3.❣️Ruang kecil di hati.❣️

66 11 0
                                    

"Dia orang yang sama, tapi berbeda.
Senyum juga tawa yang pernah kulihat dimasa itu, tidak lagi kulihat dari maniknya"

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Happy reading guys

🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷

Hasan melirik jengah dilorong yang sedang dia telusuri, mendelik pada beberapa pasang mata menyorot dirinya dengan raut beringas penuh dengki.

Suara yang berkasak kusuk bahkan pekikan maki juga lontaran frontal tak lagi jadi hal yang tabuh, tapi Hasan sudah mulai terbiasa dan menganggap itu nyanyian rombeng yang tak perlu dia tanggapi setiap saat.

Salah seorang lelaki botak berkumis dengan tanda sayatan di wajahnya kini menghadang langkahnya. "Heh, Hasan!" Tukas lelaki itu angkuh.

" Kenapa Bang Jarot, kamu mau minta dipijet hah?" Celetuk Hasan

"Jangan ngaco loh, siapa yang jenguk, Sodara apa wartawan?" Todong Lelaki bertato ular di punggung tangan kirinya.

Dengus Hasan akan pertanyaan usil itu."Punya urusan apa loe bang, sampai mau tahu, gak usah repot-repot. Suruh atasan loe nanya langsung ke gue kalo mau tahu." pungkas Hasan melengos pergi tanpa peduli.

.......

Alex melinting lengan bajunya, melirik sinis pada Aruna yang mengusapkan cairan di lengan atas kiri Alex. "Tolong tarik napas, tahan bentar" pinta Aruna mulai tancapkan jarum suntik, berhasil membuat lelaki itu Berdecit perih." Sshh, pelan-pelan dong!" ketusnya.

Aruna dengan muka juteknya malas menyahuti keluhan pasien pertamanya itu. Dengan cepat jemari pun langsung memasangkan plester pada bekas suntikan Alex.

"Gak ada keluhan yang lain lagi kan ?" todong wanita disebelah Aruna.

Geleng Alex, beranjak sambil menanggapi bentuk perhatian Dokter senior tersebut. "Gak ada dok, makasih yah, eh! Tapi boleh minta vitamin lebih gak, biasa stok Doping si Hasan Abis" bisik Alex pada wanita berkaca mata itu.

"Sebentar ..." ucap Mona, merogoh setoples kecil Vitamin C.

Gurat senyum Alex jauh lebih merekah dan hangat dari muka sinis sebelumnya. " Thanks ya dok." Ujar Alex, dibalas anggukan pelan Mona. Pria itu melangkah lebih dekat tepat diambang pintu. " Hasan gak cek kesehatan lagi?" seru Mona.

Sambil menarik kenop pintu menatap kearah sang dokter. "Kagak dok!" sahutnya penuh Yakin.

Tersentak jantung Alex saat yang dimaksud sudah berdiri di depan dengan tatapan tajam yang sontak buat Alex latah melontarkan bahasa binatangnya. "Loe kenapa kagetin gue oncom!" bentak Alex pada Hasan .

Yang menyerobot masuk dengan santai sambil keningnya berkerut tipis, karna terheran akan pekikan Alex yang terkesan aneh untuk seorang berandal seperti dirinya. Geleng Hasan berdecak kecil, tersenyum kecut agak menyindir tingkah temannya yang penuh dusta dan trik ini.

" Dih, ganteng-ganteng kok Latah" celetuk Hasan merampas Vitamin di jemari Alex. "Udah Balik sana, gue mau periksa" sambungnya.

"Ta-tapi San!" keluh Lelaki itu.

"Ssst, diem atau gue laporin sama sipir loe masih suka nyempil barang itu." Ancamnya yang langsung buat Alex bungkam seribu bahasa.

Lentera dalam jeruji_ Haechan. (sequel #Lentera)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang