Bab 13

26 1 0
                                    

Hari ini Arthur tak memakai motor Vespa kesayangannya karena Cassie ingin pergi bareng ke sekolah bersamanya dan tak mau jika di bonceng pakai Vespa. Cassie hari ini mulai bersekolah di sekolah yang sama dengan Arthur yaitu Castello high school.

Begitu sampai di sekolah, teman-teman Arthur yang melihatnya membonceng cewek langsung pada heboh. Cassie tak langsung turun ketika motor Arthur sudah terparkir. Cewek itu masih betah bersandar di punggung Arthur sambil memejamkan matanya.

"Lo gak turun," kata Arthur.

"Udah sampai ya?" tanya Cassie tak menyadari kalau mereka sudah sampai, sangking nyamannya bersandar di punggung cowok itu.

"Menurut Lo," ketus Arthur.

"Galak banget sih, nanya baik-baik juga," kata Cassie kesal sambil turun dari motor Arthur. Arthur pun sama turun dari motornya setelah membuka helm dan menaruhnya.

"Baby, ini gimana cara bukanya?" Tanya Cassie tak tahu cara membuka tali helm.

"Dih, gini aja gak bisa, manja banget sih," Arthur membukakan helm Gemini lantas menyimpan helm itu di atas motor.

"Gue kan gak pernah naik motor, Arthur," kata Cassie dengan nada kesal. Ini adalah pertama kalinya Cassie menaiki motor, biasanya kemanapun dia pergi akan selalu di antar jemput oleh mobil dan tentunya di kawal bodyguard.

"Lupa, kemana-mana Lo kan selalu di antar pake mobil," ujar Arthur baru ingat bahwa gadis di hadapannya selalu di jaga ketat oleh bodyguard suruhan neneknya.

"Tur, ini siapa, cewek Lo ya?" tanya Evra baru saja menghampirinya bareng yang lain.

"Gile, punya pacar secantik ini gak bilang-bilang Lo," Seta memukul punggung Arthur. Cowok itu menatap Cassie dengan senyuman manisnya lantas menjulurkan tangannya.

"Kenalin, gue Seta, cowok terganteng di sekolah ini,"

Cassie hanya menatapnya sebentar dan enggan untuk menjabat tangan cowok itu. Tak mendapatkan sambutan, Seta langsung mengusapkan tangannya ke rambut.

"Kasian gak di anggap, makan tuh ganteng," cibir Evra dan mendapat cubitan keras dari Seta di pinggangnya.

"Aw aw aw, sakit ege," Evra menendang pantat Seta pelan sebagai balasan.

"Neng cantik teh murid baru di sini ya, aa teh baru liat ada bidadari secantik eneng bersekolah di bumi ini, biasana teh bidadari mah adanya di kayangan," kata Gg mulai mengeluarkan rayuan buayanya.

"Mulut buayanya keluar, jangan mau di gombalin sama buaya kayak dia ntar di gigit," kata Evra yang di setujui oleh Seta. Sedangkan Arthur dan Irul masih diam menyimak.

"Jangan gitu atuh, urang teh sanes buaya tapi kelinci yang imut," ucap Gg menampilkan senyum imut.

"So imut, jadi pengen muntah serius ege," kata Evra, Setapun menyetujui. Irul dan Arthur hanya menatap aneh pada teman-temannya.

"Baby, mereka siapa?" Tanya Cassie dengan suara manjanya, ia mengalungkan tangannya di lengan Arthur. Terlihat seperti anak kecil yang takut bertemu dengan orang baru.

"Cassie, lepasin malu di liatin," bisik Arthur. Sebenarnya bukan malu karena dilihat, tapi karena Arthur melihat Ceri baru saja datang seorang diri dan melihat ke arahnya, tapi tak lama.

"Ih, kamu gitu sih baby, aku kan kangen sama kamu, pengen dekat terus sama kamu, kitakan udah lama gak ketemu, aku tuh pengen manja-manja sama kamu," ucap Cassie merengek manja. Sengaja ingin membuat Arthur kesal.

"Mabuk Lo ya, sana ke kelas sendiri," ucap Arthur lantas berlari kecil meninggal Cassie dan juga teman-temannya.

"Ih baby kok aku di tinggal," teriak Cassie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARTHUR & CERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang