BAB 17🥀

81 4 1
                                    

••••••

"Lo tau the devil Angel gak?"

"Iya tau, sekumpulan geng motor yang terbesar di Jakarta. Dan juga ketua sama wakil mereka gk di ketahui identitasnya"tanya Shofi

"Nah iya, Lo tau siapa mereka berdua?"tanya bila

"Enggak, emang siapa?"

"Mereka adalah Karina dan winter"jawab Abel

Uhuk uhuk uhuk

Azzam yang mendengar itu pun tersedak karena ia tadi sedang minum.

"Astaghfirullah nak, kamu kalo minum yang hati hati dong"

"Maaf umi"

"Jadi, Karina sama winter yang dapet julukan The Queen of Darkness dan The Evil Queen?"

"Iya betul, winter memiliki julukan The Queen of Darkness Karena dia membunuh musuh dengan begitu kejam dan tidak ada sama sekali jejak nya di tubuh korban. Dan kalau Karina dia memiliki julukan The Evil Queen Karena cara dia membunuh musuh itu lebih kejam dari pada winter, setelah Karina membunuhnya dia gk akan meninggalkan mayatnya gitu aja melainkan dia bakal kasih itu mayat buat di makan sama hewan peliharaannya"

"What serem banget sih anak kalian berdua"ucap Shofi sambil melihat kearah nanaz dan Aliza

"Maklum udah dari setelan pabriknya begitu"jawab Abel

Drett

Drett

Ponsel milik nanaz Bunyi dan setelah di liat ternyata ada panggilan masuk dari Gaby

"Siapa Naz?"tanya Aliza

"Gaby"lalu nanaz pun mengangkatnya

"Halo mama nanaz"

"Kenapa gab?"

"Aduh mah tolongin kita dong kita udah gk sanggup ini buat ngeberhentiin Karina sama winter "

"Kenapa sama mereka gab?"

"Mereka makin ngamuk mah gk ada yang berani cegah, kasian Juna dia sampai ngumpet di kamar mandi"

"Astaga, yaudah nanti coba mama kasih tau bunda dulu"

"Iya mah, cepet ya mah takut itu pintu bisa di dobrak sama mereka"

"Iya yaudah mama matiin dulu telfonnya"

"Iya"

Tut

Panggil pun berakhir, nanaz kembali duduk

"Kenapa?"tanya Aliza

"Karina sama winter makin ngamuk katanya, Juna juga sampai ngunciin diri di kamar mandi"

"Astaghfirullah, kita harus kesana"

"Jangan kalau kita kesana yang ada kita juga akan tersulut emosi, itu gak baik"

"Bener juga, kalo gitu nak Azzam"panggil Aliza

"Iya Bun"

"Bunda boleh minta tolong sama kamu"

"Minta tolong apa Bun? Insyaallah kalo Azzam mampu, Azzam akan bantu"

"Kamu ke markas mereka ya, kamu tenangin istri mu itu bisa"

"Insyaallah bisa Bun"

"Yaudah kalo Karina sama Azzam, biar gw hubungi Reyhan dulu"setelah itu ia pun menelfon Reyhan untuk datang ke sini

AZZARINA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang