Saya pernah di perkosa pak... dan saya melahirkan seorang putri yang cantik, bertepatan di saat acara kelulusan SMA saya" ucap Farah pelan menahan rasa sesak di dadanya.
"Dan tepat 1 minggu setelah saya menjadi seorang ibu, saya kembali kehilangan orang yang saya cintai!"
"Anak saya meninggal".
"Dan hari ini, lelaki jahannam yang telah merusak kesucian saya datang kembali membawa kesialan bagi saya!" Suara Farah mulai meninggi.
"Mengapa dunia ini begitu kejam kepada saya pak? Setelah perpisahan orang tua saya, saya terpaksa menjalani hidup seorang diri dgn berbagai cobaan yang sudah melewati batas ini!"
"Kenapa harus saya pak?" Apa salah saya? Saya merasa keadilan itu sudah pergi dari hidup saya sejak dari saya lahir".
Begitu banyak kisah kelam yg Farah ceritakan.
Semua kekesalannya yg selama ia pendam, hari ini ia lampiaskan semua.
Tangis Farah semakin histeris, kedua tangannya gemetar saat menutupi wajahnya.
Mengetahui itu semua, pak Arhan pun terenyuh. Ia merasa bersalah karena sempat berfikir bahwa Farah adalah wanita yang kotor.
"Maafkan saya. Saya bahkan sempat membentak kamu terhadap hal yang belum saya ketahui kebenarannya.
Saya benar-benar minta maaf" ucap pak Arhan penuh penyesalan.
Hening sesaat.
Pak Arhan terdiam dengan situasi ini. Selama memimpin perusahaan, baru kali ini ia berada dalam situasi sulit.
Dan ini malah lebih sulit daripada saat ia memarahi dan memecat karyawan yang bermasalah.
"Ya. Sekarang saya paham dengan apa yang kamu rasakan. Itu sangat menyakitkan" ucap pak Arhan setelah berhasil menemukan kalimat yang dianggap tepat untuk mencairkan suasana.
Farah yang mendengar itu malah menangis sejadi-jadinya. Tak ada lagi riasan cantik.
Tak ada lagi senyum manisnya. Jilbab hitam yg ia kenakan kini basah dgn air mata.
Pak Arhan mulai berhati hati akan sikapnya. Kini barulah ia tahu bahwa kehidupan Farah yang dilihatnya selalu penuh tawa, ternyata menyimpan luka yang sulit ditebak.
Dan itu tidak bisa diredam hanya dengan satu kalimat empati.
"Sudah Farah, tenang. Kamu masih punya saya. Saya akan membantu kamu. Kamu duduk dulu, tenangkan dirimu ya, biar saya ambilkan minum." ucap pak Arhan mantap.
Berharap dengan kalimat barunya itu, Ia bisa sedikit menenangkan Farah.
"Mengapa bapak ingin ada untuk saya? Saya adalah perempuan kotor". Potong Farah cepat.
"Kamu adalah wanita hebat Farah, dengan semua kejadian itu, kamu tetap berusaha tersenyum setiap hari.
Saya akan bantu kamu melawan laki-laki sialan itu" tegas pak Arhan
Farah tetap menunduk dan menangis. Menandakan ia tidak bereaksi dengan tawaran dari bos nya.
"Saya ijin pulang." Setelah mengucapkan itu, ia segera berbalik cepat dan meninggalkan pak Arhan begitu saja.
Para karyawan lain yang memang sedari tadi mendengar keributan, hanya bisa memandang Farah yg berjalan lesu dengan tatapan iba.
Ada beberapa karyawan yang mencoba menegur, tapi Farah tetap tak bergeming. Hanya satu tujuannya saat ini ; Pulang.
"Loh napa mbak? Kok lesu? Lagi sakit?" Tanya seorang security kpd Farah.
"Iya pak, saya ijin pulang, gak enak badan" jawab Farah seadanya.
"Motornya parkir sebelah mana mbak, biar saya bantu keluarkan" tanya security lagi."Gak apa pak, saya bisa. Itu di ujung dekat mobil hitam" jawab farah sambil tetap berjalan dan menunjuk ke arah motornya.
"Oke mbak" sahut security sambil berbalik ke arah pos nya. Lalu ia kembali fokus dgn layar tabletnya memantau pergerakan chart forex.
Di dekat area parkir, seorang pria didalam mobil hitam yang sudah beberapa hari ini selalu memantau Farah, merasa ini adalah hari keberuntungannya.
Target yang ia cari sudah terlihat dan menuju ke arahnya. Ya, pria tsb sengaja memarkirkan mobilnya berdekatan dengan sepeda motor Farah.
Suasana area sekitar kantor yang lengang dan parkir yg langsung berhadapan dengan jalan raya, sangat menguntungkan aksinya.
Secara perlahan2 ia keluar dari mobil lalu mendekati Farah dari belakang. Kemudian dengan cepat pria tsb mengunci tangan kiri Farah, lalu tangan kanannya membekap mulut Farah dgn kain yg sudah dilaburi obat bius.
Ini adalah situasi yang hampir mirip seperti kejadian 5 tahun lalu.
Farah terkejut saat diserang tiba-tiba. Ia mencoba meronta dan berteriak, tapi bekapan pria tsb membuat suaranya samar.
Hidung dan mulutnya yang tertutup kain tebal memaksanya terpaksa menghirup obat bius tersebut. Dan hanya berselang 10 detik, kepalanya langsung terasa begitu berat. Pandangannya buyar.
Tubuhnya melemas. Ia merasakan kantuk yang amat sangat hingga membuatnya tak sadarkan diri.
.
.
.
makaciw masih baca>~<
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar keadilan
RomanceKeadilan. Sebuah kalimat sederhana yang arti dan penerapannya tidak sesuai ada pun orang orang mengabaikannya. Sebagian lainnya hanya mampu memahaminya. Dan hanya sedikit orang yg benar-benar berjuang mengharapkan kehadirannya. Dan dunia? Keindahan...