🍁Terkoyak🍁

56 11 5
                                    

*Ia yang tertawan oleh Angkara,
Jiwanya Mulai terkikis habis bersama Nurani yang terkelupas oleh Lara, membiarkan Raga mendamba,
Tanpa bisa menyesap Aroma lega.*

-Puan Kehilangan Arah-

**********************************

Happy reading Sun'sans!

************************************

Gadis itu mulai mengerjap, Batinnya tersentak menemukan Wajah pria asing di depannya sudah menggurat senyum lebar dengan tatapan haus dipenuhi hasrat.

Dengan Bola mata yang membesar kaget Riana menggelepar kebelakang menjauhi pria Seumuran Ayahnya.

Napas Riana mulai terdengar kasar karena gadis itu ketakutan luar biasa, dadanya berdegup dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

"A-Ayah ... Riana gak mau di sini " lirih Riana mulai merengek dengan bayang mengerikan di dalam kepalanya yang tak sanggup jika harus ia Hadapi.

Bimantara mulai meraih jemari Riana dan menahan Tubuh Gadis mungil itu saat coba beranjak Turun dari Ranjang.

"Kamu mau kemana ... belum juga Kita saling menyapa kan, " Bimantara mulai membelai Surai sang gadis, ia terkikik mendapati Sanderanya bergetar dan meringis ketakutan mulai terdengar rintihan kecil dari suaranya yang begitu lemah.

"Lepasin Om ... mohon Jangan lukai saya, Jangan sentuh Riana ... Bukankah Om seumuran Dengan Ayah Riana, jadi Gak sepantas nya lakuin ini, tolong pulang kan Riana ... Bebasin Riana. " Pinta nya memelas. Ia bahkan Menempelkan kedua tangannya dan memohon.

Tawa Bimantara semakin renyah melihat muka pucat dan Getir dari sang gadis, Sementara Hasan sudah mengatur napas nya menahan Angkara.

Hasan mencoba pejamkan mata dan menarik napas panjang guna mencoba mengumpulkan mental.

Bimantara pun semakin Kuat menjerat gerak Riana, Gadis itu mulai menangis sejadi-jadinya saat tua bangka dengan percaya diri menyesap aroma di leher sang gadis.

Sementara Riana tak lagi mampu membuka mata dan melihat wajah lelaki biadab itu menikmati dirinya.

Hati kecil Gadis malang itu mulai menjerit pilu, Dan Hasan sudah berjalan keluar dengan langkah memburu serta netra yang merah menyala. "Bajingan ....!" Raung Hasan.

Dengan Sekuat tenaga ia mengayun tongkat baseball ke arah Bimantara, sang empu pun menoleh di moment bersamaan hingga Pukulan Hasan mengenai Leher punggung atas Bimantara dan buat Bima menggeliat ngilu seketika.

Riana ikut tersentak sesaat, gadis itu pun segera menjauh dengan susah payah kala Bimantara sibuk dengan rasa kesakitan yang ia alami.

"Uhm, Hasan .... ?"

"Riana ... Cepet Kesini berdiri di belakang gue. " Intrupsi Hasan dengan netra yang tak berpindah tajam pada Bima.

Dengan langkah yang terhuyung Riana berlari ke belakang punggung Hasan. Bimantara meraung kesal dan menoleh pada sosok yang berani melukainya dan ia pun menemukan Hasan sudah menjaga Kuda-kuda sambil menodongkan tongkat ke depannya dengan kedua tangan yang memegang erat tongkat baseball ke arah Bimantara.

Lentera dalam jeruji_ Haechan. (sequel #Lentera)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang