BAB 10🥀

101 7 0
                                    

"Memaksamu tinggal bukalah
Sebuah jawaban. Maka
Mendoakanmu selamat sampai
Tujuan, adalah suatu
Keharusan."
.
.
.
.
.

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

"KARINA LEPASIN CENGKRAMANNYA, TAHAN EMOSI LO JANGAN SAMPAI NGELEWATIN BATAS"teriak winter dari arah berlawanan dengan jeana yang di sampingnya yang berjalan ke Arah nya

Tanpa memperdulikan teriakan dari winter Karina justru memperkuat cengkraman nya itu hingga Moana merintih kesakitan.

"Akh sakit lepasin"rintih Moana

"JANGAN PERNAH LO HINA ORANG TUA GW BANGSAT, INI AKIBATNYA KALO LO HINA ORANG TUA GW PAHAM"teriak Karina sambil terus mengencang cengkraman nya itu.

Semua orang yang ada di sana cuma bisa diam karena baru kali ini mereka semua melihat kemarahan dari seorang Karina, karena hampir satu bulan ia tinggal di pesantren ia selalu bersikap biasa aja dan gak pernah marah sampai segitunya.

"Karina lepasin dia, tenangin diri Lo dulu jangan gini!!"winter telah sampai di samping Karina dan berusaha buat melepaskan cengkraman itu dari pipi Moana yang udah bengkak itu

"APA LO MAU NGEBELA DIA HAH!!"

"Gak gitu kalau Lo kayak gini terus Lo bisa ngebunuh anak orang Rin!!"ucap winter penuh penekanan

"Gw gk peduli winter dia udah berani ngehina ayah dan bunda gw, lepasin tangan Lo dari tangan gw"

"Gk bakal gw lepasin"

Karina langsung menghempaskan tangan winter dengan kasar dan menatap winter dengan tajam, lalu beralih ke Moana yang sedang kesakitan itu dan menghampirinya tanpa di duga ia langsung memukul Perut tengkuknya dan wajahnya.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Moana pun kehilangan keseimbangannya akhirnya dia terjatuh pingsan dengan hidung yang mengeluarkan darah. Melihat itu semua orang pun terkejut dan ada juga yang ketakutan

"KARINA!!"

"Apa yang Lo lakuin bangsat"winter Yang mulai tersulut emosi pun tanpa di duga ia langsung saja memukul Karina di bagian wajahnya

Bugh!!

Darah mengalir dari hidungnya dan mata Karina udah berubah normal walaupun udah menjadi mata pada umumnya dan gk hitam lagi tetapi emosi pada diri Karina masih ada, dan menatap orang yang berada di sekitar tajam. Tatapan ia beralih ke arah Moana yang tergeletak tak sadarkan diri.

"Bilang sama dia ketika sadar, jangan harap setelah ini dia bakal hidup tenang!"setiap kata yang keluar dari mulut Karina mampu membuat para teman Moana juga dengan yang lain merinding, setelah mengucapkan itu Karina pergi begitu saja keluar pesantren.

"KARINA!!"teriak Gus Azzam yang hendak mengejar Karina tetapi lebih dulu di tahan oleh jeana

"Jangan di kejar bang biarin dia sendiri dulu"ucap jeana

"Tapi dek-"belum selesai bicara jeana udah menyelanya

"Udah bang gk usah khawatir dia bakal Baik baik aja"

"Tolong itu bawa Moana ke rumah sakit"

"Baik Ning"
.
.
.
.
.

🦢🦢🦢

AZZARINA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang