Part 3

204 29 0
                                    

"Aku akan meninggalkanmu sebentar. Kerjakan pekerjaan di sini, aku akan kembali dengan cepat. Jika kamu butuh sesuatu, kamu bisa menelepon Seulgi, nomornya ada di ponselmu." Lisa menjelaskan. Seulgi adalah teman Jisoo juga, rekan kerja yang membantu membangun Jisoo II.

"Oke." Lisa meninggalkannya di sana dan menuju ke kantor Irene. Dia perlu berbicara dengannya, jadi Irene akan mengerti segalanya. Untungnya Irene sudah kembali bekerja jadi dia menemukannya di sana.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Irene memberitahunya dengan nada dingin.

"Aku di sini untuk meminta bantuanmu."

"Bantuan? Untuk apa?"

"Jisoo, perusahaan dan Winter" kata Lisa.

"Hah?" Lisa duduk di kursi di depan meja Irene.

"Semua orang tahu bahwa kamu dan Jisoo akan menikah. Jadi kita harus melanjutkannya."

"APA?!"

"Kami tidak ingin mempengaruhi hubunganmu dan perusahaan Jisoo. Selain itu, kami tidak ingin mengungkap ini ke publik karena kalian telah bersama selama bertahun-tahun. Setelah Winter mencapai usia legal dan mengelola perusahaan, kamu akan bebas."

“Jadi kamu menyuruhku menikah dengan robot itu?” tanya Irene.

"Ya tapi bukan yang asli. Ini pernikahan palsu jadi secara teknis kamu belum menikah. Kami membutuhkan bantuanmu untuk melindungi saudara perempuan Jisoo dan perusahaan. Tolong bantu kami. Demi Jisoo," kata Lisa.

"Aku tidak bodoh melakukan itu."

"Ya ampun, kamu punya 15% sahamnya!" Teriak Lisa.

"Apa?"

"Jisoo memiliki 48% perusahaan. Dia memberimu 15% dan sisanya untuk Minjeong. Jadi tolong bantu kami."

"Mengapa dia melakukan itu?"

"Karena dia mempercayaimu, oke?! Ini adalah wasiatnya ketika dia meninggal dan semua properti pribadinya dinamai menurutmu. Barang-barang keluarga itu untuk Winter tetapi semua pribadinya untukmu karena dia mencintaimu. Demi Jisoo tolong bantu kami karena dia ingin melindungi saudara perempuannya. Bisakah kamu?" Kata Lisa.

"Baik. Aku akan membantu."


_________





Pekerjaan Jisoo II baru saja selesai. Dia berdiri.

"Kita pulang?" tanya Lisa.

"Kamu harus memilih Irene di pekerjaannya. Itu yang biasanya dilakukan Jisoo. Aku akan mengawasimu," kata Lisa.

"Oh. Oke." Jisoo II pergi dan menuju ke perusahaan Irene. Tidak ada yang perlu memberitahunya di mana itu karena dia dapat dengan mudah melacaknya. Dia menemukan Irene di tempat parkir segera setelah dia parkir. "Ms. Bae" Panggilnya dan Irene menoleh ke belakang. Dia tersenyum.

"Hai!"

"Ngapain lo disini?" Ucap Irene kesal.

"Lisa bilang aku harus menjemputmu dari sini seperti Jisoo yang asli.""

"Aku punya mobilku, tidak perlu." Kata Irene sambil mengendarai mobilnya dan membanting pintu tepat di depan Jisoo lalu pergi.

"Haruskah aku mengikutinya? Mungkin? Oke, aku akan melakukannya." Jisoo II berkata dan mengendarai mobilnya. Pada saat dia mengemudi, mobil Irene tidak terlihat lagi jadi dia memutuskan untuk melacak ponsel Irene dengan ponselnya. Sial bagi Irene, mobilnya berhenti.

"Argh! Kenapa sekarang?!" Dia berteriak ke mobil. Dia meninggalkan mobil, dan hal malang lainnya terjadi. Sebuah sepeda menabraknya.

"Ahh! Hei kau bajingan!" Dia berteriak pada pria itu tetapi dia sepertinya tidak mendengarnya dan pergi. Jisoo Il melihat mobil Irene di pinggir jalan, jadi dia juga parkir. Dia bberjalan menuju mobil Irene.

"Irene-ssi! Kamu di sana?" Dia bertanya tetapi tidak ada yang menjawab. Dia melihat ponselnya dan Irene sepertinya ada di sekitar seperti yang dikatakan pelacak jadi dia berjalan berkeliling, dia melihat Irene duduk di samping, menangis sambil membelai pergelangan kakinya yang terluka.

"Bajingan itu ..." bisik Irene. Jisoo II berjalan ke arahnya.

"Kamu mengalami patah tulang pergelangan kaki," kata Jisoo II.

"Kau masih di sini?! Demi tuhan, berhentilah menggangguku!" Irene berteriak padanya.

“Kamu butuh bantuan.” Jisoo II berlutut dan mencoba menyentuh patahan itu.

"Aduh!"

"Ini tidak terlalu serius tapi aku masih harus membawamu ke rumah sakit. Ayo naik punggungku." Katanya pada Irene.

"Tidak mungkin. Tinggalkan aku sendiri, bisakah?"

"Aku tidak bisa. Sekarang naiklah ke punggungku atau aku akan menggendongmu."

"Pfft. Jisoo hampir tidak menggendongku, kurasa kamu tidak bisa-ahh!" Teriak Irene saat Jisoo Il menggendongnya.

"Saya bukan manusia dan saya jauh lebih kuat dari manusia. Saya mungkin terlihat seperti orang halus sederhana tapi aku bisa membunuh seseorang dengan satu tangan. Jangan remehkan aku, Ms.Bae." Kata Jisoo II sambil membawa Irene ke mobilnya dan menempatkannya di kursi pengemudi. Dia menatap Irene dengan penuh perhatian. "Suka atau tidak, aku akan membawamu ke rumah sakit." Jisoo II berkata dan berjalan ke kursi pengemudi. Dalam alasan yang tidak diketahui, jantung Irene berdetak kencang, persis seperti ketika Jisoo yang asli ada.

Are You Human? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang