04

105 10 0
                                    

Happy Reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
,
.

"Bunda?" panggil Angkasa saat diri nya baru sampai rumah

"Kamu sudah pulang, ayo masuk kenapa di luar?" ucap sang ibu

"Ada apa bun? Tumben suruh Asa segera pulang. " tanya Angkasa

"Nanti kamu juga tahu, ayo masuk. "

Angkasa hanya menurut lalu ikut berjalan berdampingan dengan sang ibu, saat sudah berada di dalam ia melihat dua orang paruh baya sedang duduk di ruang tamu.

"Mama Mirna? Papa Mahendra? Kapan ke Jakarta?" tanya Angkasa lalu mencium tangan kedua nya(bersalaman)

"Kemarin malam? Mau urus beberapa pekerjaan di sini. Kamu sudah mendingan kan? Kabar mu bagaimana sekarang?" tanya papa Mahendra

"Asa baik-baik aja pah, walaupun masih sedih."

"Gak papa, perlahan aja ya. Kamu jangan pernah sungkan buat main ke rumah ya, mama dan papa selalu terbuka buat kamu. "ucap mama Mirna

" iya mah, Asa juga tetap sahabat Aksa. Mama dan papa udah makan siang belum? Kalau belum ,makan siang bareng yuk. "

"Udah, sebelum kesini kita makan siang dulu. Jaga kesehatan ya anak baik, jangan lupa ibadah yang rajin. Do'ain Aksa terus, supaya dia bahagia disana. "

"Pasti pah, kalian jangan khawatir. " ucap Angkasa lalu memeluk kedua orang tua mendiang sahabat nya itu

Air mata itu jatuh bersamaan dengan dekapan hangat itu, ia sangat menyayangi kedua orang tua sahabat nya itu.

"Hikss k-kkalian j-jjaga d-ddiri ya, hiks Asa a-aakan sselalu aa-aangap papa dan mama orang t-ttua ku, A-aasa j-jjuga a-aakan s-sselalu s-ssayang Aksa. " Angkasa berbicara sambil sesenggukan membuat nya terbata-bata dalam berbicara

" Jangan nangis ya, kita juga di sini masih lama juga. Mungkin 2/3 bulan an, kita masih bisa saling ketemu__iya kan bu Sherly," ucap mama Mirna , ia juga sedih atas kehilangan anak nya namun ada orang lain juga yang sangat kehilangan seperti diri nya.

Angkasa melepaskan dekapan ayah dari mendiang sahabat nya, bibir nya bergetar karena menangis.

"Hiks hiks. "

"Anak baik jangan nangis ya, mama dan papa itu sayang banget sama kamu. "

"Makasih ya karena kalian hiks hiks__udah ngertiin Asa hiks hikss__bunda, Asa kangen Aksa hiks. " Angkasa memeluk sang ibu, sungguh ia sangat kehilangan sahabat nya itu . Sangat kehilangan sehingga hati nya begitu sakit untuk melepaskan kepergian nya, ia belum bisa melepaskan nya.

Angkasa memang terlihat baik-baik saja di depan semua teman-teman nya, namun pada kenyataannya ia begitu rapuh dan ingin merengkuh sang sahabat.

"Tadi ada om Mahen sama tante Mirna kah?" tanya Arga yang baru pulang dari kantor

Sang ibu dan Angkasa yang sedang berada di dapur hanya heran melihat si sulung pulang langsung bertanya seperti itu.

"Iya, kenapa bang?" tanya bunda membuat Arga jadi bingung sendiri

"Gak ada bun, cuma nanya. Soal nya tadi ayah bilang di kantor, kalau tante Mirna sama om Mahen di Jakarta. "

"Helehh, ngomong aja mau ketemu mereka tapi gak kesampaian. Mau minta kenalan sama keponakan nya mama Mirna kan? Udah tahu tabiat abang, Asa tahu kalau soal ini," ucap Angkasa memandang remeh sang kakak

"Tahu apa kamu? Mana ada kaya gitu, " elak Arga

"Bang, mba Alisa itu udah punya cowok. Mana mau sama abang yang kaya gini, itu ada mba Karisa kenapa nyari yang lain?"

Can't Do Without You ||ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang