"Hm... Kekuatannya memang berbahaya, tapi itu tergantung penggunanya, sepertinya dia ba..." Ucapanku terpotong kala Floryn tiba-tiba menutup mulutku.
"Diam!, jangan katakan pujian apapun untuknya, aku khawatir kalau ternyata kau telah terkena virus kepercayaan yang dibuat-buat olehnya." Seru Floryn.
"Maksudmu?"
"Hei! Kami tidak akan menyuruh kau menjauhi Enzy tanpa alasan. Justru itu, oleh karena kekuatannya berbahaya dia menyalahgunakannya. Kau tahu? Enzy pernah hampir dikeluarkan dari akademi karena kesalahan fatal yang dilakukannya."
"Kalau memang kesalahannya fatal, terus kenapa dia masih berada disini?"
"... Karena dia, memanipulasi semua murid yang ada disini untuk tetap mendapatkan dukungan, bahkan dia berhasil mengambil kepercayaan orang-orang penting di akademi demi mempertahankan kedudukannya untuk tetap berada disini." Papar Floryn.
"Ya... Aku ingat, awal mula aku ke dimensi ini, dia adalah orang pertama yang mengajakku berbicara, dia ramah dan pandai berbaur dengan semua orang."
"Itu dia... Virus Shalfa."
"Tapi... Bagaimana bisa kalian tahu banyak tentang Enzy?" Keherananku tidak juga berakhir, semua hal yang ku dengar terus memicu pertanyaan baru di kepalaku.
"Karena aku pernah terkena virus itu." Aku Barcl sambil memalingkan wajahnya.
"Kau? Bagaimana ceritanya? Apa yang terjadi?" Cecarku memberondongnya dengan pertanyaan.
"Sepertinya sudah cukup. Terlalu banyak basa-basi," lontar Iraz, "intinya... Ketika di hatimu sudah ada setitik rasa percaya pada Enzy... Maka disaat itu juga dia bisa menguasai pikiranmu kapan saja!"
"Tapi... Bagaimana cara Barcl bisa lepas dari virus itu?"
"Kau tidak perlu tahu!, Belum waktunya untuk mengetahuinya sekarang." Pungkas Floryn.
Aku duduk termenung di balkon yang setiap harinya mengundang senja di kala petang. Menatap langit sambil memikirkan rahasia baru yang ku ketahui tentang dimensi ini.
Hm... Semua orang punya kekuatan, berbeda-beda?. Ketika ada satu siswa yang menyalahgunakan... Itu artinya kemungkinan besar pasti ada siswa lain yang menyalahgunakan juga. Yang mungkin belum diketahui. Logikanya kan begitu.
Dari ribuan murid yang ada di akademi, apa ada salah satu yang memiliki kekuatan ganda?, Atau kekuatan mereka hanya tunggal.
Aku terus memikirkan hal tadi. Kesalahan fatal? Dilakukan Enzy? Semacam apa? Tujuan? Motif? Berbagai asumsi memenuhi ruang kepalaku, tapi yakin bahwa dugaanku pasti salah. Semua hal yang ada di dimensi ini tidak bisa ku tebak.
"Emir, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Iraz mengagetkanku.
"Ah ini... Memandangi senja."
Iraz mengangguk-angguk sekilas, kemudian ikut berbaring di kursi panjang di sebelah ku.
"Bagaimana?" Tanya Iraz dengan mata yang tetap lurus menatap langit.
Aku mengernyitkan dahi, "bagaimana... Apa?" Hairanku.
"Nanti malam, kau ingin membuktikannya bukan?"
"Oh... Itu. Iya, tentu. Aku akan tidur malam ini."
"Ketakutanmu sudah hilang?"
"Masih ada. Tapi bagaimana lagi." Jawabku.
"Dengar, di dunia manapun... Jangan pernah menghiraukan rasa takut. Kau harus memilih antara melangkah dengan penuh keberanian atau mundur seperti seorang pecundang. Sedikit getaran dalam jiwa seorang pahlawan itu tidak boleh membuatnya mundur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure Delightful
FantasíaFBI & E ______ Ketika menginjak usia 13, aku tidak merasakan sesuatu hal apapun yang aneh, semua berjalan normal. Aku periang dan ceria. Namun begitu aku menginjak usia 15, ada yang aneh dengan diriku. Aku tidak tahu dimana aku sebenarnya. Aku terse...