Seperti biasa, Gerna selalu memulai pagi harinya dengan mengurus bayi besarnya.
Gerna sudah berkali-kali membangunkannya namun, tidak ada hasil sama sekali. Walaupun sudah ia goyangkan tubuhnya tapi hasilnya sama saja tidak membuahkan hasil. Mau tidak mau Gerna menggunakan cara pamungkas ialah mencubit hidung mancung milik Bian agar ia tidak dapat bernapas dan segera bangun dari tidurnya karena ia tidak dapat menghirup oksigen. Tentunya hasilnya sangat memuaskan, Bian pun dapat terbangun dari tidurnya.
"Masih ngantuk sayang." Rengeknya mulai merebahkan kembali tubuhnya seraya menarik selimutnya.
Gerna yang sudah emosi sembari tadi, ia langsung menarik selimut tersebut secara kasar sampai selimut tersebut tergeletak di lantai. Menarik lengan kiri Bian dengan kasar, membuat sang empu terkejut karena aksi sang istri yang sangat kasar saat membangunkannya.
Bian terduduk merenung diatas kasur karena ia masih terkejut dengan apa yang dilakukan gerna kepadanya. Ia yakin bahwa ini cara satu-satunya yang paling brutal saat membangunkannya.
Gerna masih belum pergi dari kamarnya, ia masih berkacak pinggang menghadap Bian yang masih terdiam.
"Jangan diem doang! Buru mandi dan sekolah sana!! Udah telat ini!!! Gak ada sarapan buat kamu." Perintah Gerna, setelahnya ia pun pergi meninggalkan Bian sendirian.
Kenapa dia hari ini? Hamil lagi kah? Batin Bian.
Bian segera bersiap-siap dengan kecepatan kebut.
Setelah semuanya selesai walaupun baju seragamnya sedikit berantakan dengan dasi tidak terikat dengan rapi, ia pun segera keluar dari kamarnya dengan ranselnya bertengger di bahunya.
Menghampirinya Gerna yang masih berkutik di dapur, berdiri dibelakangnya dengan menodongkan telapak tangannya, "minta uang." Ujarnya datar membuat Gerna terlompat kaget.
Memegang dadanya akibat terkejut, "BISA GAK SIH GAK USAH NGAGETIN??? KALO JANTUNG AKU COPOT GIMANA HAH????"
Bian hanya terdiam seraya menutup mata. Gimana gak nutup mata kalo dia dapat percikan air hujan secara tiba-tiba.
"Maaf ya sayangku cintaku tapi sekarang gue lagi butuh uang. Uang gue habis dan katanya gak ada sarapan buat gue, yaudah minta dong. Please..."mohonnya dengan kedua telapak tangan menyatu didepan dadanya tidak lupa dengan puppy eyes andalannya.
Gerna tidak tergoda dengan puppy eyes milik Bian, ia berbalik badan untuk melanjutkan memasaknya, "tadi udah aku isi dompet kamu, sana berangkat udah telat kamu. Jangan lupa rapi in dulu dasi sama baju kamu."
Bian segera mengecek isi dompet dan benar ternyata, dompetnya sudah terisi kembali dengan berapa uang cash yang dapat ia gunakan untuk membeli sarapan nantinya.
Mengecup pipi gerna secara kilat, "makasih sayang." Ujarnya, setelah itu ia langsung berjalan keluar seraya merapikan dasi.
Walaupun Gerna selalu mendapatnya perilaku tersebut berulang kali namun ia selalu malu setelah mendapatkan hal tersebut. Perilaku tersebut membuat telinganya memerah.
TBCmaaf agak lama up-nya, gue suka lupa kalo gue ada book on going soalnya udah lama gak up book baru 😭😭
Btw di sini maksud kehabisan uang bukan beneran kehabisan uang. Bian masih punya uang di kartunya tapi kalo uang cash, Bian bener-bener gak ada uang sama sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/325457459-288-k21598.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[√]young dad S2 || jeongharu
FantastikGimana sih keseharian Bian dan Gerna dalam mengurus anak mereka? Kira-kira akan seheboh apa ya rumah tangga mereka? _________________________________________ WARNING!! • bxb • lokal name • m-preg • misgendering • harsh words • semi-baku • jeongwoo...