5. Orang Asing

131 67 121
                                    

Libur akhir tahun sudah di depan mata, Reyshena memilih untuk pergi ke Pantai Marina. Gadis yang siklus hidupnya hanya berputar pada sekolah-pulang-sekolah-pulang alias "sapu-sapu" itu akhirnya berhasil menjejakkan kakinya keluar dari rumah.

Merdunya kicauan burung bersautan dengan dering gawai milik gadis berambut gelombang itu. "Sabar!" teriak Reyshena dari jendela kamarnya. Di depan gerbang rumahnya, sudah ada anak laki-laki yang tengah duduk di atas motor maticnya. Tangannya sibuk memainkan gadget sebelum mendapat teriak kesal dari atas sana.

Ting!

Kini laki-laki itu mengirim pesan suara pada Reyshena. Gadis itu segera memutar pesan tersebut.

"Cepet bego, lo lagi dandan apa arisan?!"

Reyshena memencet tombol rekam dan membalas pesan Zacky, "Ih sabar lah, aku bingung mau pakai baju apa."

"Baju selemari tapi bingung? CEPETAN, KEBURU GUE KETINGGALAN KERETA!" balas lelaki itu yang sama-sama mengirim pesan suara.

Gadis itu merotasikan bola matanya malas, "Iya-iya!"

TUT!

Reyshena memasukkan gawainya di dalam totebag hitamnya dan segera memakai sneakers andalannya. Gadis itu keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.

Rumahnya sepi. Semenjak orang tuanya bertengkar, Yuna-ibu Rey mengunci diri di kamar dan sibuk berkutat dengan pekerjaannya yang sebagai arsitektur sekaligus dosen di suatu universitas besar di Kota Semarang. Sedangkan Arkhan-ayahnya dibawa oleh Om Arez ke rumahnya. Begitu pula dengan kedua adek kembarnya, Rakha dan Erzan sedang di rumah Mas Reza.

Menghela nafas panjang, Reyshena menatap pintu yang berada tepat lurus di hadapannya, "Bu, aku keluar dulu ya..."

Tak ada respon dari dalam, Reyshena yakin ibunya pasti tengah tertidur akibat bergadang semalam suntuk mengerjakan pesanan kliennya. Gadis itu kemudian berjalan menuju pintu utama dengan hati yang sedikit cemas, "Ibu jangan sedih terus..."

🦋

"Lo siapa?" tanya Zacky dengan mulutnya yang menganga.

Reyshena membelalakkan matanya, "Ga jelas."

"Gue kira lo lama karena mau dandan, ternyata.." anak itu menjeda kalimatnya, "lo pakai bajunya siapa woy, kegedean di badan lo!"

" anak itu menjeda kalimatnya, "lo pakai bajunya siapa woy, kegedean di badan lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makannya jangan pernah berekspektasi apapun ke aku."

"Eh siapa yang berekspektasi? Gue tadi tuh udah hampir sujud syukur karena lo akhirnya dandan!"

Reyshena mendengus kasar, wajahnya sudah terlihat ingin menyumpal mulut laki-laki di hadapannya, "Udah? Buruan berangkat, nanti kesiangan, panas!"

"Lah, yang daritadi lama siapa ege?!"

2021: EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang