Renung

5 1 0
                                    

Malam pun tiba. Farah memandangi langit atas kamar dengan mengingat kejadian tadi siang. Bertemu kembali dengan ancaman di masa lalu . Ya, pria yang bernama ikhman  yang merebut kesuciannya dikala masa putih abu.

Farah mengenal ikhman dari media sosial. Dia adalah salah satu anggota keamanan negara.

Semula memang terasa baik baik saja sebelum pintu jahanam yang di buat ikhman untuk farah di buka.

Flashback.........................................

Teng teng teng... suara lonceng terdengar menandakan jam sekolah sudah usai.

Seorang pria muda yang sejak tadi duduk santai di warung kecil segera berdiri, membayar makanannya dan segera bergegas menuju gerbang sekolah.

"Nah itu dia" pria tsb bergumam.
"Hai" serunya sambil melambaikan tangan.

Dari halaman sekolah, seorang gadis sma cantik yg sedang berjalan bersama teman2nya terlihat membalas lambaian tangan pria itu.

"cie cie cieeee" segera sorakan genit teman2nya bersahut2an membuat merah pipi gadis tsb.

"apaan siiii" serunya menutupi rasa malunya.

"ehm ehm. Ya lah,  yang lagi di jemput yayang" jawab salah seorang temannya.

"brisiiik" jwb gadis itu malu malu dan segera berlalri kecil meninggalakan teman2nya.

"Dah lama nunggu bang?" Tanya farah.

"Ngga, baru aja nyampe. Yuk jalan yank"

Sebuah senyum manis dan ucapan lembut oleh ikhman membuat Farah semakin terhanyut dgn rasa cintanya.

Dgn menggunakan motor sport berwarna hijau. Ikhman membonceng Farah pulang.

Farah tersenyum bahagia, ia berpacaran dgn pria gagah dan sopan yg dikenalnya dari medsos.

Berharap, kisah cinta ini akan berlajut ke pelaminan.

Dlm perjalanan, ikhman membawa farah menuju sebuah rumah kos.

Farah bingung, kenapa kesini? Kan harusnya pulang ke rumah.

"Bang, ini rumah siapa? Kok kita kesini?" Tanya Farah bingung.

"Oh ini kos abang yg baru" jwb ikhman

"Ooo" farah hanya meng'O'kan jawaban ikhman.

"Kok sepi ya?" Tanyanya lagi.
"Iya, namanya jg area kampung" jwb ikhman.

"Kenapa nge kos disini?" Tanya farah lagi.

"Haha, cuma dapat ini yg murah" jwb ikhman.

"Ooo" farah kembali meng'O'kan jawaban ikhman.

"Sebentar ya, abang ambil seragam dinas dulu. Kamu tunggu di teras aja ya yank" seru ikhman.

"Iya" jwb farah sambil melihat2 halaman rumah kos pacarnya.

Selang beberapa saat, terdengar suara ikhman dari dalam.

"Yank, tolong bawain kunci motor abang dong. disitu ada kunci lemari jg" seru ikhman.

"Oh iya. Bentar"

Farah yg sedang asik melihat bbrp tanaman hias tetangga sebelah, segera berjalan menuju sepeda motor ikhman.

Lalu mengambil kuncinya dan membawanya ke depan pintu rumah.

"Ini bang" katanya.

"Masuk aja, itu tolong buka lemarinya yg dekat jendela, abang lagi di dapur" jawab ikhman.

Dgn hati tak enak, Farah pun segera masuk. Ia menuju lemari yg tepat di samping jendela ruang tamu.

"Apa yang ini ya?" Ucapnya dlm hati.

Baru saja Farah membuka pintu lemari, tiba tiba saja terdengar suara pintu rumah ditutup.

Farah terkejut. Di lihatnya ikhman sedang mengunci pintu itu.

Segera, naluri tanda bahaya menyadarkan Farah bahwa ia dalam kondisi tidak baik baik saja.

"Bang, kok pintunya di tutup? Suara Farah bergetar cemas.

Tangannya gemetar. Wajahnya mulai pucat.

"Abang mau apa?" Tanyanya lagi. Kali ini, suaranya agak meninggi. Matanya mulai berair.

Tanpa basa basi, ikhman langsung bergerak cepat menuju farah.

Farah yg terkejut tidak mampu bereaksi cepat.

Ia hanya mampu berteriak lirih "jangaaan, jangaaan, tolooong!! Ayaah, mamaa!!!" saat ikhman berusaha melumpuhkannya.

Dgn hasil latihannya di kesatuan, ia mampu menguasai keadaan. Mengatasi gadis sma dgn sedikit gerakan adalah hal yg gampang dilakukannya.

Kedua tangan farah terkunci, dan sebelah tangan ikhman menutup mulut farah yg terlihat sedikit berdarah.

Dgn cepat, ikhman menyeret Farah ke dlm kamar yg telah ia siapkan.

Dan tragedi pilu pun terjadi.
Gadis yang semula riang, kini hanya mampu mengusap mata sembab dan bibirnya yg berdarah disertai rasa sakit pada bagian bawah perutnya yang tak pernah ia bayangkan.

Kesucian nya di renggut begitu saja dalam waktu sekejap.

Selesai dgn itu semua, Ikhman lalu berbisik ke telinga farah;

"Terima kasih, untuk semua ini. Ingat kau adlh milikku"

Seketika kristal bening berjatuhan dari mata Farah.

Tubuhnya yg lebam dan lemas semakin tak berdaya saat mendengar kalimat yg menyayat hati itu

Sambil menangis pilu, satu kalimat meluncur begitu saja dari mulut Farah;

"Kenapa Abang tega melakukan ini bang?"

Ikhman tak menggubris pertanyaan farah.

Ia hanya sibuk menarik napas dalam2 tanda kepuasan yg ia dapatkan.

Lalu, sekali lagi ikhman berterima kasih atas kejadian tsb.

"Terima kasih sayang kau telah memberikan hidupmu"

Dengan rasa kecewa, marah, sedih, dan takut, Farah segera memakai pakaiannya dan segera pergi dari rumah kos tsb tanpa berkata kata.

Tragedi hari itu terpaksa ia tutupi dgn seragam sekolahnya.

Seragam kesayangannya, seragam kebanggaannya, seragam yg selalu ia impikan kelulusannya dgn wajah ceria.

Kini menjadi seragam yg palsu. Seragam yg saat ia pakai akan membawa imgatan buruk.

~~~~~~~

Terlihat air mata di pipi farah.
Ia menangis mengingat kembali peristiwa 5 tahun lalu.

Apalagi saat ia melihat ke lemari, tempat tersimpannya seragam sma tsb.

Dan juga siang tadi, ia bertemu kembali dgn ikhman, org yg sangat ia benci, hari ini hadir kembali menggerus hatinya dan membuatnya kembali teringat dgn peristiwa jahannam tsb.

Tanpa terasa, matanya terpejam, air mata hangat mengalir dgn derasnya.

Farah meringkuk dlm tidurnya. Jelas, hanya itu yg bisa ia lakukan utk saat ini.

Terlepas dari itu semua, Farah adalah anak yang pandai mengurus dirinya sendiri dikarenakan ayah dan ibu nya bercerai akibat perselingkuhan yang di lakukan ayah nya.

Farah hidup sendiri didalam rumah peninggalan orang tua nya yang pergi entah kemana.

"Ya Tuhan.... kenapa harus aku?"
Dlm keheningan, sepatah do'a lirih terucap dari bibir Farah.
Lalu sekejap kemudian ia pun tertidur.
.
.
.

Tetep masih lanjut ya kepoin terus cusss>~<

Mawar keadilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang