Aku masih mencerna semua yang dikatakan oleh abangku, aku selalu berpikir bahwa suatu saat aku akan menemukan laki-laki yang sangat mencintaiku, seperti rasa Qais kepada Layla Majnun. Atau seperti kisah indah didalam drama-drama yang sering aku tonton. Namun, Pola pikir ku disingkirkan oleh perkataan abangku itu.
Alih alih terus memikirkan itu, aku memutuskan untuk segera mandi kemudian Sholat Ashar. Selama mandi, aku mendengar suara ponselku terus berdering, tapi aku tidak peduli. Aku malah lebih lama membersihkan diriku.
Usai keluar kamar mandi, terlihat layar ponselku menyala dan bertuliskan :
"Unknown"
"8 Missed calls"Aku tidak peduli siapa yang menelponku sebanyak itu, tidak penasaran juga. Jadi aku bergegas untuk segera Sholat. Namun selama aku Sholat, ponselku terus berdering lagi yang mengganggu kekhusyuan Sholatku.
Setelah selesai, kuputuskan untuk segera menelpon kembali nomor tak dikenal tersebut.
"Hallo?.. Maaf, ini siapa yah?" Ucapku, memulai percakapan.
"Huh..akhirnya.." jawab suara itu.
"Siapa?" Tanyaku penasaran.
"Bulbul..." Jawabnya.
"Sam?.. kirain siapa nelpon sebanyak ini! Berisik tau, akutuh tadi lagi ibadah." Lanjutku.
"Owh yah? Sorry aku gatau... Aku dapet nomor hp kamu dari Adel." Balasnya.
"Kamu lagi apa sekarang?" Tambahnya.
"Sekarang?..gak ngapa ngapain." Jawabku.
"Kya,, kamu masih inget gak, boneka gajah karet warna abu?" Sam mulai memperpanjang percakapan.
"Inget, kamu buang kan?." Tanyaku balik.
"Bukan dibuang, tapi ketinggalan dulu tuh hhhi.."
"Udahlah, gausah dibahas, aku udah lupain juga." Komentarku.
"Lupain??" Sahutnya, dengan pelan.
"Heem, itu kan dulu Sam, udah 6 tahun yang lalu." Balasku.
"Umm.. Oh ya, kamu mau masuk Universitas mana Kya? Boleh tau?... hehe" lanjut Sam.
"Gatau ...belum kepikiran nih..gatau juga mau ngapain." Balasku.
Suara Sam hening, sampai beberapa saat kemudian ia melanjutkan,
"Kyara...?" Panggil sam.
"Apa?" Jawabku.
"Aku mau kayak dulu lagi, boleh?... bentar aja.." Pinta sam.
"Sepedaan? Atau... Main boneka? Hhaaa" jawabku, sambil tertawa.
Mendengar aku tertawa, suara Sam hening, tak lama bahkan ia langsung mematikan telponnya.
Hari ini begitu mengejutkan, dari mulai aku bertemu Samuel, teman kecilku 6 tahun yang lalu secara tiba tiba, lalu bertemu lagi di cafe tanpa disengaja.
Namun... Yang lebih mengejutkannya lagii, aku sempat berbicara dan bertatap mata secara nyata, dengan laki-laki karismatik, yang mirip dengan laki-laki di mimpiku. Ada satu lagi! Aku lupa meninggalkan Tumbler cantikku sewaktu di Taman.
Ceroboh!!!(Cinderella tidak sengaja meninggalkan sepatu kacanya, kemudian pangeran yang menemukan dan mengembalikannya. Mereka saling jatuh cinta, dan pada akhirnya mereka hidup bersama sama dengan bahagia.)
("Kalau aku...Tumbler Hhaa..., alahh udah deh!! Sadar Zakeeya sadar!!!") Pikiranku terus bertarung mencari jawaban, kenapa bayangan Aydan yang tampan bersliweran di pikiran. Kiww!!! Syutt!!
"Kak Kyaa...??" Panggil Zayn, tiba tiba.
"Iya Zayn,, sebentar.." jawabku.
"Silahkan masuk pangeran..." ajakku kepada Zayn.
Aku melihat wajah Zayn muram, tidak ada senyum yang biasanya aku dapati setiap hari. Aku menutup pintu kamarku, kemudian mulai bertanya kepada Zayn.
"Kenapa? Nih kakak kasih senyum.!" Ucapku, sembari menggerakan bibir Zayn agar tersenyum.
"Kak...Mama kenapa yah?" Zayn mulai berbicara.
"Gak kenapa-napa!, Emang kenapa hehe??" Jawabku, sambil sedikit menenangkan Zayn.
"Mama mungkin capek urus Zayn, kalo bisa milih...Zayn nyerahin diri aja sama Allah.. biar Mama gak repot lagi!" Ucap Zayn, mengepalkan tangannya.
Aku kaget, dan hampir saja menangis mendengar ucapan Zayn. Namun sebagai kakaknya, aku harus menenangkannya bagaimanapun caranya.
"Yang ngerepotin itu bang Zakey hhii..." Jawabku.
Namun terlihat reaksi Zayn datar, aku melanjutkan lagi,
"Zayn,, gabaik tau ngomong kayak gitu! Zayn itu kesayangannya Mama, Selalu...!" Tuturku sembari memeluk Zayn.
"Mama banyak melamun kak, Zayn belajar, mama melamun, Zayn main, mama melamun juga, Zayn harus gimana? Zayn bingung!!! Zayn..." tak sempat Zayn melanjutkan curahan hatinya,
"Zayn, liat kakak!" Pintaku.
"Semuanya baik baik aja! Mama baik baik aja, dan Zayn bakal cepet sembuh! Trust me..." Tuturku sembari mengelus pelan dada Zayn."Terus Mama kenapa? hikss..." Tanya Zayn, sembari menangis memeluku.
Zayn rapuh, jika urusan Mama, Zayn sudah sangat mengerti Tahta seorang Ibu di hatinya.
Bukankah seharusnya seperti itu?, Karena anak laki-laki sampai kapanpun kunci Surganya ada pada Ridha ibunya. Namun, jika perempuan yang sudah menikah, maka Ridha suaminya lah kunci Surganya."Kakak mau tanya boleh?" Ucapku pelan.
"Hmm" balas Zayn.
"Zayn kalo sakit kenapa gak bilang sama Mama, atau sama Kakak?" Tanyaku pelan.
"Zayn gak mau kalian khawatir.. hikss" balasnya.
"Nah..Mama juga gitu Zayn, Mama gak mau kita khawatir, makanya Mama gak bilang kalo lagi ada masalah." Tuturku, mengelus rambut Zayn.
"Zayn,, semua orang punya problem masing masing, semuanya!!! Hidup kan emang begitu, kadang Happy kadang Unhappy. Gak bisa Happy terus,," tambahku menenangkan Zayn.
"Tapi Zayn mau Mama Happy!!" Jawab Zayn, masih terus menangis.
"Kita minta sama yang punya Mama yah! biar Mama Happy oke!?" Ajakku.
"Oh Allahku, Buatlah Mama happy... Tenangkan Mama... seperti kak Zakeeya menenangkanku... Kabulinnya agak cepet yah wahai Allahku," Do'a Zayn, sembari mengusapkan kedua telapak tangan ke wajahnya.
"Aamiiiin...nah gitu dong..." jawabku.
Zayn...
Aku selalu berusaha membuatmu mengerti, bahwa segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita adalah kehendakNya. Aku senantiasa mencari cara agar kamu membersamaiNya dalam segala keadaan yang menimpa. Karena hanya DzatNya yang menggerakan apapun yang terjadi pada Alam Semesta dan isinya termasuk kita, Dan senjata terbesar kita untuk membuat keadaan menjadi lebih baik adalah panjatan Do'a, kepada Sang Maha Mulia.Setelah Zayn sedikit tenang, aku mengajaknya bermain tebak tebakan di kamarku, Zayn banyak tertawa karena aku yang selalu tidak bisa menjawab teka tekinya.
Tiba tiba, pintu kamarku diketuk pelan oleh Ayahku,
"Ayah??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keputusan Zakeeya [TAMAT✓]
Historia CortaBELUM REVISI_- "Cinta itu Sakral, dan membahagiakan. Yang menyakitkan adalah pelakunya, alias pecinta." _________________________________ Genre : Family, relationship, Love. Follow jika berkenan:)