"Saudara Samuel Jovandra, anda kami tangkap sebagai Pengedar Narkoba, jangan bergerak!!! Atau kami akan kembali menggunakan senjata"
Aku membuka mataku, setelah mendengar suara yang dapat dipastikan adalah Polisi. Terlihat Sam yang tersungkur dilantaiw meringis kesakitan memegangi kakinya yang tertembak. Mendengar pernyataan Polisi tersebut, bukannya takut Sam malah tergelak, suara tawa jahat nya menggema kencang memenuhi ruangan. "Kyaraa.. kamu pinter banget sayang, tapi aku bakal cepet bebas. Aku bakal bawa kamu jauuuuh... Anak haram yang cerdik" Sam mengedipkan matanya kearahku, sedangkan mulutnya tetap melanturkan ucapan sumpah serapahnya kepadaku. Ikatan tangan dan kakikku dilepaskan salah satu Polisi saat itu juga. Menyisakan tanda guratan tambang memenuhi kedua pergelangan tangan dan kakikku.
Tubuhku langsung ambruk samar melihat abangku yang suaranya memenuhi telingaku "ZAKEEYAAAA....." Aku tidak mampu untuk menjawabnya, karena penglihatanku kembali gelap....
"Dek... Maaf..." Aku terus mendengar suara tangisan, dan beberapa ucapan. Ingin rasanya aku membalas suara itu, namun mataku yang sulit dibuka dan otot-otot dibadanku yang melemah membuatku hanya bisa terkujur tidak bisa melakukan apa-apa.
_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_
Zakey menggendong tubuh adiknya yang pingsan menuju ambulan yang memang sudah dipersiapkan oleh teman-temannya. Melihat tubuh Zakeeya yang penuh luka membuat Zakey melupakan rasa sakit lukanya. Air matanya terus mengucur mengaliri pipi lebam adiknya itu. Pipi bulat adiknya yang selalu Zakey elus pelan, hari ini mendapat tamparan keras lelaki bejad. Ia tidak bisa bayangkan bagaimana rasa sakit Zakeeya menerima luka sebanyak ini di kepala, tangan dan kakinya. Zakey mungkin sering membuat Zakeeya menangis, tapi itu hanya sebuah candaan. Bahkan Zakey hampir memukul anak laki-laki yang sering menggoda Zakeeya, apalagi laki-laki bejad yang sudah menyiksa adiknya ini.
"Sam.. gue bunuh lo!!" Amarahnya membuat ia berpikiran nekat.Didalam ambulan, ia elus pipi bulat adiknya itu, sesekali ia peluk adiknya itu. Ia mengelus semua luka adiknya, dan terus menangis meratapi adiknya yang belum juga membuka mata. Airmatanya tidak berhenti menjaluri pipinya, hingga mengucur deras ke pipi adiknya. Itu adalah hari Zakey menangis deras selama masa remaja dan dewasanya. Bahkan Zakey kecilpun belum pernah menangis seperti itu. "Maaf...dek..." Sesekali ia mengusap pipinya yang dibasahi air mata.
"Dek ....maaf... Abang telat..." Dia terus menggenggam erat tangan adiknya yang terlihat membiru di kedua pergelangan adiknya itu."Mas..tunggu diluar, kita akan melakukan visum kepada saudari Zakeeya ini. Mohon kerja samanya" Ucap seorang Dokter yang di dampingi Polisi. Zakey mengangguk, dan menunggu diluar ruang visum.
"Jek..." Zakey langsung mengangkat kepalanya ketika ada yang memanggilnya. Ia mematung melihat laki-laki seumurannya yang sangat ia kenal. "Rio!" Ia balik memanggil lelaki itu. "Maaafin gue jek..." Rio memeluk singkat badan tinggi Zakey, dengan ekspresi sayu menatap Zakey. "Ini semua gara-gara lo yo!!!" Zakey mendorong kencang tubuh Rio, sampai Rio terjatuh. "ABISIN GUA SEKARANG!!!" Zakey membangunkan Rio dan menggerak-gerakan badan Rio dengan tangannya. "PENGECUT! BANCI LO NYAKITIN ADEK GUE!!!" Kepalan tangan Zakey mendarat sempurna di pipi kanan Rio dengan meninggalkan darah.
"LAWAN GUA!!!" Zakey melihat Rio yang tidak kunjung membalas pukulannya. Kala Zakey ingin mendaratkan lagi pukulannya ia mengurungkan niatnya karena mendengar ada yang memanggilnya.
"Abang ... Udah nak.. udah..." Suara wanita menangis menghampirinya. Disusuli dengan Laki-laki kecil yang menangis memeluknya. "Calmdown Abang.. istighfar" ucap lelaki kecil itu. Zakey lemas, badannya yang penuh luka-luka itupun akhirnya rubuh juga di pelukan Mamanya itu. "Maafinn Zakey maa...Zakey telat nolong adek..." Tangisannya pecah dengan usapan lembut tangan Mamanya. Mamanya diam tak bergeming dengan penuturan Zakey itu, Mamanya hanya terus mengelus lembut rambut anaknya itu. "Abang... adalah kakak terbaik untuk kak Zakeeya, juga aku." Ucapan Zayn yang semakin membuat tangisan Zakey deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keputusan Zakeeya [TAMAT✓]
Storie breviBELUM REVISI_- "Cinta itu Sakral, dan membahagiakan. Yang menyakitkan adalah pelakunya, alias pecinta." _________________________________ Genre : Family, relationship, Love. Follow jika berkenan:)