tau

5 1 0
                                    

Pak Arhan kembali lagi menuju ruangan Farah. Sepertinya ada sesuatu yg lupa disampaikannya tadi.

"Tok tok! Krieeett"..

"Farah"

Pak Arhan masuk, namun Farah tidak ada di ruangan.

"Loh.. Farah udah ke ruang arsip ya" gumamnya.

Tanpa sengaja, saat pak Arhan berbalik hendak keluar, tangannya menyenggol kotak hadiah tsb hingga terjatuh dan berantakan.

Di dalam isinya ada sebuah flashdisk, beberapa lembar foto seksi Farah dan juga sebuah tespex bergaris dua.

Deg! Jantung pak Arhan berdetak keras.

Tangannya bergetar saat mengambil satu per satu poto yang berserakan di lantai.

"Apa apaan ini?! Kenapa Farah bisa begini?" Ia bertanya kepada dirinya sendiri.

Ini sangat mengherankan bagi pak Arhan karena Farah yang ia kenal adalah seorang gadis yang baik dan sopan.

Tanpa pikir panjang pak Arhan langsung mengambil flashdisk dan memasukannya ke dalam saku, kemudian buru buru merapikan semuanya dan dgn cepat meninggalkan ruangan Farah.

Setelah sampai di ruangannya, pak Arhan segera mengecek flasdisk itu melalui komputernya.

Deg!

Kembali jantungnya berdetak keras. Kali ini bahkan kedua tangannya jg mengepal.

Ia tidak percaya dengan apa yg ia lihat.

Perasaan marah, kecewa, sedih, dan tak percaya, semakin memuncak hingga ia merasa harus memanggil Farah skrg juga.

"Tuuut, tuuut," suara telpon
ruangan arsip berdering.

'Cklek'.

"Ya, dgn Farah disini".

"FARAH!!! CEPAT KE RUANGAN SAYA!!! SEKARANG!!!"

Sebuah kalimat marah yg dilontarkan pak Arhan melalui interkom ke ruangan arsip membuat Farah terkejut.

Ada apa gerangan? Kenapa pak Arhan marah? Apa yg telah terjadi?

Banyak tanda tanya bermunculan di kepala Farah.

Belum jg hilang kesedihannya krn peristiwa kemarin, hari ini muncul kejadian lain lagi yg mengintainya.

"Ya Allah, ada apa lagi ini?" Batinnya lirih.

Farah pun buru buru menuju ruangan bos nya dgn hati gelisah.
"Tok tok.. krieet" suara pintu dibuka.

"Maaf pak, saya disini, ada apa ya pak?" Farah bertanya dgn hati2.

"Apa maksudnya ini "pak Arhan bertanya sambil memperlihatkan vidio yg memperlihatkan Farah beradegan suami istri.

Deg!

Kali ini jantung Farah yg berdetak kencang.

Bibirnya bergetar. Wajahnya pucat. Ia tidak tahu entah bagaimana caranya video sialan itu bisa ada di tangan bos nya.

Tanpa terasa, matanya berair kembali.

Hari ini, musibah kedua datang tanpa mengucapkan salam.

"Maaf saya lancang menggambil barang pribadi kamu.

Tadi di ruangan kamu saya tdk sengaja menjatuhkan kotak hadiah yang ada di meja kamu.

Isinya ada flasdisk, foto seksi kamu dan sebuah alat pengecek kandungan"

Masih dengan nada kecewa. Namun pak Arhan tetap menjelaskannya dengan hati-hati.

Farah terdiam. Dia teringat dgn kejadian kemarin. Ini pasti ada hubungannya dgn Ikhman.

"Maaf pak, membuat Anda kecewa,. Baik, akan saya jelaskan semuanya" dengan suara tercekat, Farah memberanikan diri membuka kisah kelamnya.

.
.
.
Lanjut yuk>~<

Mawar keadilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang