0.7 Primula Vulgaris

23 4 4
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ting...

Nong...

Bel kamar apartemen nomor 101 milik gadis berumur 20 tahun itu tiba-tiba berbunyi. Pemiliknya kini tengah buru-buru memasukkan alat-alat keperluan kuliahnya ke dalam tas ransel miliknya. Jam dinding menunjukkan pukul 7.10 pagi, sang sepupu sudah siap sedia menunggu di depan pintu kamar apartemennya.

"Tenang Binar! 20 menit pasti sampai kok ke kampus." resahnya mencoba menenangkan dirinya sendiri

Nyatanya Binar panik bukan main, ia beberapa kali mengutuk dirinya sendiri kenapa ia tak bisa tidur. Sejak ia tahu bahwa Bentala kini tinggal di apartemen yang sama dengannya, Binar memikirkan berbagai macam hal semalaman.

"Gimana kalo dia ngira gue ikut-ikutan dia buat tinggal di sini?"

"Gimana kalo dia pindah gara-gara tau gue tinggal di sini juga?"

"Gimana caranya gue ngehadapin dia besok?"

"Gimana kalo.."

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus-terusan muncul di benak Binar. Karena hal tersebut ia berakhir ketiduran di jam 5 dan terbangun di jam 6.45 pagi. 

Binar yang malang.

Dengan kemeja hitam lengan panjang yang digulung kecil serta loose pants berwarna khaki ia pun melangkah ke arah pintu keluar. Sebelum benar-benar meninggalkan kamarnya, mata Binar menyapu ke segala sudut ruangan untuk mengecek kembali ada barang yang tertinggal atau tidak.

Saat dirasanya tidak ada yang tertinggal ia pun langsung keluar dari kamarnya.

Cklek..

"Good morning mrs. too late!" sapa Jayden dengan senyum yang menunjukkan deretan giginya yang rapi

Binar hanya menanggapinya dengan sebuah tepukan kecil di pundak. Sempat-sempatnya Jayden bercanda di saat ia sudah panik setengah mati. Langkah kaki Binar yang terburu-buru membuat Jayden langsung menyamai langkahnya.

"20 menit keburu kan ya?" tanya Binar sembari melihat jam kecil berwarna cokelat kesayangan yang selalu tertaut di lengannya

Jayden mengangguk pelan, "Serahin aja sama gue!" tukasnya dengan nada penuh akan keyakinan

"Ya gue serahin sama lo deh..,"

Dengan langkah pasti kedua saudara itu masuk ke dalam lift menuju lantai dasar di mana motor vespa Jayden berada. Sebenarnya bisa saja Binar pergi ke kampus menggunakan bus sendirian seperti biasa, namun Jayden kini tak akan membiarkan sang kakak sendirian.

Kejadian di kolam berenang begitu membekas di kepalanya.

"Kak, paket lo kayaknya nyasar lagi deh ke kamar depan." ujar Jayden tiba-tiba

Binar dan Sembilu [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang