Bab2

75 8 0
                                    

Sinar mentari sudah menampakan diri, menyapa setiap insan yang sudah siap memulai aktivitasnya. Tak ingin kalah, burungpun ikut menyapa dengan kicau-annya yang merdu.

Hari ini Ceria begitu bersemangat, senyum cerah tercetak begitu jelas diwajahnya. Cewek cantik itu, mengucir rambutnya agar terlihat rapi. Jepit rambut berwarna biru bertengger indah di kepalanya.

Ceri duduk diteras memakai sepatunya yang dia jinjing.

"Ceri," panggil Nuryani ibunya dari dalam rumah.

"Iya bu," jawab Ceri.

"Sayang ini bekalnya," ucap Nuryani seraya berjalan menghampiri Ceri, membawa kotak nasi berwarna biru.

"Makasih ibu," Ceri mengambil dan memasukan bekalnya kedalam tas gendongnya.

"Sama-sama, Sana berangkat nanti kesiangan," titah Nuryani.

"Iya bu, ceri berangkat sekolah dulu ya," pamit Ceri mencium punggung tangan ibunya, "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Hati-hati dijalan," tutur Nuryani dia memperhatikan kepergian Ceri, hingga menghilang dikejauhan.

Jalan raya belum terlalu macet udaranya masih segar, tak butuh waktu lama untuk bus yang ditumpangi Ceri sampai disekolah.

Ceri berjalan lurus memasuki gerbang sekolah, ia menyusuri koridor dam melihat banyak siswa-siswi tengah menunggu bel upacara tiba. Sesampainya di kelas, terlihat hanya ada beberapa siswi yang duduk sambil mengobrol seperti yang ia lihat disepanjang perjalanannya barusan.

"Pagi semua," sapa Ceri kepada teman sekelasnya.

"Pagi Ceri," jawab mereka.

Ceri adalah orang yang ramah dan murah senyum, membuat dirinya disukai oleh banyak orang dan siapapun nyaman berteman dengannya. Meskipun cewek itu, tidak mengenal orang lain, tapi sebisa mungkin ia tersenyum dan menyapanya.

Dia menyimpan tas punggungnya dibangku ketiga dekat jendela. Tak lama dua orang siswi masuk kedalam kelas dengan terburu-buru. Mereka adalah Viona dan Rhea sahabatnya sejak Smp.

"Ceri," panggil Viona menghampiri Ceri dengan membawa selembar kertas, "Cer, liat deh," Viona memperlihatkan kertas itu, Ceri mengambil dan membaca isi kertas tersebut.

Pengumunan

Khusus untuk perempuan yang bisa bernyanyi dan bersedia bergabung bersama YENA, untuk menjadi vokalis band kami. Berhubung vokalis lama sudah pindah ke luar negeri. Jadi, kami membutuhkan segera Vokalis baru untuk band kami. Jika kalian berminat, kalian bisa datang ke ruang eskul untuk mengikuti audisi pemilihan vokalis.

Audisi akan diselenggarakan selasa besok, saat jam istirahat. Sekian terima kasih!

Tertanda
Chairul R 

"kamu dapet dari mana?" tanya Ceri.

"Dari mading," jawab Viona lalu duduk diatas meja.

"Ini beneran YENA lagi nyari vokalis?" tanya Ceri tak percaya bahwa band sekolahnya lagi mencari vokalis baru.

"Ya benerlah kalo gak bener ngapain gue bawa kesini," jawab Viona dengan semangatnya.

"Lo ikutkan, Cer?" tanya Rhea dengan wajah penuh harapan.

"Mm kayaknya engga deh," jawab Ceri ragu.

"Kenapa? Bukannya lo pengen jadi penyanyi?" tanya Rhea bingung. Ia tahu jika Ceri bercita-cita menjadi seorang penyanyi terkenal.

ARTHUR & CERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang