12

65 9 0
                                    

Happy Reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lo semua tau gak, kalau Angkasa itu gila. Gue pernah liat dia tiba-tiba ngomong sendiri terus nangis kalau gak nangis ya dia ketawa, nakutin banget kan? Tampang nya aja keren tapi ternyata sinting, " ucap seorang gadis

"Lo jangan bohong, mana mungkin anak sekeren dia gila kaya gitu. Lagipula kalau dia stress kaya gitu kan wajar, dia kehilangan sahabat nya, " ucap salah satu dari para mahasiswa di gerombolan itu

"Gak usah ketipu muka ganteng nya itu, mana ada orang ngerasa kehilangan sampai segitu nya, " gadis itu masih bersikukuh untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan

"Lo kan suka sama Angkasa, kok lo berani sih jelek-jelekin dia? Jahat banget lo jadi perempuan, " cibir seorang mahasiswa yang tengah duduk tak jauh dari segerombolan itu

"Itu waktu itu, sekarang udah gak. Mana mau gue pacaran sama orang gila kaya dia, najis banget, " ucap Adelia

"Oh najis, Angkasa aja kayaknya jijik sama lo. Makanya lo gak dilirik, dasar perempuan gila. " setelah mengatakan itu mereka semua pun bubar, meninggalkan Adelia yang nampak kesal

"Ishhhh, susah banget sih buat mereka benci sama Angkasa, " gumam Adelia

Saat ini Angkasa sedang bersantai di taman kampus bersama dengan ke empat teman nya.

"Hai Angkasa, selamat sore. " sapa seorang mahasiswa yang tengah melewati mereka

"Hai juga, " bales Angkasa sambil tersenyum

"Sa, mending lo hati-hati deh sama Adelia. Dia nyebarin rumor tentang lo tadi pagi, sekarang aja dia lagi ngomong yang jelek-jelek tentang lo. Jauhin dia aja ya, dia perempuan gila masalah nya, " ucap nya

"Udah tau kok, makasih ya udah ngasih tau, " jawab Angkasa

"Sama-sama, tapi kenapa lo diam aja? "

"Gue gak peduli, bukan mau gue juga kan. Biarin aja, apa urusan gue? "

"Ooh gitu, ya udah gue pergi dulu ya. Btw makasih ya udah bertahan, andai waktu itu lo milih nyerah pasti dunia ini suram, "

"Santai aja kali, lo yang waktu itu nembak cewek di lapangan basket kan?"

"Iya, jangan diinget lah. Gue malu, lagipula dia nolak gue. "

"Sabar aja, mungkin dia bukan yang lo butuhin. "

"Iya makasih ya sekali lagi, gue pergi dulu. Gue mau urus beberapa tugas matkul hari ini hehe. "

Keempat orang yang melihat interaksi itu merasa jengah, mereka berempat merasa melewatkan berita ataupun kejadian besar yang membuat mereka jadi tidak tau apa-apa.

"Lo kenal dia? Anak fakultas apa sih?" tanya Kala, ia memang cuek tapi tidak sampai abai pada sekitar nya

"Gak kenal, cuma tau kalo dia yang waktu itu nembak cewek di lapangan basket."

"Kapan? Kok gue gak tau, " tanya Robi

"Setengah tahun yang lalu, waktu Aksa masih hidup, " jawab Angkasa sambil tersenyum

"Gimana ceritanya? Gue pengen tau dong, " ucap Juan

"Jadi waktu itu gue sama Aksa lagi main basket bareng, sebenarnya kita mau main futsal tapi liat anak-anak lain main basket kita ikut gabung. Waktu kita lagi istirahat habis main, kita kan lagi duduk-duduk sama anak lain tiba-tiba ya gitu. Ada yang nembak cewek, nah orang nya dia tadi."

"Gue gak tau dia di tolak apa gak, makanya tadi gue ngomong. "

"Wih keren, kalau gue jadi dia malu lah. Mending dipendam aja, daripada ditolak, " ucap Juan

Can't Do Without You ||ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang