Tuan Putri Khayalan#2

44 5 2
                                    

"ehh astagfirulloh,,, maaaf mbak.... Maaf yah, " ucap lelaki itu, sembari menunduk.

"(Modus nih cowo!,)" gumamku.
"Maaf mbak, saya kira mbak laki laki,,"
"Saya gak liat kerudung mbak, soalnya ketutup sama hoodie mbak." tambah cowo itu, sambil terus menunduk.

Tak berlama lama lagi...
Aku bergegas untuk segera meninggalkan laki laki itu.

sebelum itu, aku mengatakan

"Ehmm... kalo gitu, saya permisi kak."
"Eh mas...., ehmm.., bang! maksudnya." Ucapku dengan sedikit gugup, sembari meninggalkan lelaki itu.

(Entahlah, aku tidak tahu pasti, dia laki laki seumuran abangku atau, lebih dewasa lagi.)

(Dia masih terus menunduk.)

("Emang muka aku seram yah?!!") Gumamku.

Aku berjalan pelan menjauh dari lelaki itu, dengan masih keheranan memikirkannya.

"(Kok bisa?, muka laki laki itu, mirip laki laki yang sempet aku mimpiin beberapa hari yang lalu???)" Aku terus bergumam.

"Ahh udah deh, kayaknya muka nya beda! aku aja yang salah liat." Ucapku kepada diri sendiri.

"Neng, ojek??" Ucap Mamang ojek sembari menghampiriku.

"Bukan, saya bukan ojek." Jawabku sedikit bercanda.

"Maksud saya, mau naik ojek??" Balasnya dengan tersenyum.

"Hmm..boleh deh." Balasku sambil menaiki motornya.

Sepanjang perjalanan, handphone ku terus berbunyi.
Aku tidak mau mengangkatnya, karena aku hafal betul, Reni akan menanyai pendapatku.
Mulai dari dia harus pakai outfit apa hari ini, warna baju, tas, aksesoris, dan lain lain.

Padahal Reni cantik, apapun yang dia pakai selalu terlihat modis dan kekinian.
Tapi tetap saja, dia terus meminta pendapat, dia selalu merasa takut jika oranglain tak menyukainya.

Menurutku..

"Kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan hati semua orang, sampai kapanpun.
Karena dalam alur hidup, akan selalu ada tokoh yang membenci dan mencintai."
~Zakeeya

"Bang Zakey  yang jelek aja, selalu pede sama penampilannya. Hihii" gumamku.

Setelah 13 menit berlalu, akhirnya aku sampai dihalaman rumahku.
Aku menyodorkan beberapa jumlah uang untuk aku berikan kepada Ojek.
Tidak lupa aku mengucapkan terimakasih.

"Assalamu'alaikum???" Ucapku sembari membuka sepatu.

"Wa'alaikumsalam..." Jawab Ayah.

"Wiih...atlit lari nih..capek banget kayaknya.." komentar bang Zakey.
"Joging kok pulangnya naik ojek Hmptt..."
"Padahal deket banget jogingnya hahaha"
tambahnya lagi.

"Terimakasih atas apresiasi nya!"
Balasku datar dengan menatap sinis ke arah bang Zakey.

Tak berlama lama setelah aku ucapkan salam,
aku langsung bergegas naik ke kamarku, untuk mandi dan bersiap siap memenuhi undangan Ardi.

Waktu menunjukan pukul 09:50, setelah aku berpakaian rapih lengkap dengan memakai kerudung, Aku bercermin sembari berhias diri sedikit.

Tak membuang buang waktu lagi, aku langsung memesan taksi online di sebuah aplikasi.

Setelahnya, baru aku meminta izin kepada Ayah dan Mama.

Aku sengaja meminta izin setelah berias, Karena biasanya Ayah pasti mengizinkan.

((Mungkin Ayah kasihan sama putrinya yang udah capek dandan rapih.))

"Hati hati yah, maaf ayah gak bisa anter,," ucap ayah
"Awas jangan terlalu sore pulangnya, apalagi kamu gak dianter abang." Sahut Mama yang sedang belajar bersama Zayn.

Keputusan Zakeeya [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang