15

922 33 4
                                    

Pukul 19:45 Aletta memutuskan untuk turun ke lantai bawah untuk makan malam, dan saat menuruni tangga,Aletta mendengar suara gelak tawa. Aletta tak mengambil pusing akan hal itu, toh dia juga sudah tau pasti suara itu adalah Vano dkk dan pastinya ada Bella si nenek lampir juga.

Aletta pun sampai ke anak tangga terakhir, mereka yang berada di ruang keluarga langsung terdiam saat melihat Aletta, karena saat ini Aletta hanya memakai baju kaos hitam kebesaran, celana pendek yang tertutupi oleh baju kaosnya. Dan satu lagi tanpa make up, yah walaupun mereka sudah pernah melihat Aletta tak memakai make up. Tapi mereka tidak bisa pungkiri bahwa kecantikan Aletta bertambah berkali-kali lipat tanpa memakai make up.

Aletta pun langsung menuju ke arah dapur, sesampainya di area dapur, Aletta duduk terdiam di meja makan dengan memakan sebuah apel. Aletta masih berpikir, dia ingin memasak makanan apa untuk dia makan.

"Mau masak apa yah kira-kira?" Aletta masih berpikir dengan mengunyah apel yang berada di tangannya.

"Liat bahan di kulkas dulu aja deh" Aletta pun berjalan ke arah kulkas dan membukanya untuk melihat bahan-bahan apa saja yang akan dia pakai untuk memasak nanti.

"Masak ayam rica-rica aja deh" celetuk Aletta.

Dia pun mengambil bahan-bahan untuk membuat ayam rica-rica. Aletta mengambil celemek dan mulai memasak.

Beberapa menit kemudian.

"Jadi juga ayam rica-rica gue" ujar Aletta.

Aletta segera menyajikan masakannya di piring. Dan aroma sedap tercium hingga ke ruang keluarga, dan membuat orang yang berada di sana penasaran sekaligus ingin mencicipi masakan tersebut.

"Kayaknya enak nih, siapa yang masak?" Celetuk Nino.

"Eh, tadi kan Aletta ke dapur, apa dia yang masak ya" ucap Galen.

"Vano, aku lapar" ucap Bella menatap Vano.

"Yaudah, kita ke dapur ayo" Vano menarik tangan Bella dengan lembut dan berjalan ke arah dapur, di ikuti yang lainnya di belakang.

Sesampainya di dapur, mereka melihat Aletta yang tengah menikmati masakannya dengan nikmat, tanpa menghiraukan tatapan dari kelima cowok dan satu cewek itu.

"Eh Aletta, gue boleh gak cicip masakan Lo?" Tanya Nino duduk di kursi.

"Gue juga ya Ta?" Tanya Galen dan duduk di kursi samping Nino.

"Makan aja" Jawab Aletta.

Nino dan Galen pun dengan semangat mengambil nasi dan ayam rica-rica nya, dan mereka pun langsung memakannya.

"Wihh enak banget masakan Lo Ta" seru Nino.

"Iya enak banget sumpah" sambung Galen.

Sementara Vano, Bella, Arga, dan Alezra hanya menatap Nino dan Galen dengan minat, jujur saja mereka juga ingin sekali mencicipi lagi masakan buatan Aletta, tapi gengsi.

Alezra yang sudah sangat tergiur pun mendekat.

"Gue boleh makan?" Tanya Alezra.

Aletta mengangguk, Alezra pun langsung mengambil nasi dan ayam rica-rica dan menyantap nya dengan lezat. Vano, Bella, dan Arga hanya meneguk ludah.

"Vano aku juga mau itu" rengek Bella menunjuk ayam rica-rica buatan Aletta yang menggiurkan.

Vano mengangguk, saat ingin mengambil ayam, suara Aletta menghentikan nya.

"Siapa yang nyuruh Lo buat ngambil ayam gue?" Tanya Aletta datar.

"Bella juga mau ayam rica-rica yang Lo buat itu" jawab Vano datar.

TRANSMIGRASI QUEENA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang