Hai kembali lagi sama gw sebagai adek dari lucas yang gk pernah ada kabarnya itu.
.
.
.
.
.
Sesampainya mereka berdua di ruang keamanan ternyata ada ustad dan ustazah yang disana."Kalian berdua silahkan duduk"ucap ustazah Ara
"Na'am ustazah"mereka berdua pun duduk
"Jelaskan kenapa kalian tadi berantem gitu"ucap ustazah Ara
"Karina nyuri uang saya ustazah"
"Apa benar itu Karina?"
"Kalaupun saya bilang itu gk benar apa kalian bakal percaya?"bukanya menjawab pertanyaan dari ustazah Ara justru ia malah melontarkan pertanyaan kepadanya.
"Jelaskan yang sebenarnya"
"Jadi gini ustazah, waktu saya memasuki asrama guna mengambil uang saya yang berada di lemari tapi saat saya cek ternyata uang saya hilang lalu saya cek di cctv Karina lah yang terakhir masuk kedalam asrama saya ustazah"jelas moana
"Bener itu Karina kamu yang terakhir masuk?"
"Kalau masuk ke asrama dia iya bener saya masuk kesana tapi bukan untuk menyuri uangnya, melainkan karena saya di perintahkan sama ustazah Nia buat manggil dia"jelas karina
"Halah ngaku aja kamu"
"Bicara yang jujur Karina"
"Saya sudah jujur ustazah"
"Gk ustazah pasti dia bohong"
"Terserah"jawab Karina yang udah mulai jengah
"Sebagai aturan di pesantren ini di mana kalau ada yang menyuri maka ia harus di beri hukuman yaitu hukuman cambuk sebanyak dua puluh kali"keputusan yang diambil oleh ustazah Ara
"Jadi kalian silahkan kembali ke asrama dan untuk karina kamu akan mendapatkan hukuman karena sudah menyuri uang, dan silahkan datang ke lapangan setelah sholat Dzuhur"
"Baik"
Setelahnya Karina dan Moana Pun keluar dari ruang keamanan ternyata di Depan sudah ada para sahabat nya.
"Rin lo gak papa kan? Lo di apain sama dia?"tanya Gaby sambil menunjuk Moana yang masih di sana.
"Gw gk di apa apain kok cuma gw dapet hukuman cambuk"
"are you serious rin?"tanya nindi
"Gw serius dan nanti hukuman gw bakal di laksanain sehabis Dzuhur"
Tanpa mereka sadari ternyata ada yang mengepalkan kedua tangannya guna menahan emosi yang hampir memuncak itu.
"Udah ayok sebentar lagi mau adzan Dzuhur tuh kita siap siap yuk"
Setelah itu mereka semua pun bersiap untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.
Hingga tak terasa ternyata waktunya pun tiba di mana Karina akan menjalani hukumannya di tengah lapangan yang panas itu dengan di kelilingi oleh para Santi dan santriwati, dan juga para sahabatnya yang menyaksikan dirinya di cambuk.
"INI HUKUMAN BUAT SANTIWAN/SANTRIWATI YANG MENYURI"teriak ustazah Ara
"KARENA TINDAKAN YANG SEPERTI INI SANGATLAH TIDAK DI BETULKAN"
"Asli ini kapan mulainya dah udah panas ini"batin Karina
"Tanpa berlama-lama lagi mari kita mulai"
Allahuakbar
Cetar
Allahuakbar
Cetar
Allahuakbar
Cetar
Sahabat Karina yang melihat itu pun tak kuasa menahan tangisnya bagaimana tidak karina sudah seperti sahabat sekaligus ibu bagi mereka. Dan tanpa yang lain sadari ternyata winter telah pergi ke ndalem ngasih tau kalau Karina sedang di hukum kepada keluarga ndalem dan juga Gus Azzam yang memang suami dari Karina.