya terdiam dan memasang wajah cemas.

"H-hah... Tugas apa ya, kok gue ga inget rel?" Ucapnya sembari mencoba melupakan bahwa ia terpilih sebagai MC acara sekolah nanti.
Narel yang mendengar jawaban tersebut merasa aneh, dan kembali bertanya "lah... Gimana sih var, kan gua suruh tanya waktu itu masa udah lupa".

"Hehe... Ya maaf rel, gue kan pikun gini anak nya jadi wajar lah lupa" balas alvaro sembari tersenyum tipis kearahnya.
Raga yang sedari tadi mendengar obrolan mereka pun mulai merasa bosan dan mengeluh "duhh.. kalian niat ajak gua ke kantin apa podcast sih, gua laper buruann" dan langsung pergi meninggalkan kedua temannya duluan.

Alvaro dan narel hanya bisa terkekeh melihat keluhan temannya itu yang sudah meninggalkan mereka duluan menuju kantin dan melanjutkan langkah mereka menuju kantin.

Sesampainya di kantin mereka heran, mengapa kantin terlihat sepi seperti tidak berpenghuni. Tidak seperti kemarin" yang mereka lihat nampak ramai seperti bazar saat bulan ramadhan.

Narel melihat ada gerombolan adik kelasnya yang sedang jajan dan berniat menghampiri mereka untuk bertanya. "Dek, maaf mau tanya ini kenapa kelasan kalian ga ada yang ke kantin ya?" Ucapnya.

Dan dibalas oleh salah satu adik kelasnya "ohh.. mereka lagi ada mata pelajaran tambahan sih kak, kenapa emangnya?".
"Ga papa cuman mau tanya aja, yaudah kakak duluan ya dek" Ujar narel dan kembali menuju kearah temannya itu.

"Habis ngapain lu? Godain dekel yaa.. cie cie" ejek raga sembari tersenyum" kearahnya. Narel yang mendengar ejekan tersebut hanya tersenyum dan menjawab "hehe... Nge-godain pala bapak lu, tadi gua nanya doang" sembari menendang temannya menggunakan kaki.


Alvaro hanya bisa tersenyum melihat tingkah kedua temannya itu, dan kembali mencari tempat duduk yang luas.
"Eh itu disebelah sana kosong tempat in aja yuk, mumpung lagi sepi" Ujarnya tanpa berfikir bahwa tempat tersebut sudah ditandai oleh gerombolan orang.

Selang beberapa menit datanglah gerombolan Raditya dan Rajash menghampiri tempat duduk mereka. "Widih... Ada siapa nih berani banget ngambil tempat duduk kita" ucap salah satu orang di gerombolan itu, namun tidak digubris oleh mereka.

"Eh kalo orang ngomong itu di gubris dong, pada punya telinga gak sih" ucap orang tersebut yang kesal karena tidak digubris sama sekali oleh mereka. Namun masih tidak ada jawaban dari mereka, yang akhirnya memancing emosi orang tersebut.

"Gua tanya lu pada punya telinga atau kagak!?" ujarnya dengan nada tinggi yang berhasil membuat raga merasa kesal dengan kehadiran mereka "Duhh, kalian siapa sih datang" malah ngerusuh?!" ucap raga dengan menatap sinis kearah mereka.

Orang tersebut yang tidak puas dengan ucapan dari raga, akhirnya menghampiri kearahnya dan hampir meluncurkan satu pukulan kepadanya.

Namun di tahan oleh raditya "Sabar jash, lu harus bisa kontrol emosi lu inget kita osis di sini" ucapnya yang berhasil membuat orang itu sedikit tenang.

Alvaro yang melihat kejadian barusan hanya bisa terdiam dan menelan ludah secara kasar, karena ia tak pernah melihat anggota osis hampir memukul salah satu murid.

Ia pun berinisiatif mengajak kedua temannya untuk kembali ke ruangan kelas, namun inisiatif nya dihentikan oleh raga yang sudah terpancing emosi oleh orang tersebut "Bentar var, gua penasaran orang ini siapa sih berani banget" ujar raga.

Orang tersebut hanya bisa terkekeh mendengar ucapan dari raga "Hari gini masih gak kenal gua siapa? Kenalin gua Rajash, panutan cewe2 satu angkatan".

Namun hanya dijawab "oh" dengan tatapan sinis oleh raga, yang langsung mengambil barang-barang nya dan pergi meninggalkan gerombolan mereka.
"Eh raga tungguin kita, aduh... Yaudah kak kita pergi duluan ya kak" ucap alvaro yang menyusul langkah raga dari belakang dengan narel.

Maaf ya kalo segitu doang... Lagi kehabisan ide soalnya hehehehe, intinya pantangin terus ya aku updatee!! (Jangan lupa vote nyh kk).

Sunshine And KindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang