Selebeww prepet pepet
Pada saat bel pulang berbunyi narel dan raga tampak ke girangan mendengarnya dan segera merapihkan buku tulisnya dengan asal, tanpa mempedulikan apa yang ada di atas meja tulisnya.
Ketika sudah merapihkan buku-buku narel langsung menghampiri salah satu temannya yaitu alvaro untuk pulang bersama.Alvaro yang merasakan aura aura tidak enak di sekitarnya reflek menoleh kesamping, Dan ada seseorang yang berdiri di hadapannya sembari tersenyum layaknya pesikopat.
Yaitu narel sembari menarik-narik lengan baju varo sedari tadi, ia tanpa basa basi mengajak alvaro untuk segera pulang bersama "ayo pulang, gw udah keburu laper nunggu lu" ujar narel dan langsung meng iyakan ajakannya.Narel dan alvaro sudah meninggalkan ruangan kelas terlebih dahulu dan tersisa raga sendirian di kelas, karena ia memiliki hukuman dari sang guru untuk mengerjakan soal, "buset dah, kapan kelarnya ini tugas gw mau pulang" ucap raga sembari berputus asa mengerjakan soal² itu.
Tanpa disadari jam sudah menunjukkan pukul '17.30'. Dan raga masih belum rapih menyelesaikan soalnya.Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kelas dan mengecek ruangan tersebut. Ia mendekati raga yang nampak kesusahan mengerjakan soal-soal, raga tak memperdulikan keberadaan orang itu, ia terus buru-buru mengerjakan soal karena ingin segera pulang.
Seseorang itu berdiri tepat di depan meja raga dan sedikit membungkuk untuk melihat soal yang sedang dikerjakan, Ia tertawa kecil yang menyebabkan raga menotis ke beradaannya dan menoleh kearahnya.
Mata raga dan orang itu saling bertatapan cukup lama dan orang itu tersenyum kearah raga.Ia sedikit menjauhkan wajahnya untuk dirinya kepada raga yang masih menatapnya dengan lama, "gausah takut, gw ga bakal makan lu kok" jawab orang itu dan raga pun segera menampar wajah orang tersebut "dih apaan banget lo" ujar raga.
Orang tersebut merasa kesakitan dan sedikit menjaga jarak dengan raga."Yaelah jahat amat, muka ganteng gw jadi merah nih" ucap orang itu, "lo siapa sih, gak ganggu gw bisa gak?" jawab raga yang merasa risih.
Orang itu kembali menghampiri raga dan menjulurkan tangan untuk menjabat tangan dengan raga. "Kenalin gw rajash bimantara, biasa di panggil ajash atau kalau lu mau panggil sayang juga gak papa" ujarnya sembari menggoda raga.
Raga pun langsung membulatkan matanya dan menampar wajah si ajash yang katanya tampan itu.Namun kali ini usaha raga gagal untuk menampar wajahnya, karena ajash langsung reflek menggenggam tangan raga yang ingin menamparnya "eitss,, ga kena lain kali coba lagi ya manis" ejek ajash kepadanya yang gagal menampar wajahnya itu.
Dan raga yang malas menghadapi ajash langsung bangun dari tempat duduknya sembari mengambil barang² di mejanya."Dari pada lo ganggu gw mending lo awas deh gw mau lewat" ujar raga sembari mendorong tubuh ajash untuk minggir namun tenaga nya tak mempan untuk ajash.
Ajash pun langsung tersenyum kecil dan menarik tangan raga untuk keluar dari ruangan kelas tersebut, raga yang kaget tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.Di lorong kelas raga tak berhenti mencoba untuk lepas dari genggaman tangan ajash yang menariknya sedari tadi. "Aduh bisa lepasin dulu gak sih, tangan gw sakit tau " ucap raga sembari memasang wajah jutek namun tak mendapat respon dari ajash, tapi ajash memilih melaju kan langkahnya menuruni tangga menuju lantai bawah.
Karena ia tak ingin raga tambah marah jika ia tidak membawa nya keluar sekolah, sesampainya di lantai bawah ajash langsung melepaskan genggaman tangannya sedari tadi.
"Maaf ya tadi keras banget genggam tangan lo, lagian tangan lo lembut banget sih" ujar ajash yang masih sempat menggodanya, dan raga hanya memasang muka malas padanya "terus sekarang lu mau ngapain bawa gw ke sini, udah gelap begini juga" jawabnya yang kesal.
Ajash yang tidak mau kehilangan kesempatan langsung menarik tangan raga kembali untuk menuju kearah parkiran.Sesampainya di parkiran ia tanpa basa basi langsung menyodorkan satu helm kepadanya, raga yang merasa bingung sembari memegang helm itu pun terdiam sembari melihat-lihat isi helm tersebut.
Ajash menyuruhnya untuk segera naik keatas motor yang jok nya begitu tinggi menurut raga, "buset ini jok motor lu tinggi banget, gw takut jatuh" ujar raga dan hanya mendapatkan tawaan dari ajash.
"Bukan jok nya yang tinggi, lu nya aja yang badannya kecil mungil" jawab ajash sembari tersenyum, dan menyuruh raga kembali untuk menaiki motornya.
"Udah buruan naik, gw anter lo pulang ini udah gelap" ujarnya dan raga pun langsung menganggukan kepalanya sembari memakai helm yang diberi ajash tadi.Saat sudah menaiki motornya yaitu motor 'Kawasaki Ninja ZX-25R' dengan motif berwarna hitam dan jok yang terasa tinggi bagi raga tadi.
Ajash yang takut nanti raga terjatuh langsung menyuruhnya untuk memeluk badannya "pegangan, ntar lu jatoh salahin gw lagi" ujarnya sembari memberi contoh kepada raga.
Raga yang menyadari hal itu segera menepis tangan ajash "heh, gw bisa sendiri udah lepas" jawabnya sembari memukul kecil punggung dari ajash.Ajash pun hanya tersenyum kecil lalu menyalakan mesin motornya dan meninggalkan gerbang sekolah dengan kecepatan rendah karena takut raga terjungkal. "Lu mau beli makanan dulu gak, biar nanti gak ribet" ujar ajash dan tidak mendapat respon apapun, terpaksa ia memberhentikan motornya di pinggir untuk menanyakan lagi pertanyaan tadi pada raga.
Raga yang kaget tiba-tiba motor itu berhenti pun menepuk pundak ajash "kok berhenti motornya, ada razia ya?" ucapnya dengan polos, ajash pun hanya tertawa kecil "enggak, gw cuman mau nanya lu mau makan apa?" jawab ajash.
Raga yang ditawarkan makan hanya bisa tersenyum "eh serius, yaudah apa aja gw terima" ujarnya dan ajash pun menyalakan kembali mesin motornya membawa raga ke suatu tempat untuk membeli makanan.Sesudah membeli makanan untuk cowo manis itu, ajash bertanya dimana alamat rumah raga "cil, rumah lu dimana biar gw gak nyasar nanti". "Oh di jalan gamon no 6" jawabnya sembari memakan-makanannya, dan ajash pun langsung menarik tangan raga untuk menghantar anak itu untuk pulang dengan motornya.
Sesampainya di rumah si cowo kecil itu, raga langsung buru-buru turun dari motor tinggi si ajash dan mengembalikan helmnya. "Makasih ya udah nganterin gw, duit gw jadi hemat dehh" ujarnya sembari mengambil makanan yang tadi di belinya, dan ajash pun hanya bisa tersenyum "santai aja, besok-besok kalau lu mau gw bisa kok anterin lu pulang lagi kayak gini" jawabnya.
"Yaudah gw masuk duluan ya" ucap raga sembari melambaikan tangan ke arahnya. Dan langsung membuka pintu gerbang rumahnya, ajash pun kembali menyalakan mesin motornya dan meninggalkan rumah si 'cowo manis' itu.
(JARANG JARANG LOH INI) LANJUT NANTI

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine And Kind
Roman d'amourAlvaro yang tergesa gesa menuju gerbang sekolah karna telat, ia dihentikan langkahnya oleh seseorang yang nampak tidak asing baginya. Apakah orang tersebut akan berhasil mengubah kehidupan alvaro yang selalu malas? -no homophobic!!⚠️ -sekali lagi i...