0.3 Rosa Foetida

50 17 30
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___


"Dokter tolong dok, sakit banget ini dok!"

Di ruangan serba putih itu sudah terbaring seseorang yang katanya ingin segera mengeluarkan buah hatinya. Ia dari tadi sudah merintih kesakitan sambil memegang perutnya yang rata. Seseorang yang sedang bersamanya pun turut menampilkan wajah panik.

"Dokter cepetan ini istri saya mau melahirkan!" timpal seseorang yang lebih tua, ia lalu mengelap keringat 'istrinya' itu dengan telaten

Datanglah seorang lelaki yang memakai jas berwarna putih berjalan ke arah mereka. Lelaki bernama Dariel itupun mulai mengarahkan kepala stetoskop ke arah perut pasiennya, "Sebentar saya cek dulu..,"

Oknum yang ingin melahirkan tadi mulai meremas lengan jas putih milik sang dokter, "Cepetan dok, saya udah ngga kuat!"

"Tarik napas bu, satu.. dua.. tiga..,"

"Huh!"

"Udah ngga usah dikeluarin, tahan aja terus sampai kiamat." ucap orang yang dipanggil dokter tadi.

Mungkin ia sudah lelah, terhitung sudah 5 tahun ia menjadi rekan untuk orang gila di depannya itu. Begitu pula dengan dua gadis yang duduk di belakang mereka. Sejak tadi gadis-gadis itu hanya menggeleng heran sambil sesekali tertawa melihat kelakuan absurd teman-temannya itu.

Mahasiswa kedokteran yang berwibawa tak ada di diri mereka.

Namun dibalik itu semua, ada lelah yang tak bisa mereka ungkap ke permukaan. Ada helaan napas berat yang tiap hari dihembuskan. Maka dengan bertingkah konyol saja anak-anak muda itu bisa menghibur diri mereka sendiri.

"Wah ngga bener lo El! masa ibu hamil lo biarin?!" keluh Jasen sambil berdiri dengan wajah kesal yang dibuat-buat, lalu membenarkan jas putihnya.

"Lo hamil itu isinya bukan bayi, tapi tai!" timpal Dariel

Binar dan Gracelya sontak tertawa mendengar kata-kata yang keluar dari mulut lelaki manis itu, "Hahaha! lagian ya kenapa lo ikut-ikutan deh kak?" tanya Binar sambil mengelap sudut matanya yang berair karena banyak tertawa

Yang dimaksud adalah Yosua, mahasiswa kedokteran yang satu angkatan lebih tua dari pada mereka semua. Ia hanya terkekeh geli sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Gabut aja sih, dosen gua ngga masuk hari ini."

Semua yang mendengarnya hanya mangut-mangut, "Kirain lo ngga punya temen." celetuk Gracelya dengan raut wajah serius miliknya

Binar dan Sembilu [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang