0.8 Rhododendrom Simsii

35 3 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Ini kopi yang udah gue giling tadi, jumlah kopi yang digunain itu tergantung ya dari ukuran portafilter dan jumlah espresso yang mau lo buat." urai Binar sambil memegang secangkir kecil yang berisi biji kopi yang sudah di giling halus.

Seseorang yang dari tadi diberi penjelasan hanya mengangguk pelan, lalu melihat ke arah benda yang di maksud oleh Binar. Sebuah keranjang logam dengan pegangan yang digunakan untuk menekan dan mengumpulkan biji kopi.

"Coba deh masukin kopinya pakai coffee grinder ke dalam portafilter yang gue bilang tadi."

Garis lengkung di bibir sang gadis kembali muncul saat tak sengaja melihat wajah orang yang ada di sampingnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Garis lengkung di bibir sang gadis kembali muncul saat tak sengaja melihat wajah orang yang ada di sampingnya itu. Bentala saat itu memakai kemeja putih dan apron barista yang sama dengan Binar, raut wajah bingung lelaki itu begitu ketara.

"Gue jelasinnya kecepatan ya?"

Bentala menggeleng pelan, "Engga, gue lagi memproses semuanya di dalam otak gue."

Binar pun terkekeh mendengarnya, "Gini aja deh, biar gue contohin dulu sampai espressonya jadi. Nanti lo tinggal ikutin aja, oke?" ujar Binar dengan nada yang antusias

Dengan raut wajah datarnya yang khas, Bentala mengacungkan jempol atas perkataan mentornya itu. Mulai hari ini Binar adalah mentornya di kafe tersebut. Mentor yang sudah bekerja paruh waktu hampir tiga tahun. Ia sangat bersyukur bahwa gadis itu sama sekali tak keberatan untuk mengajarinya berbagai macam hal terkait pekerjaan yang bisa ia kerjakan di sana.

Contohnya pada saat ini. Sudah 10 menit Binar menemani Bentala berdiri di depan mesin espresso. Mengajarinya cara untuk menggunakan mesin tersebut. Tentu juga memberikan tips bagaimana membuat espresso yang sempurna.

Tanpa Binar dan Bentala sadari, tak jauh dari sana ada sekumpulan orang yang sedang duduk memperhatikan mereka berdua dengan saksama. Kumpulan berisi empat lelaki dan dua perempuan yang seumuran dengan keduanya. Orang-orang itu masih tak paham dengan apa yang mereka lihat sekarang.

Binar dan Sembilu [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang