09

1K 34 0
                                    

Saat ini Aletta sudah memasuki kantin banyak pasang mata yang menatapnya tapi itu tidak di hiraukan oleh Aletta, ia memesan makanan dulu lalu mencari tempat yang kosong. Ia mengedarkan pandangannya mencari tempat kosong tetapi tidak ada satu pun yang kosong. Aletta pun mengalihkan pandangannya ke tempat kosong yang berada di dekat seorang nerd.

Aletta pun menghampiri nerd tersebut.

"Permisi gue boleh gabung gak"ucap Aletta tiba-tiba.

Mereka berdua pun menoleh menatap Aletta yang sekarang sedang berdiri di hadapan mereka.

"A-ah iya boleh duduk aja" jawab salah satu nerd tersebut dengan gugup.

Aletta pun duduk , ia menunggu pesanannya datang dengan memainkan ponselnya. Sedangkan dua nert tersebut saling tatap satu sama lain, seakan-akan mereka berbicara lewat mata. Aletta peka hal itu tapi ia hanya acuh toh dia hanya numpang makan saja.

"Kamu Aletta yang Queen bully itu kan?"tanya salah satu nner.

Aletta menoleh, menaikan alisnya. Ia enggang untuk berbicara.

"Aletta kenapa kamu mau duduk sama kita? Kita kan miskin dan cupu"tanya nerd yang satu lagi.

Aletta pun menghela napas pelan."Gak ada tempat lain jadi gue duduk di sini, cuman numpang makan aja kok, sans aja"jawab Aletta. Mereka pun mengangguk paham.

"Boleh kenalan? Nama aku Raveina Lawrence panggil aja Veina, kalau dia namanya Adriana Velicia di panggil Cia."ucap Veina.

Aletta mengangguk, "Aletta".Mereka pun mengangguk, setelah itu pun pesanan Aletta tiba.Belum sempat Aletta memakannya, suara gebrakan meja membuatnya menghentikan gerakannya yang akan memasukkan sendok yang berisi nasi goreng itu ke mulutnya.

Brakh..

Gebrakan meja di tempat mereka membuat dua nerd itu gemetaran, apakah mereka akan di bully lagi? Pikir mereka.

Sontak semua matapun tertuju kepada mereka.

Aletta pun mengangkat kepalanya dan melihat pelaku yang menggebrak mejanya, dan menghentikan acara makannya. Ternyata yang menggebrak mejanya adalah Vano, teman² berada di belakang yang sedang menenangkan Bella yang menangis.

"Ck, drama" batin Aletta menatap Vano dan Bella dengan datar.

"MAKSUD LO APA HAH NGEBULLY BELLA DI TOILET?!!"bentak Vano dengan marah. Aletta hanya diam saja dan menatap mereka dengan datar.

Vano yang melihat itu pun menjadi geram dan menarik tangan Aletta agar berdiri di hadapannya dan mengambil bakso milik Aletta yang masih panas dan menumpahkan nya ke pakaian Aletta.

Hal itu membuat Aletta dan seisi kantin terkejut, sedangkan Bella diam² tersenyum miring di pelukan Arga yang tengah menenangkan nya.

"Shit"umpat kesal Aletta.

Bugh..

Aletta pun maju dan membogem pelaku hingga tersungkur di lantai kantin yang kotor. Seisi kantin di buat terkejut lagi dengan kelakuan Aletta yang berani membogem Vano, karena yang mereka tahu Aletta itu selalu lembut kepada Vano dkk walaupun mereka selalu menyakiti Aletta.

" Itu! Karna lo cari gara-gara ke gue! Mau jadi banci lo?! Beraninya sama cewe"ketus Aletta menatap Vano dengan tajam.

Galen membantu Vano berdiri, Alex pun maju dan membogem pipi mulus Aletta.

"Itu buat lo yang usah berani ngebully Bella" ujar Alex emosi.

Aletta hanya terkekeh dan berdiri lalu menjilati darah di ujung bibirnya.

TRANSMIGRASI QUEENA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang